Bola.com, Paris - Kabar duka datang dari gelandang Olympique Marseille, Lassana Diarra. Diarra mengungkapkan, sepupunya menjadi salah satu korban dari tragedi teror Paris, Jumat (14/11/2015) malam waktu setempat.
Ratusan orang menjadi korban dari aksi teror yang terjadi di Paris, Prancis. Pihak kepolisian Prancis menyebut serangan bersenjata dan bom bunuh diri itu terjadi di enam wilayah di sekitar Paris.
Advertisement
Baca Juga
Pada saat serangan berlangsung, tim nasional Prancis tengah menggelar pertandingan uji coba melawan Jerman di Stade de France. Suara bom bahkan sempat terdengar di sela pertadingan yang berakhir 2-0 untuk kemenangan skuat Les Bleus tersebut.
Lassana Diarra, yang saat itu tengah membelas Les Bleus, mengungkapkan jika keponakannya menjadi korban dalam peristiwa berdarah di kota mode tersebut. Pemain 30 tahun berharap agar seluruh masyarakat bersatu dalam menghadapi aksi teror yang sedang menimpa negaranya.
#PrayForPeace pic.twitter.com/lsOpaSxN62
— Lass Diarra (@Lass_Officiel)
Selamat malam semuanya. Setelah peristiwa dramatis yang terjadi di Paris dan St Denis kemarin itu, dengan berat hati saya mengatakan kepada Anda hari ini.
Seperti yang Anda mungkin sudah baca, saya secara pribadi juga terkena serangan ini karena sepupu saya, Asta Diakitie, menjadi salah satu korban penembakan itu, sama seperti ratusan orang Perancis yang tidak bersalah lainnya.
Bagi saya, dia seorang penyemangat yang baik dan seorang kakak yang hebat.
Dalam suasana teror seperti ini penting bagi kita semua, yang merupakan perwakilan dari negara kita dan juga dari keragaman, untuk berbicara dan tetap bersatu dalam menghadapi situasi yang menyeramkan dan tak bisa dipecah belah oleh sentimen warna kulit dan juga agama.
Kita bersama-sama harus saling melindungi, saling menyayangi, saling menghormati, dan memberikan kedamaian. Terima kasih kepada semua orang atas segala informasi dan pesan. Jaga diri dan juga orang-orang yang Anda miliki, semoga para korban bisa beristirahat dengan tenang.
Atas aksi teror tersebut, pemerintah Prancis menetapkan masa berkabung selama tiga hari. Warga diharapkan mengibarkan bendera setengah tiang untuk menghormati para korban.
Sumber: The Mirror