Ikuti Keseruan Virtual Meet and Greet Bersama Eko Yuli dan Greysia Polii

Medali emas nomor ganda putri bulutangkis diraih Greysia Polii/Apriyani Rahayu dengan sangat meyakinkan. Pasangan ini berhasil menang usai mengalahkan ganda nomor satu Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan melalui pertandingan straight game 21-19, 21-15.

Kemenangan itu terasa luar biasa karena Greysia/Apriyani bukan berstatus unggulan di ajang olahraga yang digelar setiap 4 tahun sekali itu. Berstatus non-unggulan, Greysia/Apriyani berhasil memenangi tiga laga di fase grup, dan hanya kehilangan satu gim. Di babak grup mereka mengalahkan ganda Malaysia, Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean, 21-14, 21-17. Kemudian menundukkan ganda Inggris Raya, Chloe Birch/Lauren Smith, 21-11, 21-13. Paling mengejutkan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, menyikat unggulan satu asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, 24-22, 13-21, 21-8, pada pertandingan terakhir fase grup.

Setelah itu, Greysia Polii/Apriyani Rahayu makin tak terbendung. Pada babak 16 besar, Greysia/Apriyani menundukkan ganda China, Du Yue/Li Yin Hui, 21-15, 20-22, 21-17. Berikutnya di semifinal mengalahkan pasangan Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan, 21-19, 21-17.

Kemenangan di babak final membuat Greysia/Apriyani berhasil menorehkan sejarah baru bagi Indonesia. Mereka menjadi ganda putri yang pertama meraih medali emas dalam sejarah Olimpiade. Alhasil, lengkaplah sudah bulutangkis pernah mempersembahkan medali emas dari setiap sektor.

Atlet angkat besi senior Tanah Air, Eko Yuli Irawan, kembali mengharumkan nama Indonesia di ajang Olimpiade. Tampil di Tokyo International Forum pada Minggu (25/7/2021), Eko yang mengikuti nomor 61kg Putra, sukses meraih medali perak lewat catatan angkatan 302kg.

Meskipun gagal mempersembahkan medali emas yang jatuh ke atlet China Li Fabin, Eko Yuli Irawan tetap sukses meraih catatan manis. Dia bahkan mencetak rekor sebagai atlet Indonesia pertama yang berhasil menyumbangkan medali berturut-turut terpanjang di ajang Olimpiade.

Tercatat Eko Yuli Irawan selalu menyumbangkan medali untuk Indonesia pada empat edisi terakhir Olimpiade. Perinciannya di Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012 ia mendapat medali perunggu. Kemudian di Olimpiade Rio de Janeiro Eko Yuli mengemas perak yang diikuti pada Tokyo 2020. Namanya layak ditasbihkan sebagai legenda angkat besi Indonesia.

Selain Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Medali Emas) dan Eko Yuli Irawan (Medali Perak), apresiasi dan penghargaan juga patut diberikan kepada Windy Cantika Aisah, Rahmat Erwin Abdullah dan Anthony Sinisuka Ginting berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah olahraga Indonesia sebagai peraih medali perunggu pada ajang olahraga di Tokyo. Berkat tambahan 5 medali tersebut, total Indonesia sudah mengoleksi 37 medali olimpiade sejak edisi Olimpiade Seoul 1988.

Sebagai apresiasi atas prestasi para atlet dan juga antusias masyarakat Indonesia yang semangat memberikan dukungan, Wall’s menggelar Virtual Meet and Greet bersama Eko Yuli Irawan dan Greysia Polii pada hari Sabtu, 14 Agustus 2021, pukul 14.00 - 15.00 WIB.

Kehadiran keduanya seakan mewakili dua cabang olahraga Indonesia yang berprestasi di ajang olimpiade. Eko Yuli Irawan dari cabor angkat besi yang meraih medali perak nomor 61kg pria, sedangkan Greysia Polii dari cabor bulutangkis nomor ganda putri.

Menarik untuk menyimak cerita-cerita apa saja yang akan mereka bagikan setelah pulang dari Tokyo sambil membawa pulang medali. Terlebih sejumlah bonus dari pemerintah dan hadiah dari para netizen menanti mereka. Sebagai apresiasi kepada para atlet dan pelatih peraih medali, Wall’s sendiri memberikan hadiah spesial berupa es krim gratis selama setahun.

Yuk saksikan Virtual Meet and Greet bersama Eko Yuli Irawan dan Greysia Polii pada hari Sabtu, 14 Agustus 2021, pukul 14.00 - 15.00 WIB secara live streaming di Vidio.

(*)