Bola.com, Concepcion - Peru akhirnya melengkapi performa apiknya di Copa America 2015 dengan meraih juara ketiga, setelah mengalahkan Paraguay dua gol tanpa balas. Carlos Lobaton dan kawan-kawan memang bermain baik sejak awal turnamen.
Meski kalah 1-2 dari Brasil di partai perdana, Peru tak tampil terlalu buruk. Mereka sempat menghasilkan delapan tendangan dengan tiga di antaranya menemui sasaran, satu melebar, dan empat sisanya diblok. Penguasaan bola mereka 41%. Setelah pertandingan ini ada progres permainan dari Peru.
Advertisement
Berikut ini rapor statistik Peru di Copa America 2015 yang dihimpun oleh Labbola:
Rapor di penyisihan grup
Melawan Venezuela di pertandingan kedua, Peru berhasil menang tipis 1-0. Gol tersebut tercipta dari satu-satunya tendangan yang mengarah ke gawang. Meski demikian, mereka sempat membuat 12 kali percobaan tembakan yang sayangnya sembilan di antaranya tak menemui sasaran dan dua lainnya diblok.
Pada laga ini, mereka menguasai 68% bola. Lebih baik dibandingkan laga pertama. Jumlah operan pun meningkat dari 289 umpan saat melawan Brasil menjadi 468 umpan dengan tingkat akurasi yang meningkat dari 90% menjadi 93%.
Sayangnya parameter ini menurun saat melawan Kolombia di mana Peru hanya membuat 208 umpan dengan 191 umpan di antaranya sukses. Akurasi umpannya masih 92%.
Beruntung pada laga yang berakhir imbang tanpa gol tersebut performa bertahan mereka cukup bagus. Dari sisi jumlah tendangan juga menurun di mana hanya membuat tujuh percobaan dengan satu tepat sasaran, empat melebar, dan dua kali diblok.
Saat melawan Kolombia, Peru mencatat membuat 13 tekel dengan tingkat kesuksesan 85. Kemudian 16 intersepsi, 17 sapuan, dan 3 penyelamatan. Saat melawan Brasil, jumlah tekel lebih banyak yakni 23 kali tapi tekel suksesnya hanya 61%. Statistik lainnya, tujuh kali memotong bola, 20 sapuan, serta dua penyelamatan.
Kala melawan Venezuela, jumlah tekel penggawa Peru mencapai 22 dengan tingkat kesuksesan terbaik, yakni 86%. Peru juga mencatat sepuluh memotong bola, sebelas kali sapuan, serta dua kali penyelamatan yang menggagalan sang lawan mencetak gol.
Rapor di sistem gugur
Tampil sebagai peringkat kedua Grup C di bawah Brasil, Peru bertemu dengan Bolivia yang merupakan runner-up Grup A. Di sini peru menunjukan ketajamannya. 27 tendangan dilepaskan dengan delapan di antaranya menemui sasaran, 15 melebar, dan lima lainnya diblok.
Dari situ tercipta tiga gol yang semuanya dicetak oleh Jose Paulo Guerrero. Total umpannya kembali meningkat menjadi 285 umpan dengan 264 umpan sukses.
Akurasi umpannya mencapai 93%. Sementar aksi bertahannya juga cukup bagus di mana membuat 19 kali tekel dengan kesuksesan 74%, lalu 17 intersepsi, 17 kali sapuan, serta tiga penyelamatan.
Sayangnya tren positif tersebut tak terjadi kala menghadapi Cile. Terlihat anak asuh Ricardo Gareca tak cukup mampu mendominasi tim tuan rumah. Jika pada laga melawan Bolivia mereka bisa menguasai 52% bola, maka saat melawan Arturo Vidal dan kawan-kawan hanya bisa 39% saja.
Hal tersebut berdampak pada minimnya percobaan tembakan, yang hanya sembilan kali. Empat tendangan menemui sasaran, empat melebar, dan sekali diblok. Hanya satu gol yang bisa dicetak melalui aksi bunuh diri Gary Medel, bek Cile.
Jumlah umpannya jelas menurun menjadi 199 umpan. Akurasinya 90%, jadi ada 179 umpan sukses. Aksi bertahannya 20 kali tekel dengan kesuksesan 75%. Lalu sembilan kali intersepsi, 18 sapuan, dan tiga penyelamatan.
Mengamankan juara tiga
Jika sebelumnya gagal membuat kejutan saat melawan Cile, Peru akhirnya berhasil mengamankan predikat sebagai juara tiga. Kemenangan 2-0 atas Paraguay juga disertai dengan permainan apik.
Peru mendominasi 53% penguasaan bola. Mereka melepaskan 13 tembakan di mana empat di antaranya menemui sasaran. Bahkan, dua sepakan berbuah hasil melalui kaki Andre Carillo dan Paulo Guerrero. Enam tendangan lainnya melebar dan tiga diblok.
Menguasai permain dengan 317 umpan di mana 287 umpannya sukses. Akurasi 91% umpan ini cukup membuat Paraguay lebih sering berusaha memperoleh bola dari sang lawan. Lini belakang Peru pun taktis dengan membuat 17 tekel dengan kesuksesan 88%, sembilan intersepsi, 14 kali sapuan, serta tiga penyelamatan.
Aksi Paulo Guerrero
Untuk gelaran kali ini, nama Jose Paulo Guerrero layak dikedepankan sebagai pemain kunci. Pemain yang berposisi sebagai penyerang ini mencetak empat gol. Tiga di antaranya memastikan kemenangan atas Bolivia di perempat final. Serta satu gol yang mengamankan tempat ketiga.
Pemain yang selalu tampil penuh dalam enam pertandingan ini adalah sosok penyerang yang pas untuk Peru. Dia cukup tajam untuk mengkreasi peluang. 14 tembakan dia lakukan dengan enam di antaranya menemui sasaran serta sisanya melebar.
Dia juga cukup aktif terlibat dalam permainan dengan membuat 195 umpan dengan akurasi umpan sukses 93% alias 182 umpan sukses.
Christian Cueva yang beroperasi di sektor kiri juga bisa disebut sebagai salah satu pemain kunci. Meski sempat cedera saat melawan Cile, dia kembali kala menghadapi Paraguay. Satu gol dia ciptakan sepanjang gelaran turnamen ini dari enam percobaan tembakan yang dua di antaranya menemui sasaran.
Jika Peru bisa mempertahankan performa apiknya ini, mereka bisa menjadi penantang serius tim dengan nama besar seperti Brasil dan Uruguay untuk mencari tiket ke Piala Dunia 2018. Jadi, negara Amerika Selatan lainnya tak boleh lagi memandang Peru sebelah mata.
Baca Juga:
Copa America 2015 : Peru Menang 2-0 dan Amankan Posisi Ketiga
Cari Cara Hentikan Messi, Pemain Cile Gunakan Play Station
Tata Martino Hanya "Boneka" di Timnas Argentina ?