Bola.com, Bergamo - Mario Mandzukic tak bermain kala Juventus bersua Inter Milan pada Leg 2 Babak Semifinal Coppa Italia, tengah pekan lalu. Saat La Vecchia Signora melawat ke markas Atalanta, Stadio Atleti Azzurri d’Italia, Minggu (6/3/2016) malam WIB, tenaga segarnya sangat dibutuhkan.
Ia tak sendiri, karena gelandang Juan Cuadrado juga bakal mendapatkan medium ujian. Berbeda dengan Mandzukic yang kemungkinan bakal berstatus starter, Cuadrado diprediksi datang dari bangku cadangan.
Advertisement
Baca Juga
"Saya belum bisa menentukan siapa yang akan bermain kontra Atalanta. Saya harus melihat kondisi terakhir, terutama setelah tim bermain 120 menit versus Inter Milan. Saya tak ingin mengambil resiko, dan saya pikir Mandzukic punya kans, juga pemain lain termasuk Cuadrado," beber Massimiliano Allegri, Pelatih Inter Milan, seperti dirilis Tuttosport.com, Sabtu (5/3/2016).
Kubu Juventus mengakui, keberadaan Mandzukic sekaligus memberi kesempatan untuk eks Bayern Munchen tersebut mengembalikan ketajaman di area penalti lawan. Ia tak pernah mencetak gol di level Serie A sejak dua gol ke gawang Carpi (20/12/2015).
"Saya yakin dia hanya belum menemukan waktu yang tepat. Dia akan kembali, dan kami bisa tenang ketika tandang ke markas Bayern Munchen di Liga Champions," ujar Claudio Marchisio, gelandang Juventus.
Ucapan Marchisio merujuk pada level keandalan Mandzukic untuk mendobrak pertahanan musuh. Andai lini tengah Juventus lengkap, bukan tak mungkin bomber berusia 29 tahun tersebut akan mendapatkan gol.
Beruntung bagi Mandzukic, karena lini sentral Juventus sedang berada dalam kondisi lengkap. Selain Marchisio, di sana masih ada sederet bintang seperti Paul Pogba, Sami Khedira, Juan Cuadrado dan dua fullback yang berfungsi sebagai pemain tengah, Alex Sandro serta Lichtsteiner.
Belum lagi tandem di area depan, di mana Mandzukic mampu beradaptasi dengan siapapun yang dipasangkan dengannya. Modal pola dasar lima gelandang di lini tengah, plus satu penyerang lubang, seharusnya tak sulit bagi Mandzukic untuk merobek jala lawan.
Walhasil, level kualitas pengumpan juga menjadi syarat bagi Mandzukic untuk mengeluarkan kemampuan terbaik di depan gawang Atalanta. Level permainan Juan Cuadrado yang semakin meningkat layak mendapat tempat untuk pengujian.
Sepanjang musim ini, permainan Cuadrado di Serie A sangat menonjol. Setidaknya terlihat pada angka-angka sebagai indikator statistik. Ia dominan bergerak di sisi sayap kanan dengan pencapaian tiga gol dan empat assist.
Level akurasinya meningkat dibanding musim lalu, yakni 86 persen dengan rata-rata-1,5 tembakan per pertandingan. Modal itu pula yang bakal diwaspadai kubu Atalanta. Pelatih tuan rumah, Edy Reja sudah mewanti-wanti anak asuhnya untuk secepatnya menutup pergerakan para gelandang Juventus.
Seperti dirilis situs resmi Atalanta, Reja berharap timnya bisa mencetak gol lebih dulu. Harapannya, armada La Dea bisa bermain lebih rileks. "Lini tengah menjadi perhatianku, karena Juventus selalu memilih area itu untuk membagi bola dan mengancam pertahanan lawan. Tak mudah, tapi kami harus berusaha maksimal," tegas Reja.
Ia berharap para bek andalan seperti Rafael Toloi, Andrea Masiello, Boukary Drame dan Gabriel Paletta, bisa bermain disiplin untuk mencegah agresi pemain tim tamu. "Konsentrasi menjadi titik beratku, termasuk bagaimana caranya melakukan serangan balik yang efektif," tegas Reja.
Kans untuk memilih counter attack bukan isapan jempol. Atalanta memiliki beberapa gelandang dan penyerang berkarakter cepat, seperti Alessandro Diamanti, Jasmin Kurtic dan Marco D'Alessandro.
Kekuatan tersembunyi itu pula yang diwaspadai kubu Juventus. Bek tengah Bianconeri, Andrea Barzagli menganggap, timnya akan mendapatkan perlawanan sengit dari Atalanta. "Saya masih harus menyempurnakan warna permainan kami, terutama karena kondisi fisik yang kurang sempurna. Jika berhasil, pasti tiga angka akan kami bawa pulang," tegas Allegri.
Juventus memiliki modal statistik positif untuk mendapatkan tiga angka. Kali terakhir Atalanta menekuk Juventus terjadi pada Februari 2001. Sejak saat itu, mereka kalah dalam 20 pertemuan kontra Si Nyonya Tua, dan dua seri.
Juventus selalu berhasil merobek jala Atalanta pada 26 laga terakhir di Serie A, dengan mencetak 59 gol atau rata-rata 2,3 gol per pertemuan. Sepanjang sejarah, Atalanta sudah menuai 61 kekalahan dari tim asal kota Turin, dengan kebobolan 197 gol.
Terkini, Atalanta juga kesulitan menuai kemenangan. Mereka sudah 12 partai gagal membawa tiga angka.
Prakiraan pemain
Atalanta (4-3-3): Sportiello; Masiello, Paletta, Toloi, Dramé; Cigarini, De Roon, Kurtic; Diamanti, Borriello, D'Alessandro
Juventus (3-5-2): Buffon; Barzagli, Bonucci, Rugani; Lichtsteiner, Khedira, Marchisio, Pogba, Alex Sandro; Mandzukic, Dybala
Head to Head
25/10/2015 Juventus 2-0 Atalanta (Serie A)
20/2/2015 Juventus 2-1 Atalanta (Serie A)
27/9/2014 Atalanta 0-3 Juventus (Serie A)
5/5/2014 Juventus 1-0 Atalanta (Serie A)
22/12/2013 Atalanta 1-4 Juventus (Serie A)
8/5/2013 Atalanta 0-1 Juventus (Serie A)
5 Partai Terakhir Atalanta
4/2/2016 Hellas Verona 2-1 Atalanta (Serie A)
8/2/2016 Atalanta 0-0 Empoli (Serie A)
14/2/2016 Sampdoria 0-0 Atalanta (Serie A)
21/2/2016 Atalanta 2-3 Fiorentina (Serie A)
28/2/2016 Carpi 1-1 Atalanta (Serie A)
5 Partai Terakhir Juventus
14/2/2016 Juventus 1-0 Napoli (Serie A)
20/2/2016 Bologna 0-0 Juventus (Serie A)
24/2/2016 Juventus 2-2 Bayern Munchen (Liga Champions)
29/2/2016 Juventus 2-0 Inter Milan (Serie A)
3/3/2016 Inter Milan 3-0 Juventus (Coppa Italia)
Prediksi bola.com
Atalanta 40 : 60 Juventus