Bola.com, Solo - Tim angkat berat Indonesia semakin mantap menghadapi ajang Asian Para Games 2018 di Jakarta, 6-13 Oktober. Selain pemantapan teknik di Pelatnas, mereka juga mendapatkan hasil bagus saat mengikuti kejuraan dunia ajang World Para Powerlifting Asia-Oceania Open Championships di Kitakyushu, Jepang, 8-12 September.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih kepala angkat berat Indonesia, Koni Ruswanto, saat berbincang dengan Bola.com menjelaskan saat berlaga di Jepang, Indonesia meraih empat perak dan satu perunggu. Perak didapatkan Ni Nengah "Widi" Widiasih di kelas 45 kilogram putri, Yuliana Lili (61 kilogram putri), Nurtani Purba (73 kilogram putri), dan Siti Mahmudah (79 kilogram putri).
"Setidaknya dengan hasil itu, kami memiliki gambaran kelas mana yang paling berpeluang mendapatkan medali. Apalagi kekuatan lawan-lawan sejauh ini sudah kami kantongi," ungkap Koni Ruswanto, Jumat (21/9/2018).
Dia memaparkan sebagai tuan rumah tim angkat berat Indonesia sudah memetakan kekuatan lawan termasuk saat menghadapi kejuaraan semacam itu.
"Jadi petanya sudah terlacak. Sehingga di kelas apa nanti tinggal nanti mengatur anak-anak harus seperti apa agar bisa mendapatkan angkatan terbaik. Semua sudah kami kalkulasi," tegasnya.
Koni menambahkan, tiga pekan sebelum Asian Para Games, dirinya terus menempa performa atlet terutama dari sisi teknik angkatan. Jadwal latihan yang diberlakukan juga diubah. Biasanya, para lifter berlatih pagi dan sore, sekarang hanya pagi, namun selama enam hari penuh.
"Kalau sudah mendekati Asian Para Games 2018 seperti ini memang tinggal fokus ke teknik anak-anak. Pemantapan teknik angkatan dan akan terus ditingkatkan agar top performance tercapai saat kejuaraan nanti," kata Koni.