Bola.com, Frankfurt - Manajer tim nasional Jerman, Olivier Bierhoff, mengungkapkan, para pemainnya dilanda ketakutan saat terjadi serangan bersenjata di Paris, Jumat (13/14/2015) malam waktu setempat. Menurut dia, para pemain skuat Der Panzer hanya bisa berdoa di dalam ruang ganti saat Kota Paris diumumkan sedang diserang oleh sekelompok teroris.
Advertisement
Baca Juga
Serangan bersenjata dan bom bunuh diri itu terjadi pada saat tim nasional Prancis tengah menggelar pertandingan uji coba melawan Jerman di Stade de France. Bahkan, suara bom sempat terdengar di sela laga yang berakhir 2-0 untuk kemenangan skuat Les Bleus tersebut.
Seusai pertandingan, Bierhoff mengaku para pemain tidak langsung keluar stadion untuk kembali ke hotel karena suasana sangat mencekam. Demikian halnya dengan para suporter kedua tim yang harus menunggu beberapa jam sebelum dievakuasi oleh petugas keamanan.
"Para pemain sangat takut. Informasi (di dalam stadion) sangat tidak jelas dan kami tidak ingin mengambil risiko di jalan. Jadi, kami memutuskan untuk tidak pulang melalui jalan-jalan di Paris yang tidak aman 100 persen. Kami kemudian bertahan di ruang ganti sambil berdoa," ungkap Bierhoff.
Kekhawatiran para pemain Jerman semakin menjadi setelah tersiar kabar ledakan bom bunuh diri terjadi di salah satu restoran McDonald dekat Stade de France. Namun, menurut Bierhoff, Marco Reus dan kawan-kawan tetap berupaya tenang saat peristiwa tersebut berlangsung.
"Saat itu, para pemain menerima pesan singkat dan telepon dari keluarganya masing-masing. Akan tetapi, mereka tetap berupaya bersikap profesional," ungkap Bierhoff.
Setelah dinyatakan aman, petugas keamanan pun langsung mengevakuasi para pemain dan staf Jerman. Mereka kemudian dikabarkan langsung menuju ke bandara Charles de Gaulle dengan minibus pada pukul 2.55 waktu setempat untuk kembali ke Frankfurt, Jerman dengan menggunakan pesawat Lufthansa.
"Kembali ke Jerman setelah peristiwa luar biasa yang terjadi kemarin. Dunia sudah gila sekarang. Doa saya untuk seluruh keluarga korban," ungkap bek Jerman, Mats Hummels begitu tiba di Bandara Frankfurt.
Sementara itu, pelatih Jerman, Joachim Low, menambahkan, "Kami semua terkejut. Kami diberitahu di ruang ganti saat semuanya terjadi. Semua orang yang berada di bangku cadangan sedikit takut karena serangan bom terjadi di dekat hotel tempat kami menginap."
Sebelumnya, rombongan tim nasional Jerman juga sempat mendapat teror bom di Hotel Molitor, Paris, tempat mereka menginap, pada Jumat (13/11/2015) pagi waktu setempat. Demi keamanan, seluruh pemain dan ofisial Der Panzer pun diungsikan dari hotel sebelum jam makan siang.
Penembakan dan pengeboman di Paris dikabarkan menelan 153 korban jiwa. Menurut laporan Kementerian Dalam Negeri Prancis, sebanyak 112 orang di antaranya tewas di ruang konser Bataclan yang tengah menggelar konser grup musik Eagles of Death Metal.
Sumber: Standard, Daily Mail, Telegraph, Twitter