Bola.com, Jenewa - Presiden FIFA yang sedang menjalani hukuman, Sepp Blatter, jatuh sakit dan harus berbaring di rumahnya. Dia didiagnosis mengalami stres berlebihan.
Pria berusia 79 tahun itu terlibat skandal korupsi massal FIFA. Beberapa pihak, termasuk Komite Etik FIFA, menudingnya telah ikut bermain dalam kasus penggelapan uang yang dilakukan oleh bawahannya.
Diketahui pula, Blatter menyuap Presiden UEFA, Michael Platini. Komite Etik pun menjatuhkan skors selama 90 hari kepada Blatter. Akibat situasi seperti ini, Blatter diduga mengalami depresi berat.
Advertisement
Baca Juga
"Presiden saat ini sedang dalam masa evaluasi medis di rumahnya dan tidak sampai di bawah ke rumah sakit. Dia akan kembali dalam beberapa hari ke depan," ungkap Klaus Stohlker selaku juru bicara Blatter.
Sebelumnya, Blatter mengaku memiliki hubungan buruk dengan Presiden UEFA, Michel Platini. Blatter beranggapan legenda Juventus itu punya dendam kesumat kepadanya.
"Saya menjadi target pertama serangan terutama pada pagelaran Piala Dunia 2014, UEFA tak ingin saya menjabat sebagai Presiden. Mereka menyerang tapi di satu sisi konfederasi tetap memberikan dukungan kepada saya," kata Blatter.
"Dari semua organisasi hanya UEFA yang ingin saya mundur dan mereka gagal menuntaskan tugasnya. Bahkan setelah skandal ini terjadi, saya kembali terpilih sebagai Presiden."
Blatter mendapat hukuman dari Komite Eksekutif FIFA berupa larangan beraktivitas selama 90 hari dari dunia sepak bola. Orang berkewarganegaraan Swiss itu diduga telah mengambil keuntungan dalam penjualan hak siar Piala Dunia kepada Persatuan Sepak Bola Karibia (CFU) pada 2005 silam. Tindakannya tersebut dianggap telah merugikan FIFA hingga miliaran rupiah.
Sumber: Omnisport, TASS