Bola.com, Jakarta - Timnas basket kursi roda Indonesia tak mematok target muluk-muluk pada Asian Para Games 2018. Event bergengsi tersebut dianggap sebagai awal dari perjalanan panjang yang akan dijalani timnas basket kursi roda.
Asian Para Games 2018 merupakan event pertama bagi timnas basket kursi roda. Tim tersebut baru terbentuk belum genap setahun, sehingga di atas kertas akan sulit bersaing dengan tim-tim kuat yang sudah punya pengalaman bertahun-tahun.
Advertisement
Baca Juga
Kapten timnas basket kursi roda Indonesia, Donald Santoso, mengatakan telah banyak yang mereka lakukan selama persiapan. Tapi, masih banyak juga yang harus mereka kerjakan pada masa-masa ke depan.
"Ini adalah perjalanan panjang. Tentu sedikit grogi karena persiapan kami tak sebanyak tim basket lain yang akan bertanding di Asian Para Games 2018. Tapi kami akan berusaha memberikan yang terbaik," kata Donald saat mengunjungi redaksi KLY Sports bersama dua rekan setimnya, Edy Johan dan Gusti Putu Putra Adnyana, Senin (17/9/2018).
Donald mengatakan setiap hari mengaku bangga dengan apa yang telah dicapai tim. Baginya, kemajuan sekecil apapun merupakan prestasi tersendiri.
"Setiap hari kami merasa bangga dengan apa yang kami capai. Misalnya setiap hari atlet bisa menambah kepercayaan diri, itu sudah menjadi kebanggaan," ujar Donald.
Sebelum turun ke pertarungan sesungguhnya, timnas basket kursi roda Indonesia menjajal kekuatan pada Test Event Asian Para Games 2018. Event itu diikuti tiga tim, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Indonesia belum mampu mengimbangi Thailand, tapi berhasil mengalahkan Malaysia.
"Kami sempat ke Thailand juga untuk mengikuti kualifikasi, meski sudah pasti lolos, kami menjadikannya sebagai tes. Di sana kami sama sekali tidak menang. Nah, saat kami menang melawan Malaysia di test event, itu sebuah peningkatan luar biasa," urai Donald.
Manajer Timnas Basket Kursi Roda Indonesia, Rizki Adventus, menilai event Asian Para Games merupakan pijakan awal. Apalagi ini merupakan event internasional pertama bagi timnas basket kursi roda Indonesia.
"Sebelumnya kami mengikuti test event dan dapat perak, sempat try out juga ke Thailand. Tapi kami tidak mau berhenti sampai di sini. Asian Para Games ini adalah batu loncatan untuk selanjutnya," ujar Rizki.
"Kami juga sudah dibawah IWBF (International Wheelchair Basketball Federation), berbeda dari FIBA. Setelah Asian Para Games 2018 ada ASEAN Para Games, Januari 2020," imbuh dia.