Bola.com, Kelantan - Timnas Malaysia menelan kekalahan terbesar sepanjang sejarah saat menghadapi Uni Emirat Arab di kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia, Selasa (8/9/2015). Mantan Bintang Aston Vila, George Boateng, mengaku tertarik menjadi arsitek anyar Harimau Malaya.
Sepuluh gol kemenangan UEA pada laga ini masing-masing dicetak oleh Ahmed Khalil dan Ali Ahmed Mabkhout sukses mencetak quatrick dan hat-trick. Sedangkan tiga gol lain diciptakan oleh Mohanad Salem, Habib Adualla, dan Mohamed Ahmad.
Advertisement
Sebelumnya, rekor kekalahan terbesar Malaysia di ajang sepak bola internasional terjadi 48 tahun lalu, tepatnya pada 1967. Kala itu, Harimau Malaya menelan kekalahan 2-8 dari Selandia Baru.
“Tim nasional Malaysia saat ini sedang berada di posisi yang sangat rendah dengan perolehan hasil yang sangat mengecewakan. Saatnya membuat perubahan dengan mendatangkan pelatih asing," ungkap Boateng seperti dilansir SMH.
"Timnas Malaysia perlu dibangun kembali. Hharus dibentuk tim berisi para pemain baru untuk tiga atau empat tahun ke depan. Hal ini juga bagus untuk menciptakan atmosfer yang tepat," ia menambahkan.
Boateng pada 2014 lalu dipercaya sebagai pelatih Kelantan FA menggantikan Steve Darby. Boateng dipindahkan ke posisi Direktur Teknis pada 24 Maret 2014 dan posisinya sebagai pelatih kepala digantikan Mohd Azraai Khor Abdullah.
"Beberapa orang bilang kami tak memenangkan apapun saat saya menjadi pelatih. Jika manajemen lebih sabar, maka kai bisa saja meraih juara FA Cup dan mengakhiri musim dengan menempati posisi keempat."
"Di kelantang, saya mencoba mengajari para pemain dalam beberapa sistem. Ketika musim berubah, maka kami juga harus beradaptasi. Namun, terkadang perubahan membawa efek negatif dan para pemain harus terbiasa," Boateng menutup pembicaraan.
Sumber: SMH
Baca juga :
Indonesia U-16 dan U-19 Dibubarkan, Fachry Kembali Jadi Pegawai
Rendi Datang, Persija Tetap Buka Opsi Rekrut Pemain Timnas U-19
"Pembinaan Pemain Muda Modal Kebangkitan Sepak Bola Indonesia"