Bola.com — Premier League 2015-16 memang penuh kejutan, sangat berbeda dengan musim lalu ketika Chelsea mendominasi dari paruh musim hingga menjadi juara. Sebut saja Leicester City yang saat ini bertengger di puncak klasemen sementara.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu faktor perubahan tersebut, antara lain munculnya beberapa tim yang memiliki kekuatan tak terduga dengan beberapa pemain debutan. Tim promosi Watford punya Odion Ighalo, Tottenham Hotspur memiliki bintang muda asal Inggris, Dele Alli, sedangkan Newcastle
Selain berkontribusi penting bagi tim-tim barunya, para rookie Premier League tersebut juga membawa keuntungan tersendiri bagi para penggila game Fantasy Premier League (FPL). Sejauh mana kontribusi para debutan tersebut baik di Premier League maupun FPL hingga pekan ke-22 ini? Berikut ini ulasannya:
Odion Ighalo
Pemain asal Nigeria ini mendadak jadi buah bibir selama musim 2015-16. Walau hanya dengan dukungan skuat tim promosi yang minim bintang, Ighalo sangat konsisten mencetak gol. Dia saat ini sudah menjaringkan 15 gol hingga pekan ke-23. Kerjasamanya dengan kapten Watford Troy Deeney bahkan berkontribusi untuk lebih dari 80 persen gol Watford (keduanya mencetak 21 gol dari total 26 gol Watford).
Di FPL, striker usia 26 tahun ini mulanya dihargai hanya 5,0 saja, dan sebagian besar FPL Mania awalnya memilih Ighalo lebih sekedar pelengkap tim. Seiring poin yang konsisten melawan tim mana pun, baik itu berupa 15 gol atau enam assist. Pastinya Ighalo kini menjadi striker utama di 38 persen FPL Mania yang memilihnya. Ighalo saat ini merupakan striker dengan poin terbanyak hingga pekan ke 23 (145).
Mengawali karir di klub Norwegia , Lyn, Ighalo pindah ke Itali bersama Udinese pada 2008. Namun, tak kunjung mendapat tempat membuatnya sempat dipinjamkan ke Spanyol bersama Granada. Dia berhasil membawa klub tersebut promosi ke La Liga pada 2011. Naluri golnya yang tajam membuat dia dilirik Watford pada 2014. Duo Watford ini mendapat penghargaan pemain dan pelatih terbaik EPL periode Desember 2015.
Dele Alli
Pertama kali nama Dele Alli muncul ketika MK Dons secara mengejutkan mengalahkan Manchester United 4-0 di ajang Piala Liga. Pada Februari 2015, dia akhirnya setuju untuk transfer ke Tottenham. Ketika itu, MK Dons masih bisa menggunakan jasanya hingga akhir musim dengan status pinjaman. Alli pun sukses membawa MK Dons promosi dan ia juga dianugerahi Pemain Muda Terbaik pada musim 2015.
Di Tottenham, Alli ternyata langsung menjadi kepercayaan Pochettino. Di usia yang masih 19 tahun, permainannya terlihat matang. Namanya semakin tenar saat dipanggil ke timnas Inggris melawan Prancis, ketika dia langsung membuat gol lewat tendangan jarak jauh spektakuler dalam laga dimenangi Inggris 2-0 itu.
Di FPL, dengan harganya yang murah (5,0) Alli banyak jadi pemain tengah kelima untuk menyesuaikan budget tim. Namun, sama seperti Ighalo, performa Alli musim ini membuatnya tak mungkin terus di bangku cadangan tim FPL Mania. Alli saat ini sudah mencetak 6 gol, 6 assist dan 12 bonus point.
Dimitri Payet
Playmaker asal Prancis ini dibeli West Ham United dengan banderol 11 juta pound dari Marseille. Pelatih Slaven Bilic langsung membuat skema permainan West Ham berporos darinya. Payet pun ditunjuk mengambil sebagian besar set-pieces West Ham.
Dengan harga menengah di FPL (7,5), Payet saat ini sudah menghasilkan 90 poin. Sayang, dia sempat didera cedera pada pekan ke-13 yang membuatnya absen dalam tujuh pertandingan. Selain membukukan 5 assist, Payet juga rajin muncul sebagai second-striker yang membuatnya kini sudah menjaringkan 6 gol hingga pekan ke-23 Premier League. Tak salah jika dia kini berada dalam 20 persen tim FPL seluruh dunia.
Kevin De Bruyne
De Bruyne memang sempat bermain untuk Chelsea pada musim 2013. Namun, karena tidak kunjung mendapat kesempatan bermain reguler di bawah asuhan Jose Mourinho, De Bruyne memutuskan hijrah ke Wolfsburg. Bersama klub Bundesliga itu, De Bruyne tampil impresif dengan mencetak 16 gol dan 27 assist (rekor dalam satu musim). Dia pun lalu didaulat menjadi Pemain Terbaik Bundesliga 2014.
Pada musim 2015-16, City rela memecahkan rekor transfer klub untuk merekrut De Bruyne. Di bawah arahan Manuel Pellegrini, gelandang asal Belgia itu lebih sering bermain di sisi kiri, dan sesekali menjadi striker bayangan saat David Silva atau Sergio Aguero mengalami cedera.
Dengan harga transfer yang mahal (10,0), De Bruyne masuk dalam kategori pemain tengah premium di FPL. Namun, pemain berusia 24 tahun ini cepat beradaptasi dengan sudah menghasilkan lima gol dan sembilan assist dan 11 bonus poin dalam 1555 menit penampilan. Hingga pekan ke-23, De Bruyne berada dalam 23% total tim FPL.
Georginio Wijnaldum
Bagi para pemain Football Manager 2011-12, nama Georginio Wijnaldum tak asing lagi karena menjadi salah satu wonderkid dalam game tersebut. Memulai karir profesionalnya di usia 16 tahun bersama Feyenord, kemampuan Wijnaldum bermain di berbagai posisi (gelandang bertahan atau menyerang) membuat PSV Eindhoven merekrutnya pada musim 2012.
Permainannya pun semakin cepat berkembang. Pada musim 2014, dia bahkan sudah menjadi kapten PSV yang kemudian meraih gelar Liga Belanda pertama sejak 2008. Sukses di Belanda, ia kemudian mencoba peruntungannya dengan pindah ke Premier League bersama Newcastle United.
Di dunia FPL, Ginny dihargai sebagai pemain tengah medium (7,0) dan ia juga cepat beradaptasi dengan total sembilan gol, empat assist, dan 11 bonus poin. Salah satu performa terbaiknya adalah saat mencetak empat gol ketika Newcastle menang 6-2 melawan Norwich City. Namun, sisi minusnya adalah seluruh gol tersebut hanya dihasilkan Wijnaldum saat bermain di St.J ames Park, kandang Newcastle. (Sornong Maulana)
Sumber: Labbola