Bola.com, Madrid - Real Madrid gagal lolos ke final Liga Champions musim ini. Langkah Los Blancos harus terhenti di semifinal setelah kalah dari Juventus.
Bermain di Santiago Bernabeu, Kamis (14/5/2015) dini hari WIB, Madrid mampu unggul lebih dulu lewat eksekusi penalti Cristiano Ronaldo di menit ke-23. Namun, I Bianconeri mampu menyamakan angka di menit ke-57.
Sepakan kaki kiri Alvaro Morata dari dalam kotak penalti menghujam deras gawang Madrid yang dikawal Iker Casillas. Sampai pertandingan usai, skor sama kuat 1-1 tetap bertahan.
Hasil ini sekaligus memupus asa Real Madrid menjadi tim yang pertama berhasil mempertahankan gelar juara Liga Champions, sejak perubahan format pada 1992. Tumbang 1-2 di pertemuan pertama membuat mereka kalah agregat 2-3 dari Juventus.
Sedangkan bagi La Vecchia Signora, ini adalah untuk pertama kalinya mengecap final Liga Champions setelah terakhir kali terjadi pada 12 tahun silam.
Bagaimana ulasan taktik dan statistik dari pertandingan sengit tersebut? Selengkapnya di halaman berikut
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Line-up dan skema formasi Real Madrid dan Juventus
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri tetap mengandalkan skema 4-4-2 diamond seperti pada pertemuan sebelumnya. Perubahan skuat hanya terjadi pada Stefano Sturaro yang digantikan oleh Paul Pogba yang sempat absen selama dua bulan akibat cedera.
Sementara entrenador El Real, Carlo Ancelotti masih menggunakan skema 4-4-2 yang dapat bertransformasi secara fleksibel menjadi 4-3-3. Sergio Ramos harus kembali ke posisi bek tengah sebagai kompensasi akibat diturunkannya Benzema menjadi starter pada leg kedua ini.
Advertisement
Babak pertama
Performa kurang maksimal dari Real Madrid pada leg pertama membuat Carlo Ancelotti belajar banyak. Keputusan untuk memainkan Karim Benzema sebagai false nine membuat permainan Los Blancos jauh menjadi lebih efektif.
Karim Benzema menjalankan tugasnya dengan sangat baik sebagai penghubung lini tengah ke lini depan serta menciptakan ruang bagi Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo untuk bergerak diagonal ke tengah.
Bahkan bagi James Rodriguez, seperti pergerakannya ke dalam kotak penalti yang harus dilanggar oleh Giorgio Chiellini. Ronaldo pun berhasil mengkonversikannya menjadi gol melalui titik putih pada menit ke-23.
Pergerakan Karim Benzema tersebut juga berdampak kepada kedua full-back Real Madrid dalam memanfaatkan ruang besar di sisi lapangan akibat empat gelandang diamond milik I Bianconeri yang bermain secara narrow – rapat di area tengah.
Duo full-back Real Madrid memanfaatkan narrow midfield diamond milik Juventus untuk dengan leluasa mengeksploitasi kedua flank di babak pertama; (kiri) Lokasi Marcelo menerima bola, (kanan) Lokasi Dani Carvajal menerima bola
Perubahan ini menjadi solusi masalah Real Madrid pada leg pertama. Double pivot milik Los Blancos yang dihuni oleh Toni Kroos dan Isco berhasil mendominasi bola dan memberikan suplai ke lini depan dengan cepat pada fase transisi serta lepas dari pressing yang diberikan oleh Juventus. Hal tersebut yang gagal diberikan Sergio Ramos yang menjadi number six pada leg pertama.
Efektivitas dalam menciptakan peluang di babak pertama; (kiri) Penciptaan peluang Real Madrid sebanyak 11 kali, (kanan) Penciptaan peluang Juventus sebanyak satu kali.
Di sisi lain, meski unggul dalam penguasaan bola La Vecchia Signora sangat kesulitan dalam menghasilkan peluang, khususnya dalam melakukan transisi serangan balik. Tim tamu secara stagnan hanya menguasai bola di area sepertiga pertahanan sendiri hingga lapangan tengah akibat blokade solid dua lini milik Real Madrid.
Build-up play Real Madrid dan Juventus di babak pertama; (kiri) Real Madrid membangun serangan memanfaatkan overlapping kedua full-back, (kanan) Juventus menguasai bola namun hanya di setengah lapangan sendiri dan memberikan direct passes yang tidak efektif
Arturo Vidal yang mengisi pos number 10 terpaksa harus turun terlalu jauh ke belakang untuk menutup pergerakan dari James Rodriguez. Ditambah lagi dengan penempatan Carlos Tevez dan Alvaro Morata yang terlalu jauh melebar ke depan membuat jarak antar lini Juventus menjadi begitu lebar.
Umpan-umpan long ball yang menghiasi skema serangan balik Juventus menjadi sangat tidak efektif karena harus menghadapi Sergio Ramos dan Raphael Varane yang sangat baik dalam duel udara.
Antisipasi bola udara kepada Carlos Tevez oleh Raphael Varane (persentase sukses 100 persen) di babak pertama; (kiri) 5 kali sapuan menggunakan kepala, (kanan) 2 kali memenangkan duel udara Juventus yang terus tertekan mencoba mengantisipasi serangan berbahaya Real Madrid dari sisi lapangan dengan memberikan pressing melalui Arturo Vidal dan Claudio Marchisio.
Pada situasi bertahan tersebut, Bianconeri bertransformasi menjadi 4-4-2 flat dengan Paul Pogba dan Andrea Pirlo di tengah.
Babak kedua
Usai turun minum, I Bianconeri bermain lebih baik dari babak pertama. Perubahan dilakukan Juventus dengan membangun serangan dari sisi kiri.
Paul Pogba melakukan overload ke area flank untuk membantu Patrice Evra dalam menutup pergerakan Dani Carvajal yang berhasil menciptakan empat peluang di babak pertama. Situasi semakin menguntungkan bagi tim tamu akibat Gareth Bale yang bermain terlalu jauh ke depan.
Paul Pogba bermain lebih melebar untuk menutup ruang gerak Dani Carvajal; (kiri) Lokasi Paul Pogba menerima bola di babak kedua, (kanan) Lokasi Dani Carvajal menerima bola sebelum Juventus mengendurkan serangan setelah menyamakan kedudukan
Serangan yang diberikan Bianconeri akhirnya membuahkan gol pada menit ke-57. Gol tersebut tercipta melalui sepakan keras jebolan akademi Real Madrid, Alvaro Morata di depan gawang Iker Casillas dalam memanfaatkan umpan dari Paul Pogba yang berhasil memenangkan duel udara dari Sergio Ramos di sisi kiri kotak penalti.
Berhasil menyamakan kedudukan membuat Massimiliano Allegri bermain lebih dalam untuk memperkuat pertahanan. Andrea Barzagli masuk menggantikan Andrea Pirlo yang bermain tidak cukup baik dalam menghadapi pressing Los Blancos pada laga ini.
Pergantian pada menit ke-79 ini pun mengubah skema permainan tim tamu dengan menggunakan tiga bek tengah pada 5-3-2. Pada penghujung laga, Real Madrid semakin gencar dalam melakukan serangan untuk meraih sebuah gol demi memaksa laga hingga ke babak tambahan.
Hanya satu dari delapan tembakan yang dilesakkan Los Blancos pada sepertiga akhir laga berhasil mengenai sasaran.
Advertisement
Man of the Match: Paul Pogba
Setelah absen cukup lama, Pogba kembali diturunkan oleh allenatore Maximiliano Allegri untuk mengisi pos lini tengah Juventus. Eks pemain Manchester United ini langsung membayar kepercayaan pelatih lewat penampilan apik.
Kontribusi terbesar Pogba di pertandingan ini tentunya adalah assist yang ia suguhkan kepada Alvaro Morata. Kekuatan dan kelentukan pemain muda ini membuatnya mampu memenangi duel udara sebelum akhirnya Morata melakukan eksekusi yang gagal dihalau Iker Casillas.
Dalam bertahan, Pogba tercatat melakukan 3 tekel dengan persentase kesuksesan 100 persen, dan satu kali intersep. Pemain asal Prancis ini juga tercatat melepaskan satu tembakan ke arah gawang dan dua kali dribel sukses.
Patut dinantikan aksi-aksi Pogba di partai puncak melawan Raksasa Catalan, Barcelona. (Adhitya Warman)