Bola.com - Tak terbantahkan bila Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar merupakan trio penyerang yang paling tajam pada saat ini. Hingga musim 2015-2016 berjalan, trio MSN (sebutan Messi-Suarez-Neymar) telah mencetak 43 gol untuk Barcelona di berbagai ajang.
Advertisement
Baca Juga
Bila ditambahkan musim lalu, trio Barcelona tersebut telah menghasilkan 165 gol. Ketiganya silih berganti mampu menjadi momok menakutkan bagi barisan belakang lawan.
Akan tetapi, sejarah mencatat ada banyak tiga penyerang yang pernah bersinar pada masa lalu. Barcelona sering menelurkan barisan penyerang hebat, karena konsisten memainkan formasi 4-3-3 selama beberapa dekade terakhir.
Berikut ini adalah kumpulan trio striker yang pernah berkilau pada masanya:
1. Romario, Michael Laudrup, dan Hristo Stoichkov (Barcelona)
Saat dilatih Johan Cruyff pada 1988-1996, Barcelona mengandalkan trio Romario, Laudrup, dan Stoichkov. Tiga penyerang dari tiga negara berbeda itu sering membuat lini pertahanan musuh kelabakan.
Sejatinya, Romario menjadi ujung tombak Barcelona. Sementara itu, Laudrup dan Stoichkov berperan lebih di belakang Romario.
2. Rivaldo, Ronaldo, dan Ronaldinho (Brasil)
Brasil merengkuh trofi Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Keberhasilan tersebut tak terlepas dari trio maut Rivaldo, Ronaldo, dan Ronaldinho.
Ketiga mencetak total 15 gol dari 18 gol Selecao sepanjang turnamen. Ronaldo keluar sebagai pencetak gol terbanyak dengan delapan gol. Negara-negara kuat macam Inggris dan Jerman pernah merasakan kehebatan trio Brasil itu.
3. Gareth Bale, Karim Benzema, dan Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
BBC adalah sebutan untuk trio Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo di Real Madrid. Ketiganya sukses membawa Los Blancos meraih gelar Liga Champions kesepuluh pada 2014.
Trio BBC juga tajam sebagai penggedor pertahanan lawan. Pada musim lalu, BBC mencetak 100 gol di berbagai ajang. Jumlah gol ketiganya hanya kalah dari trio MSN (Messi-Suarez-Neymar) yang mencetak 122 gol pada musim yang sama.
4. Jairzinho, Tostao, dan Pele (Brasil)
Brasil keluar sebagai juara pada Piala Dunia 1970 di Meksiko. Trio Pele, Jairzinho, dan Tostao menjadi andalan lini depan Selecao saat itu.
Jairzinho menjadi pemain Brasil yang paling banyak mencetak gol dengan tujuh gol. Pele sukses melesakkan empat gol, sementara Tostao menghasilkan dua gol. Kolaborasi ketiganya menjadi senjata ampuh Brasil meraih gelar ketiga Piala Dunia.
5. Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar (Barcelona)
Trio MSN (Messi-Suarez-Neymar) mulai bersatu pada musim 2014-2015. Suarez sempat absen dalam beberapa pertandingan karena menjalani sanksi dari FIFA.
Setelah Suarez diperbolehkan bermain kembali, trio MSN tak terbendung. Sepanjang musim lalu, Messi, Suarez, dan Neymar menghasilkan 122 gol di semua ajang. Berkat aksi ciamik mereka, Barcelona menyabet tiga gelar pada musim lalu.
6. Nandor Hidegkuti, Ferenc Puskas, dan Sandor Kocsis (Hungaria)
Hungaria pernah menjadi salah satu negara terhebat dalam sepak bola. Masa-masa itu terjadi pada dekade 1940-1950-an saat Hungaria memiliki Nandor Hidegkuti, Ferenc Puskas, dan Sandor Kocsis.
Mengusung formasi lima penyerang, tiga pemain di antaranya menempati posisi striker tengah. Puskas dan Kocsis menjadi bomber tajam dengan rataan 1,1 gol per pertandingan Hungaria. Sedangkan tugas Hidegkuti menarik para bek lawan untuk memberikan ruang bebas kepada Puskas dan Kocsis.
7. George Best, Bobby Charlton, dan Dennis Law
Sebelum mempunyai trio Cristiano Ronaldo, Carlos Tevez, dan Wayne Rooney, Manchester United pernah dikenal karena tiga penyerang, yakni George Best, Bobby Charlton, dan Dennis Law.
Ketiga legenda itu memiliki kemampuan berbeda. Charlton piawai soal tendangan jarak jauh, Law jago dalam penyelesaian akhir, sementara Best memiliki teknik luar biasa untuk melewati lawan.
8. Samuel Eto'o, Thierry Henry, dan Lionel Messi
Era pelatih Josep Guardiola di Barcelona mengenalkan trio Lionel Messi, Samuel Eto'o, dan Thierry Henry. Kedatangan Henry menggantikan Ronaldinho yang mulai mendapat kritik di Barcelona.
Ketiganya mampu menyempurnakan permainan tiki-taka Barcelona ala Guardiola. Puncaknya, trio tersebut berhasil mengangkat enam trofi sepanjang tahun 2009.
Sumber: Sportkeeda