Sukses


Wawancara Vicente del Bosque: Performa Spanyol Belum Oke

Bola.com, Skopje - Timnas Spanyol menyapu bersih kemenangan di dua laga Grup C kualifikasi Piala Eropa 2016. Meski mendulang enam angka, pelatih Spanyol, Vicente del Bosque, mengaku belum puas dengan performa anak asuhnya.

Menjamu Slovakia di laga ketujuh Grup C kualifikasi Piala Eropa 2016 di Estadio Nuevo Carlos Tartiere, Oviedo, 6 September 2015, La Roja menang dua gol tanpa balas. Sepasang gol kemenangan Spanyol disarangkan Jordi Alba di menit ke-5 dan Andres Iniesta di menit ke-30.

Setelah Slovakia, giliran Makedonia yang menjadi korban selanjutnya Tim Matador. Bermain di Nacionalna Arena Filip II Makedonski, Skopje, Rabu (9/9/2015) dini hari WIB, Spanyol menang 1-0. Sayangnya, gol Spanyol bukan tercipta dari kaki pemain sendiri, melainkan gol bunuh diri Tomislav Pacovski pada menit ke-8.

Hasil tersebut membuat Spanyol kini bercokol di puncak Grup C dengan nilai 21. Mereka unggul 19 angka atas Slowakia yang menempati urutan kedua dan 16 poin atas Ukraina di peringkat ketiga.

Tambahan enam angka itu membuat peluang Spanyol lolos ke putaran final Piala Eropa 2016 yang berlangsung di Prancis, 10 Juni hingga 10 Juli tahun depan terbuka lebar. Mereka hanya membutuhkan satu poin lagi di dua laga tersisa.

Kendati telah lolos, Del Bosque merasa belum puas dengan performa La Roja. Pelatih 64 tahun itu menyebut penampilan Timnas Spanyol tak cukup bagus secara individu maupun kolektif.

Selain membahas permainan anak asuhnya, Del Bosque juga mengutarakan banyak hal, mulai dari performa Diego Costa, cemoohan suporter kepada Gerard Pique, hingga kontraknya yang akan habis pada 2016.

Berikut petikan wawancara Vicente del Bosque seperti dilansir media ternama Spanyol, AS:

Spanyol sukses memetik kemenangan di dua laga terakhir. Bagaimana pendapat Anda mengenai penampilan pemain Spanyol?

Kami harus mengakui tidak bermain dengan bagus. Kami tidak memperlihatkan tim yang tampil lebih bagus malam ini. Tidak adil hanya menyalahkan satu pemain, kami mencetak satu gol dan ada unsur keberuntungan untuk itu. Semua dasar-dasar sepak bola yang kami mainkan buruk dan kami hanya menang secara kebetulan belaka. Sulit memberikan penjelasan atas apa yang terjadi, tapi itu bukan karena kurangnya motivasi. Level kami cukup rendah, baik itu secara individu ataupun kolektifitas tim.

Diego Costa belum memperlihatkan ketajamannya bersama Spanyol, tak seperti saat membela Chelsea. Apa Costa tampil buruk?

Kami tidak bisa menunjuk pada siapa pun. Diego Costa bermain sama seperti yang lain. Performa kami terlalu lambat, kami selalu memainkan bola dari kaki ke kaki dan kami tidak memiliki kedalaman. Kami bisa melewati tim satu per satu, tapi itu tidak akan adil. Diego bermain sama seperti pemain lainnya.

Spanyol tampil dominan saat menghadapi Mekedonia, namun kesulitan mencetak gol. Apa pendapat Anda mengenai performa Makedonia?

Mereka bermain dengan banyak energi dan sebagai sebuah tim. Hal itu sangat menyulitkan kami. Mereka layak mendapat pujian untuk tidak membiarkan kami tampil dengan irama kami sendiri. Mereka memiliki beberapa peluang dan membuat kami tidak nyaman. Makedonia tampil bagus. Mereka berada di atas kami sepanjang laga, dan kemudian melancarkan beberapa serangan balik. Mereka tidak memiliki banyak kesempatan tetapi mereka mencoba.

Anda memainkan David de Gea di partai melawan Makedonia, meski dia duduk di bangku cadangan bersama Manchester United. Apakah De Gea tampil baik di laga itu?

Saya tahu jika De Gea akan mematuhi instruksi saya. Dia adalah pria dengan pendidikan yang bagus, cerdas serta dewasa. Saya tahu dia tidak akan mengecewakan kami.

Belakangan, Gerard Pique kerap dicemooh suporter Spanyol. Komentar Anda?

Ini bukan masalah besar bagi saya dan saya tidak ingin terlalu fokus pada hal itu, saya sudah bilang tidak suka kesalahan ditujukan kepada Pique. Bersama timnas Spanyol dia menjadi teladan dengan 70 penampilannya, karena kedewasaannya melebihi umurnya. Sulit menghentikan arus seperti ini, tapi kami tidak boleh mencampuradukkan satu hal dengan yang lain. Dia pemain yang istimewa dan kami harus membelanya. Jika saya tidak membawanya, kami akan melegitimasi mereka yang tidak setuju. Fakta berbicara lebih keras daripada kata-kata. Kasus Pique ini adalah mengenai persaingan Madrid-Barca melebihi persaingan politik.

Durasi kerja Anda akan berakhir usai Piala Eropa 2016. Jika kontrak Anda tak diperpanjang, apa akan tetap menjadi pelatih?

Kontrak saya berakhir pada 2016 dan saya berharap tugas sebagai pelatih timnas Spanyol akan menjadi karier terakhir saya sebagai pelatih.

Sumber: AS

Baca Juga: 

Pelatih Makedonia Masih Bisa Tersenyum Dikalahkan Spanyol

Gol Bunuh Diri Bawa Spanyol Kalahkan Makedonia

Gerard Pique Asyik Dugem Pasca Dicemooh Fans Spanyol

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer