Bola.com, Naples - Pemain Napoli, Omar El Kaddouri, menegaskan serangan yang terjadi di Paris tidak berkaitan dengan Islam. Menurut El Kaddouri, pelaku teror di Paris sama sekali tidak mengerti soal Islam.
Prancis tengah berduka akibat teror berdarah berupa penembakan dan bom bunuh diri yang mengguncang enam lokasi. Sebanyak 153 orang dikabarkan tewas dalam serangan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Menurut laporan Kementerian Dalam Negeri Prancis, sebanyak 112 orang di antaranya tewas di ruang konser Bataclan yang tengah menggelar konser grup musik Eagles of Death Metal.
Usai kejadian, muncul pernyataan dari pihak yang mengaku ISIS dan mengklaim jika mereka berada di balik serangan berdarah di Ibu Kota Prancis itu. Dalam pernyataannya yang dilansir The New York Times, kelompok yang mengaku ISIS menyebut serangan itu sebagai 'badai pertama' dan mengejek Paris dengan sebutan 'Ibu kota paling prostitusi dan cabul'.
"Delapan saudara, dilengkapi dengan sabuk peledak dan dipersenjatai dengan senapan mesin, menargetkan situs yang akurat untuk dipilih seperti jantung ibu kota Prancis," tulis pernyataan kelompok yang mengaku ISIS seperti dilansir New York Times.
"Termasuk Stade de France yang sedang melakukan pertandingan antara Jerman dan tim Prancis, di mana orang bodoh asal Prancis, Francois Hollande hadir. Biarkan Prancis dan orang-orang yang berjalan di jalanan tahu jika mereka berada dalam daftar teratas ISIS."
Menanggapi ini, El Kaddouri yang berasal dari Maroko dengan tegas membantah insiden Paris yang diduga dilakukan ISIS telah mewakili Islam. Lewat akun instagram miliknya, El Kaddouri mengutuk pelaku yang telah menyebarkan teror di Paris.
"Semalam, kemanusiaan telah diserang oleh pembunuh fanatik," tulis El Kaddouri lewat akun Instagram pribadi.
"Mereka tidak ada hubungannya dengan Islam dan kami orang Muslim! Mereka orang yang menyebarkan pesan rasisme terhadap seluruh umat Islam di dunia ini mungkin tidak mengerti apa-apa soal Islam dengan sebenarnya," tegas El kaddouri.
Sumber: Footaball Italia, New York Times