Sukses


Prestasi Turun, Pemain Malaysia Terlibat Match Fixing?

Menpora Malaysia, Khairy Jamaludin, mengungkapkan match fixing jadi salah satu faktor yang membuat prestasi timnas Malaysia menurun.

Bola.com, Jakarta - Pernyataan mengejutkan dilontarkan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Khairy Jamaludin, pada Senin (16/11/2015), terkait penurunan prestasi timnas Malaysia.

Meski tidak secara langsung menuding ada pemain timnas saat ini yang terlibat match fixing, Khairy menduga pengaturan pertandingan jadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kemerosotan sepak bola di Malaysia yang berimbas pada prestasi timnas belakangan ini.

Pernyataan itu disampaikan Khairy saat menjawab pertanyaan yang diajukan wakil rakyat di Dewan Rakyat (DPR di Malaysia), seperti dikutip di Bernama.

Khairy Jamaludin menyampaikan kepada Dewan Rakyat bila match fixing seperti judi bola, pemerasan, dan suap kepada pemain marak muncul di sepak bola Malaysia.

"Match fixing sudah membelenggu sepak bola nasional sejak beberapa tahun lalu, tetapi upaya yang tak pernah putus untuk memberantasnya terus dilakukan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC), bersama kepolisian Malaysia (PDRM) dan kementerian," kata Khairy.

Dalam kesempatan itu Khairy juga menjelaskan usaha untuk mengantisipasi sulit dilakukan karena tanda-tanda match fixing sangat sulit dideteksi dan dilakukan dalam tingkat kerahasiaan tinggi.

Pemain disebut juga sulit dilibatkan untuk membongkar match fixing karena biasanya mereka atau keluarga mereka diancam akan disakiti oleh dalang  match fixing bila membeberkan atau memberikan bukti pengaturan pertandingan itu.

Penurunan prestasi timnas Malaysia sedang jadi bahasan panas di negara yang serumpun dengan Indonesia itu. Dewan Rakyat Malaysia pun sampai menyentil sang menteri dalam rapat pembahasan anggaran keuangan untuk 2016.

Sebagai bukti, Malaysia terseok-seok di Kualifikasi Piala Dunia 2018 yang juga Kualifikasi Piala Asia 2019. Sejak laga perdana dimainkan pada medio Juni 2015, Harimau Malaya (julukan timnas Malaysia) sudah kebobolan 26 gol dari enam pertandingan. 

Catatan itu jadi yang terburuk kedua di antara 40 negara yang mengikuti kualifikasi. Di Grup A, catatan itu bahkan jauh lebih banyak ketimbang Timor Leste, yang "hanya" kebobolan 19 gol. Padahal, Timor Leste selama ini terbilang anak bawang di peta sepak bola ASEAN. 

Penurunan prestasi timnas negara yang pernah menjuarai Piala AFF itu berimbas pada peringkat Malaysia di ranking FIFA yang terjun bebas, di bawah negara ASEAN lain, seperti Singapura, Filipina, dan Thailand. 

Pada Selasa (17/11/2015) malam, timnas Malaysia akan menjamu Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Shah Alam, Selangor, di laga ketujuh Kualifikasi Piala Dunia 2018. Di pertemuan pertama pada 3 September 2015, Harimau Malaya ditaklukkan 0-10 oleh UEA. Kekalahan itu jadi yang terburuk dalam sejarah sepak bola profesional Malaysia. 

Sumber: Bernama

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer