Bola.com, Eindhoven - Pertemuan PSV Eindhoven kontra Atletico Madrid dianggap menjadi satu di antara partai seru pada 16 Besar Liga Champions 2015-2016. Meski berasal dari dua liga yang memiliki kelas berbeda, duo tersebt sedang berada pada penampilan terbaik.
Namun ada yang menarik, ambisi PSV tergolong besar. Chairman Peter Swinkels menegaskan, mereka akan mengejar konsistensi performa, sehingga bisa melewati adangan Atletico Madrid. "Saya tahu mereka dari La Liga, yang secara indeks lebih bagus dibanding Eredivisie. Tapi itu bukan masalah besar," tegasnya, di de Telegraaf, Kamis (28/1/2016).
Advertisement
Baca Juga
Ancaman Sang Bos Besar sejalan dengan apa yang dikemukakan Pelatih Phillip Cocu. Ia mengaku, saat ini materi tim yang dimilikinya sangat bagus. Itulah kenapa PSV mampu bersaing di fase grup, dan sukses mengebiri label raksasa Manchester United.
Satu yang menjadi andalan Cocu adalah realitas timnya tergolong konsisten meski berada di zona Eropa. Terbukti, di level Eredivisie, Hector Moreno dkk bisa duduk di peringkat dua klasemen sementara, berselisih satu angka dari Ajax Amsterdam.
Cocu semakin percaya diri setelah menemukan satu pemain yang dianggap menjadi pembeda, yakni Gaston Pereiro. Pemain yang baru masuk pada musim panas tahun lalu tersebut dianggap menjadi pengganti sepadan bagi Memphis Depay, yang hengkang ke Manchester United.
Kemampuan Pereiro dalam mengisi posisi yang ditinggalkan Depay terbukti dari statistik sepanjang musim ini. Ia menjadi bagian penting dari lini tengah, sekaligus barisan penggempur armada PSV Eindhoven.
Pereiro sukses mengemas 10 gol dalam 26 partai di seluruh kompetisi. Posisi dan karakter bermain pemilik nomor punggung 7 ini nyaris sama. Pembeda hanya terletak pada akurasi umpan dan disipllin yang dimiliki pemain berusia 20 tahun ini.
PSV Eindhoven mengikat pemain berkebangsaan Uruguay tersebut selama lima tahun ke depan. Ia menjalani debut di ajang PIala Super Belanda 2015, masuk sebagai pengganti Adam Maher.
Setelah itu, Pereiro mengalami debut menyenangkan. Kala bersua Ajax Amsterdam, dan posisinya sebagai debutan, ia mencetak dua gol sekaligus memberi kemenangan 2-1 untuk tim barunya.
Pada 27 Oktober 2015, ia mencatat performa mengesankan dengan sukses mengoleksi tiga gol. Hal itu terjadi kala PSV bersua Genemuiden di ajang Piala Belanda (27/10/2015).
"Saya senang karena memiliki deretan pemain anyar yang langsung nyetel dengan kemauanku. Paling kentara ada pada diri Pereiro, dan kehadirannya memberikan variasi serangan yang hebat," tutur Cocu, di situs klub.
Ucapan eks penggawa timnas Belanda tersebut bisa dilihat dari peran Pereiro. Ia mampu menjalankan peran sebagai pelayan yang bagus untuk deretan penyerang PSV Eindhoven seperti bomber utama, Luuk de Jong dan Jurgen Locadia. Selain itu, ia juga menjadi tandem eksplosif bersama Luciano Narsingh, gelandang serang Adres Guardado, Davy Propper dan Jorrit Hendrix. Keberadaan kombinasi pemain tersebut memberi ancaman dari kubu Stadion Philips terhadap ambisi Atletico Madrid.
Kubu Atletico Madrid tak menganggap sebelah mata kapasitas PSV yang hanya berasal dari Eredivisie tersebut. Bagi Pelatiih Los Rojiblancos, Diego Simeone, kekuatan sang calon lawan memiliki banyak 'rahasia'.
Sumber: de Telegraaf, UEFA, Marca.com