Bola.com, NImes - Perhelatan putaran final Piala Eropa 2016 terancam tak maksimal. Satu di antaranya, beberapa pertandingan bakal berjalan tanpa penonton. Stadion bakal ditutup aksesnya dalam kondisi tertentu. Satu yang paling mengkhawatirkan adalah situasi keamanan.
Ancaman teror menjadi 'hantu' menakutkan bagi panitia penyelenggara, baik lokal maupun UEFA. Maklum, jika terjadi sesuatu yang merugikan, efek negatif bisa saja muncul. Program antisipasi sudah dan terus dilakukan, tapi kemungkinan terburuk bisa saja terjadi.
Situasi tak menentu itulah yang memantik perhatian Direktur Turnamen Piala Eropa 2016, Martine Kallen. Ia sudah memiliki beberapa skema, dan satu di antaranya adalah mengosongkan stadion.
Advertisement
Baca Juga
"Jika ada kendala keamanan tapi turnamen harus terus berlanjut, kami harus berpikir keras. Satu di antara solusinya adalah meniadakan penonton. Memang, itu akan menghilangkan suasana pesta, tapi jika untuk alasan keamanan, kami harus melakukan itu," ucap Kallen, di 24heures, Selasa (8/3/2016).
Saat ini pihak panitia penyelenggara dan otoritas keamanan sedang menggodok beragam jalan untuk menanggulangi masalah keamanan. Mereka melakukan workshop dan uji coba di kota Nimes.
Apa yang didapat di Nimes akan diaplikasikan di kota-kota penyelenggara, dengan sentuhan kondisi lokal. Kallen mengaku, UEFA sangat memerhatikan faktor keamanan, yang berpengaruh terhadap kondisi kenyamanan fans yang datang.
Khusus tentang mekanisme terburuk pengosongan stadion dari penonton, Kallen mengungkapkan hal itu bisa terjadi pada menit-menit akhir jelang pertandingan. "Ketika kami mendapatkan sinyal bahaya, saat itu juga kami akan mengeluarkan penonton dari stadion, dan mempersilakan mereka untuk menonton dari televisi ataupun cafe berskala keil," ungkap Kallen.
Pengalaman buruk pernah dirasakan Prancis terkait serangan teror. Pada partai persahabatan Les Blues kontra Jerman (13/11/2015), tanpa dinyana ulah barisan 'pengecut' membuat 130 orang meninggal.
Kallen memastikan, pihaknya sudah menghitung ulang serta menyiapkan beberapa alternatif lokasi pertandingan jika di venue utama terjadi gangguan keamanan. Menurunya, skema terbaik adalah memanfaatkan venue terdekat dari stadion.
"Sangat memungkinan pertandingan akan ditunga. Jika tetap harus berjalan, kami merekomendasikan tak ada penonton, dan partai itu bakal dihelat di tempat lain yang sudah kami skemakan," sebut Kallen.
Menurut perkiraan pemerintah Prancis, setidaknya ada tujuh juta fans dari negara-negara peserta yang akan menyerbu negara pemilik Menara Eiffel tersebut. Kabar baiknya, menurut pihak keamanan Prancis, sampai saat ini belum ada tanda-tanda ancaman bahaya serangan teror.
Sumber: 24heures