Sukses


International Champions Cup, Turnamen Bola yang Amerika Banget

Bola.com, Jakarta - Baik Inggris dan Tiongkok kerap kali bersinggungan ketika ditanya siapa penemu olahraga sepak bola di muka bumi. Inggris mengaku sebagai pihak yang memajukan sepak bola ke level modern, sementara negara kedua menemukan cikal bakal si kulit bundar yang sebelumnya memakai kepala manusia.

Tapi bukan berarti hanya duo negara itu saja yang berhak memulai sebuah kompetisi bal-balan, Amerika Serikat juga bisa. Mimpi itu dibawa ke alam nyata dengan bentuk International Champions Cup.

Andai Amerika Serikat tidak lolos ke Piala Dunia 1990 berkat gol Paul Caligiuri, mungkin olahraga ini tak akan mendapat apresiasi seperti sekarang. Upaya untuk memopulerkan sepak bola terus digencarkan, bahkan mereka sempat menjadi tuan rumah Piala Dunia 1994. Pasca gol tendangan super epic fail Diana Ross yang melegenda itu terjadi 21 tahun yang lalu, sepak bola mulai mendapat hati di penggemar warga Paman Sam meski pemisahan penggunaan kata football harus dikedepankan.

Demi menjaga kesadaran dan terus menarik minat penduduk Amerika Serikat terhadap sepak bola, tak henti-hentinya Federasi Sepak Bola Amerika Serikat (USSF) mengkampanyekan olahraga ini. Salah satu caranya adalah dengan membiarkan klub-klub top Eropa menjaring penggemar baru di berbagai kota negeri adidaya itu sebelum turnamen pra-musim jelang gong MLS 2015 berbunyi digalakkan.

International Champions Cup (ICC) adalah contohnya. Turnamen yang berjalan tahunan di Amerika itu adalah kompetisi persahabatan yang melibatkan klub sepak bola asal Eropa.

Kocaknya ICC malah digagas oleh seorang pengusaha di bidang olahraga bernama Stephen Ross, pemilik Miami Dolphins yang notabene merupakan tim American Football. Tak hanya itu, cofounder ICC yakni Matt Higgins pernah berkecimpung sebagai anggota eksekutif New York Jets yang satu divisi dengan Dolphins.

Ke-"Amerika"an ICC tak hanya berasal dari penggagasnya saja. Delapan klub peserta yang ikut ambil bagian dalam turnamen edisi perdana yakni 2013 dibagi ke dalam dua grup yang masing-masingnya diisi oleh empat tim. Dua grup ini diberi nama grup Barat dan Timur. Nantinya, pemuncak klasemen dari grup itu akan dipertemukan untuk menemukan juara sejati. Pernah mendengar sistem seperti ini? 

Ya, agar tidak mengagetkan penonton sepak bola di Amerika Serikat untuk panitia penyelenggara bahkan membuat format kompetisi mirip dengan NBA. Tampaknya ini berhasil lantaran sudah tahun ketiga ICC digelar, antusiasme penonton kian tinggi.

Bahkan di edisi 2014, tercatat rekor sepanjang masa untuk kehadiran penonton dalam sebuah pertandingan sepak bola di Amerika Serikat. Sebanyak 109.318 penonton menyaksikan laga Manchester United kontra Real Madrid di University of Michigan Ann Arbor, Michigan.

Setelah Spanyol dan Kanada menjadi negara kedua, ICC kian melebarkan sayapnya. Tahun ini mereka memberikan kesempatan kepada lima negara untuk menjadi host, mereka adalah Australia, Tiongkok, Inggris, Italia dan Meksiko. Di Amerika, turnamen ini dimulai dan antusiasme sepak bola makin tinggi. Maka tak aneh jika di masa depan, pesepak bola top dunia bakal lahir di Amerika Serikat mengikuti jejak Alexi Lalas dan Landon Donovan. 

Baca juga:

Siapa Klub Paling Hebat di International Champions Cup 2015

Oscar Kelabui Pemain Inter Hingga Cetak Gol

Giuseppe Rossi Beberkan Rahasia Jelang ICC 2015

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer