Sukses


Fakta Unik Final Liga Champions 2015

Bola.com, Jakarta - Final Liga Champions tahun ini punya makna spesial bagi UEFA. Federasi sepak bola Eropa itu pada 2015 ini genap untuk ke-60 kalinya menyelenggarakan kompetisi antarklub paling bergengsi di tanah Eropa. Juga jadi musim ke-23 sejak kejuaraan ini berganti nama dari European Champion Clubs’ Cup menjadi UEFA Champions League.

Laga final yang mempertemukan wakil Italia, Juventus dengan Barcelona sebagai wakil Spanyol ini akan diselenggarakan di Olympiastadion, Berlin, Jerman, pada 6 Juni 2015. Pemenang akan diberi hak untuk melawan juara Liga Europa dalam laga bertajuk Piala Super Eropa. Juga menjadi wakil Eropa untuk ajang Piala Dunia Antarklub FIFA.

Berikut beberapa fakta unik laga puncak ajang antarklub internasional paling bergengsi di dunia ini.

 Fakta Olympiastadion

Olympiastadion yang ditetapkan oleh UEFA untuk jadi tuan rumah final Liga Champions pada 23 Mei 2013 ini akan menjadi sejarah tersendiri bagi Berlin. Inilah untuk pertama kalinya ibukota Jerman itu menjadi tuan rumah final Liga Champions.

Stadion ini dibangun untuk menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas tahun 1936. Juga jadi salah satu tempat untuk menggelar pertandingan Piala Dunia 2006 di mana Olympastadion menjadi tempat untuk enam pertandingan dan salah satunya merupakan partai final yang mempertemukan Italia dengan Prancis.

Markas Hertha Berlin sejak tahun 1963 ini juga menjadi arena untuk olahraga non-sepak bola lainnya. Seperti World Championship in Athletics 2009 yang menorehkan rekor dunia lari jarak 100 meter dan 200 meter yang dicatatkan atas nama Usain Bolt.

 Final Kedelapan Juventus dan Barcelona

Laga final nanti akan jadi yang kedelapan baik bagi Juventus maupun Barcelona di ajang Liga Champion. Dari tujuh kesempatan sebelumnya Juventus memenangi dua final pada tahun 1985 dan 1996. Terakhir kali mereka juara dengan mengalahkan Ajax Amsterdam 4-2 melalui adu penalti setelah bermain imbang 1-1.

Mereka kalah dalam final edisi 1973, 1983, 1997, 1998, serta 2003. Final tahun 2003 yang dihelat di Old Trafford, Manchester, jadi final terakhir mereka di mana mereka harus mengakui keunggulan AC Milan 3-2 melalui adu tendangan penalti setelah bermain imbang tanpa gol di waktu normal dan perpanjangan waktu.

Menariknya, terakhir kali Barcelona kalah di final Liga Champion terjadi pada tahun 1994 dari lawan yang sama, yakni AC Milan. Ketika itu Blaugrana harus menyerah dengan skor telak 0-4 dari sang wakil Italia tersebut. Dari tujuh final yang telah dilakoni Barca sudah kalah tiga kali, selain 1994 kekalahan terjadi pada tahun 1961 dan 1986.

Sementara empat kesempatan final lainnya berhasil dimenangi. Itu terjadi pada tahun 1992, 2006, 2009, dan 2011. Gelar juara terakhir diperoleh berkat kemenangan 2-0 atas Manchester United.

 Kejuaraan Eropa lain

Sementara di kejuaraan Eropa lain, keduanya juga sarat pengalaman. Juverntus bermain dalam final Piala Winners tahun 1984 dan tiga final Piala UEFA di mana mereka menang tiga kali pada tahun 1977, 1990, dan 1993, dan sekali kalah pada tahun 1995.

Barcelona juga sempat berlaga di enam final Piala Winners. Anak-anak Catalan sempat memenangi empat kejuaraan yang kini telah tiada tersebut pada tahun 1979, 1982, 1989, dan 1997. Dua kesempatan lain pada tahun 1969 dan 1991 mereka harus kalah.

Pemain Sarat Pengalaman

Kedua klub yang punya prestasi gemilang di kejuaraan Eropa ini masih menyisakan pemain yang punya pengalaman di final Liga Champion. Sebut saja nama Andres Iniesta dan Xavi Hernandez yang berada dalam daftar skuat yang memenangi tiga Liga Champion terakhir Barcelona. Keduanya berada dalam daftar pemain pengganti pada skuat Barcelona 2006 dan hanya Iniesta yang bermain setelah masuk menggantikan Edmilson pada awal babak kedua.

Tapi, dalam edisi 2009 dan 2011, keduanya jadi pemain inti. Xavi bahkan menjadi kapten Barcelona pada final 2011 yang berlangsung di Wembley. Keduanya juga sudah bekerja sama dengan Sergio Busquet untuk jadi trio gelandang paling padu di Eropa pada edisi 2009 dan 2011. Ada juga nama Lionel Messi yang jadi tumpuan di kedua final dan mencetak masing-masing satu gol pada final 2009 dan 2011. Nama lain yang tak boleh dilupakan adalah Gerard Pique yang jadi komandan lini belakang pada dua final tersebut.

Di kubu Juventus menyisakan nama Gianluigi Buffon sebagai senior yang ikut ambil bagian pada final 2003. Buffon akan jadi kapten Juventus pada final mendatang dan siap jadi tembok yang sulit ditembus oleh tridente Messi, Suarez, dan Neymar.

Nama lain yang kenyang pengalaman adalah Andrea Pirlo dan Patrice Evra. Pirlo ada dalam skuat AC Milan di final 2003 yang mengalahkan Juventus. Juga sempat berlaga di final 2005 saattakluk dari Liverpool dan dua tahun kemudian menjadi juara setelah mengalahkan lawan yang sama dengan skor 2-1.

Sementara Patrice Evra punya pengalaman memenangi satu Liga Champion pada musim 2007/2008 bersama Manchester United. Pemain yang baru bergabung dengan Si Nyonya Tua musim inijuga terlibat dalam empat final. Selain final 2008, dia bermain untuk Setan Merah pada edisi 2009 dan 2011 saat kalah dari Barcelona, dan pada 2004 ketika dia bermain untuk AS Monaco.

Satu lagi yang menarik adalah pengalaman final di Olympiastadion bagi tiga pemain Juventus. Gianluigi Buffon, Andrea Barzagli, serta Andrea Pirlo bermain bagi Italia pada final Piala Dunia 2006 yang berlangsung di Berlin. Ketika itu mereka mengalahkan Pranci5-3 dalam adu penalti setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit. Ketiganya tentu ingin kembali mengangkat trofi juara seperti sembilan tahun lalu.

Catatan Bagus di Liga Champions

Selain kenyang pengalaman di Liga Champions. Kedua klub yang akan bertarung di final nanti juga punya catatan bagus di edisi teranyar.Barcelona selalu mencetak setidaknya dua gol dalam sepuluh laga dari sebelas pertandingan terakhir mereka di Liga Champions. Produktivitas trio Messi, Suarez, dan Neymar akan jadi momok menakutkan bagi Juventus.

Tapi sang juara Italia musim ini itu juga punya catatan mengesankan. Mereka tidak terkalahkan dalam sembilan pertandingan terakhir mereka di Liga Champion. Jadi akan sangat menarik pertandingan final nanti apalagi keduanya merupakan juara kompetisi domestik masing-masing yang punya peluang untuk meraih treble winners musim ini.

Baca juga :

Buffon: Barcelona Nyaris Tak Bisa Ditaklukkan

Buffon: Juventus Cuma Punya Kans 35 Persen Tumbangkan Barcelona

Barcelona Terlalu Superior Buat Juventus

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer