Bola.com, Roma - Rasa kecewa masih terasa di hati Romanisti. Penyebabnya, tim kesayangan mereka hanya sanggup membuka partai perdana di tahun 2016 dengan hasil imbang. Satu angka membuat posisi AS Roma di klasemen sementara Serie A tak beranjak dari posisi ke-5.
Satu jalan untuk memberi kegembiraan pada fans adalah menuai kemenangan kala menjamu AC Milan, pada lanjutan Serie A 2015-2016, di Stadion Olimpico, Roma, Minggu (10/1/2016) dini hari WIB. Tiga angka tak hanya membangkitkan kepercayaan diri suporter, melainkan juga terus menekan Juventus, yang berselisih tiga angka di atas mereka.
Bekal guna menggulung AC Milan ada di depan mata. Setidaknya dari sisi mental, skuat Rudi Garcia masih lebih bagus ketimbang yang diraih I Rossoneri pada pertandingan pertama di tahun 2016. Tanpa dinyana, pasukan Sinisa MIhajlovic tumbang di rumah sendiri, Stadion San Siro, dari Bologna dengan skor 0-1.
Advertisement
Baca Juga
Posisi Keisuke Honda dkk harus menerima nasib untuk sementara keluar dari zona peringkat Eropa. "Saya mendapat sisi positif ketika kami kehilangan dua angka di markas Chievo. Partai itu seharusnya milik timku, tapi perjuangan tuan rumah luar biasa. Sekarang, kami akan melakukan itu kontra Milan, tapi dengan hasil berbeda, yakni tiga angka bagi Roma," sebut Rudi Garcia, di laman Gazzetta.it, Jumat (8/1/2016).
Satu di antara latar optimisme tinggi tersebut adalah produktivitas yang ditunjukkan armada Il Lupi. Saat ini, mereka sudah mengoleksi 33 gol, hanya kalah dari Fiorentina, yang punya tiga gol lebih banyak. Artinya, sisi agresor yang dimiliki Roma cukup menakutkan lini belakang AC Milan, yang notabene terus bermasalah sejak awal musim.
Beberapa media di Italia menghubungkan kegembiraan Garcia dengan penampilan dua pemain mudanya, yakni Umar Sadiq dan Allesandro Florenzi. Duo ini diyakini bakal menjadi ancaman mematikan bagi tim tamu.
Mereka memang bukan striker murni, tapi jika dipasangkan bersama, keduanya menjadi duo attaccante yang tak bisa dianggap remeh. Apalagi di antara dua pemain tersebut, masih ada sosok Gervinho, Radja Nainggolan ataupun sang bintang baru, William Vainqueur.
Eksplosivitas duo Umar dan Florenzi ditunjang dengan usia mereka yang tergolong muda. Nama Florenzi sudah lebih dulu muncul ke permukaan. Pemuda berusia 24 tahun ini sanggup beredar dari posisi manapun. Tak heran, dia akan memantik atensi dari dua fullback AC Milan, De Siglio dan Ignazio Abate.
Sementara nama Umar Sadiq baru muncul musim ini. Pemain yang musim lalu berkostum Spezia tersebut dianggap langsung menyatu dengan skuat lama. Pelatih AS Roma, Rudi Garcia menganggap kemampuan pemain asal Nigeria tersebut berada di atas rata-rata seusianya.
Maklum saja, pemain berusia 18 tahun ini memiliki permainan impresif sepanjang musim ini. Posisinya sebagai target man sangat ideal, terutama dilihat dari postur tubuhnya yang mencapai 192 cm. Meski terkesan jangkung, tapi pemain kelahiran kota Kaduna ini memiliki kelincahan.
"Saya harap Umar masih terus berkembang, dan beberapa pertandingan besar akan memberinya pengalaman luar biasa. Saya pikir dia akan mendapatkan banyak hal sebelum benar-benar menjadi pemain andalan," tegas Garcia.
Sinyal bahaya duo Umar-Florenzi semakin kentara jika melihat sepak terjang mereka. Umar dan Florenzi mencetak gol ke gawang Chievo Verona, tengah pekan lalu. Bagi Umar, golnya tersebut membuatnya tercatat mampu mengoleksi dua gol dalam dua tembakan sepanjang musim ini.
Florenzi lebih positif, karena ia mampu merobek jala musuh dalam dua pertandingan terakhir, yakni kontra Genoa dan Chievo Verona. "Saya tak sabar menunggu bertemu tim besar seperti AC Milan. Hasil kemarin jelas mengecewakan, dan kami harus kembali ke jalur kemenangan lagi. Milan akan menjadi korban pertama kami di depan Romanisti," ancam Umar.
Asa Umar untuk menundukkan tim tamu mendapat dukungan dari fakta. AC Milan hanya mencatat akurasi tembakan sebesar 39 persen, hanya lebih baik dari Palermo dan Frosinone. Tambahan modal kepercayaan diri didapat dengan fakta AS Roma mampu menuai lima kemenangan dalam enam laga kandang terakhir, plus menggapai clean sheet dalam tiga partai terakhir.
"Saya harus marah dengan corak permainan kami yang tak menentu. Kekalahan di awal tahun bisa menjadi penanda buruk. Akhir pekan ini kami akan berjibaku di markas Roma, dan itu mendatangkan kesulitan tingkat tinggi. Tapi, kami akan membuat kejutan," kata Sinisa Mihajlovic, Pelatih AC Milan.
Sayang, anak buah Miha tergolong lemah. Mereka hanya mampu menuai dua kemenangan dalam tujuh laga terakhir. Gelandang Riccardo Montolivo mengakui, butuh kerja keras luar biasa agar tampil dominan dan membawa tiga angka dari Olimpico.
Head to Head
9/5/2015 - AC Milan 2-1 AS Roma (Serie A)
20/12/2014 - AS Roma 0-0 AC Milan (Serie A)
25/4/2014 - AS Roma 2-0 AC Milan (Serie A)
16/12/2013 - AC Milan 2-2 AS Roma (Serie A)
12/5/2013 - AC Milan 0-0 AS Roma (Serie A)
22/12/2012 - AS Roma 4-2 AC Milan (Serie A)
Lima Pertandingan Terakhir AS Roma
10/12/2015 - AS Roma 0-0 BATE (Liga Champions)
14/12/2015 - Napoli 0-0 AS Roma (Serie A)
16/12/2015 - AS Roma 0-0 Spezia (Coppa Italia)
20/12/2015 - AS Roma 2-0 Genoa (Serie A)
6/1/2016 - Chievo 3-3 AS Roma (Serie A)
Lima Pertandingan Terakhir AC Milan
7/12/2015 - Carpi 0-0 AC Milan (Serie A)
13/12/2015 - AC Milan 1-1 Hellas Verona (Serie A)
18/12/2015 - Sampdoria 0-2 AC Milan (Coppa Italia)
21/12/2015 - Frosinone 2-4 AC Milan (Serie A)
6/1/2016 - AC Milan 0-1 Bologna (Serie A)
Prediksi bola.com: AS Roma 55 - 45 AC Milan
Inisialisasi Video