Bola.com, Jakarta - Seluruh tim yang melaju ke fase knock-out Liga Champions 2015-2016 memiliki ciri khas masing-masing. Tak jarang mereka punya warna sama, seperti saat Dynamo Kiev bersua Manchester City.
Pertemuan keduanya bakal menghadirkan warna seragam. Wakil Ukraina dan Inggris tersebut punya ciri sama sepanjang fase penyisihan grup, yakni agresif dari semua lini. Walhasil, pertempuan duo ini bakal menghadirkan sisi agresivitas tinggi.
Nama DynamoKiev bukan wajah baru di LigaChampions. Prestasi terbaik pada kejuaraanantarklub Eropa ini adalah babak semifinal musim 1998-1999. Kala itu, mereka takluk di tanganBayernMunchen dengan skoraggregat 4-3.
Advertisement
Baca Juga
Sepanjang babak penyisihan grup, Dynamo berhasil menuai tiga kemenangan, 2 imbang dan hanya menelan sekali kekalahan, yakni dari pemuncak Grup G, Chelsea di Stamford Bridge. Hasil tersebut mengantarkan mereka menjadi runner-up dengan menyingkirkan Porto yang sebenarnya lebih diunggulkan untuk lolos.
Di sisi lain, Manchester City terus berusaha menjadi kekuatan baru di kancah Benua Biru. Pasokan dana segar berlimpah memudahkan The Citizen merangsek naik dalam jajaran klub papan atas Eropa. Sayang, semua itu belum menjamin kesuksesa, terkadang justru membuat mereka terbebani, dan berujung pada rasa grogi kala bertemu raksasa-raksasa Eropa.
Pada penyisihan grup Liga Champions musim ini, Manchester City berhasil menjadi pemuncak Grup D dengan 4 menang dan 2 kalah. Tim asuhan Manuel Pellegrini mengungguli Juventus yang berada di urutan kedua sekaligus menyingkirkan Sevilla dan Borussia Monchengladbach.
Seperti disinggung di atas, perjumpaan Dynamo Kiev dan Manchester City menggambarkan strategi agresif, yang menjadi modal utama kedua tim. Dari segi statistik di babak penyisihan grup, Manchester City mencetak 12 gol dan kebobolan 8 gol berbanding dengan torehan 8 gol dan kebobolan 4 milik Dynamo Kiev.
Percobaan tendangan ke arah gawang, 12 gol City dicetak melalui 38 tendangan tepat sasaran dari 110 kali percobaan dengan akurasi 35%. Sedangkan Kiev berhasil mencetak 8 gol melalui 29 tendangan tepat sasaran dari total 78 kali percobaan dengan akurasi sebesar 37%.
Dominasi penguasaan bola juga menjadi ciri khas kedua tim di zona penyisihan grup. Mereka sama-sama memiliki 52%, yang membuat permainan lebih cenderung cepat. Sistem permainan agresif membawa konsekuensi, yakni banyaknya pelanggaran yang harus dilakukan.
Kiev yang tidak diunggulkan untuk lolos dari putaran grup menjadi tim yang paling banyak melakukan pelanggaran dibandingkan 15 tim lainnya di babak 16 besar ini. Tercatat klub asal Ukraina ini melakukan 107 pelanggaran dengan 16 kartu kuning. Sedangkan City hanya 72 pelanggaran, yang berbuah 5 kartu kuning.
Head-to-Head
Dynamo Kiev menjadi satu di antara tim yang tak diunggulkan pada Babak 16 Besar Liga Champions. Beberapa kalangan memprediksi, bersama Gent, klub asal Ukraina ini akan tersungkur. Apalagi sang lawan adalah raksasa Premiership, Manchester City.
Namun jangan salah. Justru status underdog akan memberi rasa senang pada skuat Kiev. Pelatih Kiev, Serhiy Rebrov mengakui timnya berada dalam kondisi kepercayaan diri tinggi. Latarnya, apapun yang dihasilkan timnya, tak akan berpengaruh, terutama jika terjadi sesuatu yang negatif.
"Saya yakin semua orang di luar sana menganggap kami akan menjadi mangsa empuk bagi City. Sayang, anggapan itu hanya ada di sana, dan tidak bagi fans kami. Tim akan berusaha keras untuk mendapatkan hasil maksimal dalam dua pertemuan, dan melaju ke babak perempatfinal," tegas Rebrov, beberapa waktu lalu, di talkSPORT.
Soal pertemuan dengan City, Kiev memiliki catatan lumayan, yakni sekali menang dan sekali kalah. Pertempuran dua tim ini terjadi pada babak 16 Besar Liga Europa musim 2010-2011. Kala itu, Manchester Biru disingkirkan dengan agregat 2-1 setelah hanya mampu membalas 1 gol pada leg kedua di Manchester.
Manajer Manchester City, Manuel Pellegrini tak ingin terlena dengan beda kekuatan personel antara timnya dengan Kiev. Ia merasa, apapun yang terjadi, suasana dan kekuatan kedua tim bakal berbeda ketika di hari pertandingan.
Memorable match: Babak 16 besar Liga Europa 2010/2011
Penjaga gawang Manchester City, Joe Hart, tentu ingat bagaimana susahnya bertanding melawan Dynamo Kiev di kandangnya. Bersama Vincent Kompany, Yaya Toure, David Silva dan Alex Kolarov, Manchester City yang diunggulkan justru bertekuk lutut di Kiev. Hal itu terjadi setelah Andriy Shevchenko dan Oleg Gusev memaksa penjaga gawang timnas Inggris ini memungut bola dari gawangnya.
Kekalahan tersebut terasa semakin pahit setelah di leg kedua yang diselenggarakan di Manchester, The Citizens hanya mampu membalas 1 gol lewat sepakan Kolarov. Pertandingan tersebut berlangsung keras, ditandai dengan kartu merah yang diperoleh Mario Balotelli dan total 8 kartu kuning.
Meski pada pertemuan di leg pertama babak 16 besar Liga Champions mendatang Manchester City tak bisa diperkuat Kevin De Bruyne dan Samir Nasri yang cedera, dengan kualitas pemain pelapisnya, Manchester City yang bertamu tetap diunggulkan. Apalagi jika lini belakang akhirnya bisa diperkuat Vincent Kompany dan Eliaquim Mangala yang mulai pulih dari cedera.