Bola.com, Jakarta - Kehebatan Real Madrid musim ini tak lepas dari peran Cristiano Ronaldo. Sang ikon sukses memberi banyak sentuhan, meski pelatih berganti dari Rafael Benitez ke Zinedine Zidane. Sedangkan sosok Miralen Pjanic bisa tampil maksimal setiap kali mendapat kesempatan.
Kenyataan itu pula yang membuat dua pemain tersebut layak menjadi andalan bagi Real Madrid dan AS Roma, kala bertemu pada Babak 16 Besar Liga Champions 2015-2016. Sosok Ronaldo semakin penting jika Gareth Bale belum pulih dari cedera.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan Pjanic sejatinya adalah seorang gelandang. Tapi, dia cukup produktif untuk ukuran seorang pemain tengah. Apalagi dia punya kemampuan tendangan bebas mumpuni dan disebut-sebut sebagai satu di antara penendang bebas terbaik di Eropa saat ini.
Di Serie A, Pjanic sudah mencetak 8 gol dari 19 penampilan di mana 4 di antaranya dia cetak melalui tendangan bebas. Dia juga menciptakan 46 peluang mencetak gol bagi timnya dengan akurasi tendangan 63% dan akurasi umpan 84%. Dia juga sudah memberi 6 assist. Sebuah statistik yang amat bagus tentunya.
Di Liga Champions, Pjanic juga tetap menjadi andalan. Dia bermain dalam 5 laga dengan mencetak 2 gol yang dia cetak melalui tendangan bebas dan penalti. Pjanic juga menciptakan 14 peluang mencetak gol, akurasi tendangan 70%, serta rata-rata akurasi umpannya 81%.
Cristiano Ronaldo pada musim ini kerap disebut tak bahagia di Real Madrid. Dia juga digosipkan tak cocok dengan Rafael Benitez yang akhirnya dipecat. Walaupun tak bahagia, Ronaldo tetap pencetak gol yang ulung. Dia sudah mencetak 16 gol dari 21 pertandingan liga. Statistik lainnya tak kalah mengkilap, menciptakan 30 peluang mencetak gol, 46% akurasi tendangan, dan akurasi umpannya 80%.
Catatan Liga Championsnya lebih mengesankan lagi. Bagaimana tidak, dia mencetak 11 gol dari 6 pertandingan yang dia lakoni. Dia sempat mencetak 4 gol ke gawang Malmo dalam kemenangan 8-0 di laga terakhir penyisihan grup. CR7 total menciptakan 12 peluang, dia juga punya akurasi tendangan 62%, serta akurasi umpan 84%.
Di bawah asuhan Zinedine Zidane, Ronaldo dinilai kembali menemukan kebahagiaannya. Apakah itu berarti dia bisa lebih produktif lagi? Tentu ini sinyal bahaya bagi Roma, apalagi statistik di penyisihan menunjukkan lini belakang anak asuh Luciano Spalletti, yang menggantikan Rudi Garcia, tergolong keropos. Kebobolan 16 gol dalam 6 pertandingan jelas bukan statistik yang baik.