Bola.com, Ksar - Presiden Mauritania, Mohamed Ould Abdel Aziz, menyaksikan laga final Piala Super antara FC Tevragh-Zeina melawan ACS Ksar pada akhir pekan lalu. Karena merasa bosan, dia meminta laga dilanjutkan ke babak adu penalti meskipun baru bergulir 63 menit.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dilansir Metro, laga antara FC Tevragh-Zeina melawan ACS Ksar sudah menghasilkan dua gol dalam 63 menit. Skor saat itu sama kuat 1-1. Namun, Aziz merasa bosan karena laga berjalan lambat.
Karena tak ingin pertandingan melalui babak tambahan, Aziz kemudian memerintahkan wasit untuk menghentikan laga dan melanjutkannya ke babak adu penalti. Laga adu penalti akhirnya dimenangkan oleh Tevragh Zeina.
"Saya menolak secara tegas dugaan intervensi yang dilakukan oleh Presiden Mohamed Ould Abdel Aziz. Keputusan itu diambil karena persoalan organisasi, sesuai dengan masukan Presiden dan pelatih dari kedua tim," demikian pernyataan Federasi Sepak bola Mauritania.
Hasil ini membuat kubu ACS Ksar tidak puas. Tetapi, mereka merasa kecewa setelah melapor kepada Federasi sepakbola Mauritania. Itu karena jawaban federasi sama seperti bantahan mereka terkait intervensi presiden.
Sumber: Metro