De Boer: Bencana Tengah Terjadi di Timnas Belanda

Bola.com, Amsterdam - Pelatih Ajax Amsterdam, Frank de Boer tak menyangka jika timnas Belanda kesulitan lolos ke putaran final Piala Eropa 2016. Bahkan, De Boer menyebut situasi yang saat ini dialami skuat Oranje sebagai sebuah bencana. 

Timnas Belanda saat ini duduk di peringkat empat Grup A dengan 10 poin dari delapan pertandingan. Mereka tertinggal sembilan angka dari Islandia dan Republik Ceska yang berada di peringkat satu dan dua. Dengan pertandingan yang menyisakan dua laga lagi, Islandia dan Republik Ceska telah memastikan diri lolos ke Piala Eropa 2016. 

Sedangkan bagi Belanda, harapan terakhir adalah jika mereka menang di dua laga pamungkas, sedangkan Turki yang ada di peringkat tiga kehilangan poin. Situasi ini membuat Belanda bisa tetap lolos ke Piala Eropa melalui jalur play-off. 

"Kami punya pemain berkualitas untuk mengalahkan Islandia dan Turki. Saya tidak mau menyebut situasi ini sebagai bencana, tapi rasanya ini memang layak disebut seperti itu."

"Saya pernah mengalaminya, ketika gagal ke final Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000, skuat sangat terpukul. Setelah itu sebulan kemudian ada partai kualifikasi dan secara tak sadar kami kala itu tertinggal lima angka," jelas De Boer kepada Omnisport.

Pasukan Danny Blind akan menghadapi Kazakhstan, Sabtu (10/10/2015) waktu setempat dan tiga hari kemudian menjamu Republik Ceska. Menanggapi situasi yang dihadapi timnas Belanda, De Boer mengakui andai skuat Oranye tak lolos maka publik akan sama sedihnya ketika mereka gagal berlaga di Piala Dunia 2002.

"Mungkin kami tidak fokus betul untuk bersiap diri menghadapi Piala Eropa. Jika Anda kehilangan poin di partai-partai awal maka tekanan akan semakin tinggi. Saya pikir itu alasan terbesar mengapa Belanda ada dalam situasi di ujung tanduk," ujar mantan pemain Barcelona tersebut.

Sumber: Omnisport

Baca juga:

Legenda Belanda Marah Besar De Oranje Terancam Gagal Lolos Euro!

Belanda di Ujung Tanduk, Rep Ceska dan Islandia Lolos

Belanda Kalah Lagi, Blind Tak Mau Mundur

GENYA SAVILOV /AFP