Sukses


Wawancara Kapten Timnas U-23: Kami Akan Terus Berjuang!

Bola.com, Singapura - Penggawa timnas U-23 melangkah menuju bus yang akan membawa mereka ke hotel dengan kepala tertunduk dan langkah gontai usai dikalahkan Myanmar dengan skor 2-4. Satu per satu pemain melintas, tak ada yang bersedia meluangkan waktu melakukan sesi wawancara dengan jurnalis yang sudah menanti.

"Jangan saya, yang lain saja," kata Evan Dimas dengan wajah sendu. Sementara Muchlis Hadi Ning Syaifulloh dan yang lain berlalu dengan memaksakan senyum tipis.

Kekalahan 2-4 dari Myanmar terlihat memukul mental penggawa Garuda Muda, hingga pemain terakhir muncul dari lorong ruang ganti. Dia adalah kapten timnas U-23, Manahati Lestusen.

Manahati menghampiri dan menyapa beberapa jurnalis. Para awak media yang berada di Stadion Jalan Besar, Singapura (2/6), termasuk Bola.com, tak membuang kesempatan melontarkan pertanyaan kepada Manahati. Berikut petikannya:

***

Bagaimana Anda menanggapi kekalahan ini?

Kami sedih, tentu saja. Di kamar ganti suasananya muram. Saya pastikan kami sudah memberikan yang terbaik selama di lapangan, tetapi, hasilnya, ya Anda semua sudah tahu. Masih ada beberapa pertandingan lagi dan kami masih akan berjuang.

Apa yang sebenarnya terjadi di lapangan?

Tak bisa dimungkiri, saat bertanding sedikit pikiran kami masih dibayangi sanksi FIFA. Sejak sanksi itu turun, tim pelatih dan manajer bekerja keras untuk terus memotivasi dan mendukung kami. Namun, kami tegaskan, sanksi FIFA bukan alasan kekalahan kami.

Terkejut dengan permainan Myanmar?

Tidak juga, tetapi harus diakui, Myanmar bermain bagus.

Apakah kondisi lapangan yang berumput sintetis mempengaruhi penampilan?

Sedikit. Namun, kami juga tak ingin menggunakan hal itu sebagai alasan atas kekalahan di pertandingan ini.

Emosi pemain terlihat meninggi di 20 menit terakhir sebelum pertandingan usai?

Itu karena kami dalam posisi tertinggal sehingga emosi agak sulit dikontrol.

Apa yang dibutuhkan pemain saat ini?

Kami harus lebih tenang dan tidak mudah terpancing emosi

Apakah bonus besar yang dijanjikan manajer bisa mendongkrak motivasi Anda?

Ya, tapi kami ingin menang bukan hanya karena ingin bonus itu. Sebagai pemain sudah sewajarnya kami memenangkan pertandingan. Hanya, kami tentu senang bila mendapat bonus itu karena kami bukan hanya bermain untuk diri sendiri. Kami juga berjuang demi keluarga. Kami akan gunakan bonus itu untuk seluruh keluarga, apalagi dalam situasi sepak bola nasional seperti sekarang.

Baca Juga:

Garuda Muda, Ayo Bangkit !

Rapor Pemain Timnas U-23 : Nofiandani Apik, Evan Dimas Melempem

Statistik Timnas U-23 Saat Dipermak Myanmar, Garuda Muda Inferior

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer