Sukses


Harimau Malaya Merasa Malang

Ong Kim Swee berharap langkah banding yang dilakukan FAM bisa berhasil.

Bola.com, Petaling Jaya - Caretaker pelatih timnas senior Malaysia, Ong Kim Swee, ikut menyesalkan sanksi yang dijatuhkan FIFA terhadap Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Menurut Kim Swee, yang paling menderita atas sanksi itu adalah timnas.

Pada Senin (5/10/2015) FIFA menghukum FAM dengan sanksi peringatan, denda, WO, dan kemenangan 3-0 kepada lawan, serta larangan menggelar pertandingan versus UEA (17 November 2015) dengan penonton, sebagai buntut kericuhan pertandingan di Stadion Shah Alam di penyisihan Grup A Zona Asia kualifikasi Piala Dunia 2018.

Kericuhan yang disebabkan ulah fans garis keras tim tuan rumah itu memaksa wasit asal Hong Kong, Liu Kwok Man, menghentikan pertandingan di menit ke-88 dalam kedudukan 1-2 untuk Arab Saudi.

"Meski hanya satu pertandingan, sanksi itu agak berat, terutama bagi saya sebagai pelatih. Di saat kami butuh poin, malah diberikan ke lawan secara gratis," kata Kim Swee seperti dilansir di laman Utusan.

Tanpa keputusan WO itu pun, posisi Malaysia di Grup A Zona Asia kualifikasi Piala Dunia 2018 sudah jauh dari memuaskan. Malaysia kalah bersaing dengan Arab Saudi dan UEA yang untuk sementara berada di puncak dan runner-up klasemen sementara. 

Empat hari sebelum pecah kericuhan di Stadion Shah Alam, Selangor, kala timnas Malaysia menjamu Arab Saudi (8/9/2015), Malaysia yang kala itu masih dilatih Dollah Salleh kalah 0-10 dari UEA di Abu Dhabi.

Usai kekalahan telak itu, Dollah Salleh dan para asisten pelatih mengundurkan diri serta kursi panas jatuh ke Ong Kim Swee, yang sebenarnya berstatus pelatih kepala timnas U-23. Per 5 September 2015, Ong Kim Swee ditunjuk jadi pelatih sementara timnas senior oleh FAM.

Dengan keputusan WO yang dijatuhkan FIFA, posisi Malaysia saat ini makin terbenam di klasemen Grup A dengan hanya mengantongi satu poin dari empat pertandingan. Rekor gol mereka juga tak pantas dibanggakan karena baru mencetak satu gol dan kebobolan 20 gol. Jauh lebih banyak daripada Timor Leste, yang juga mengoleksi satu poin, namun baru kebobolan sembilan gol dari tiga pertandingan yang sudah dijalani.

"Sanksi berat karena kami juga tak bisa bermain tanpa penonton. Seperti yang saya sampaikan berulang kali, kehadiran penonton sangat penting. Tapi, apa yang terjadi kali ini harus bisa jadi pelajaran," ucapnya.

Pelatih yang sukses mempersembahkan medali emas SEA Games 2011 itu yakin bila FAM akan mengambil langkah tepat, termasuk membujuk FIFA atau melayangkan banding untuk mengurangi hukuman. "Semoga saja langkah itu berhasil dan yang terpenting saat ini para pemain tidak turun semangatnya dengan tetap fokus pada pertandingan selanjutnya," pungkasnya.

Sesuai jadwal, Malaysia masih memiliki empat pertandingan lagi di penyisihan Grup A Zona Asia kualifikasi Piala Dunia 2018 yang sekaligus sebagai kualifikasi Piala Asia 2019, yakni melawan Timor Leste (13/10/2015), Palestina (12/11/2015), UEA (17/11/2015), dan Arab Saudi (24/3/2016).

Baca Juga :

Sanksi Terlalu Berat, Malaysia Banding atas Sanksi FIFA

FIFA Jatuhkan Sanksi Berat untuk Malaysia

Polisi Malaysia Tangkap 5 Tersangka Dalang Kericuhan di Shah Alam

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer