Bola.com — Suporter tim-tim peserta Piala Eropa 2016 akan dimanjakan dengan pesona Stade Pierre-Mauroy yang merupakan salah satu stadion megah di Lille, Prancis.
Advertisement
Baca Juga
Stadion ini awalnya bernama Stade Lille Metropole dan dibuka pada Agustus 2012. Namun, stadion tersebut berubah nama pada 21 Juni 2013 untuk menghormati mantan Perdana Menteri Prancis periode 1981-1984 dan Wailkota Lille 1973-2011, Pierre-Mauroy, yang wafat pada 7 Juni 2013.
Stade Pierre-Mauroy kini menjadi kandang klub Ligue 1, LOSC Lille Metropole. Perjalanan Stade Pierre-Mauroy menjadi markas Lille bermula ketika UEFA menilai stadion Grimonprez-Jooris—kandang Lille sebelumnya—tidak memenuhi syarat untuk menggelar laga Liga Champions.
Alhasil, Lille harus menyewa Stade de France ketika menjalani pertandingan di kompetisi Eropa. Pada 5 Desember 2006, Pemerintah Kota memutuskan untuk membangun stadion baru berkapasitas 50 ribu kursi.
Tiga perusahaan kontruksi terbesar di Prancis, antara lain Eiffage, Bouygues, dan Vinci pun berlomba-lomba untuk memenangkan tender pembangunan stadion tersebut. Eiffage akhirnya terpilih sebagai pemenang dan diberikan waktu selama 45 bulan untuk menyelesaikan proyek.
Eiffage mendapatkan dana awal dan izin membangun Stade Pierre-Mauroy pada 10 Juli 2009. Total dana yang dihabiskan untuk membangun stadion diperkirakan mencapai 618 juta euro (Rp 9,2 triliun), dengan rincian 282 juta euro (Rp 4,2 trilun) digunakan untuk membangun stadion.
Sementara itu, 42 juta euro (Rp 631 miliar) digunakan untuk membangun fasilitas tambahan, di antaranya lahan parkir, hotel, dan restoran. Sisa dana 96 juta euro (Rp 1,4 triliun) kemudian dipakai untuk memastikan standar seismik stadion jika terjadi gempa dengan skala besar.
Terkait struktur dan fondasi, Stade Pierre-Mauroy memiliki dua lantai dengan total 50.186 kursi penonton, yang di antaranya dibagi sebanyak 1965 kursi untuk kelas bisnis, 1842 kursi VIP, 448 kursi protokol, dan 326 kursi untuk para jurnalis yang meliput pertandingan.
Stade Pierre-Mauroy juga memiliki atap yang bisa ditutup otomatis hanya dalam waktu 15 menit. Selain itu, stadion ini juga sangat ramah lingkungan karena memenuhi standar HQE (High Quality Environment) Prancis. Beberapa panel solar dan dua kincir angin pun dipasang untuk menyuplai listrik stadion.
Sumber: Berbagai sumber