Bola.com — Sejak pertama kali bergulir pada 1960, Piala Eropa sudah dijadikan ajang unjuk kemampuan para pemain terbaik dari negara-negara peserta. Tak jarang, dalam setiap pertandingan pun dapat tercipta banyak gol yang berasal dari kehebatan individu para bintang sepak bola.
Advertisement
Baca Juga
Legenda Prancis, Michel Platini, misalnya, yang saat ini berstatus sebagai top scorer terbanyak ketika mencetak sembilan gol sepanjang gelaran Piala Eropa 1984. Raihan tersebut pun semakin berkesan bagi Platini karena skuat Les Bleus mampu keluar sebagai juara turnamen itu.
Selain Platini, beberapa legenda sepak bola, seperti Dieter Muller, Klaus Allofs , Marco van Basten, Patrick Kluivert, Sergio Conceicao hingga David Villa pun sempat melakukan hal sama. Mereka saat ini tercatat sebagai pemain yang mampu mencetak hattrick dalam satu laga.
Berikut ini adalah delapan hattrick terbaik sepanjang sejarah Piala Eropa:
1. Dieter Muller (semifinal Piala Eropa 1976 — Yugoslavia vs Jerman Barat)
Pada pertandingan ini, Yugoslavia sebenarnya berada di atas angin karena mampu unggul dua gol lebih dulu melalui torehan Danilo Popivoda (19') dan Dragan Dzajic (30'). Namun, Jerman Barat berhasil menyamakan kedudukan melalui kreasi Heinz Flohe (64') dan Muller (82').
Pada babak tambahan, Muller "menggila" dengan mencetak dua gol tambahan bagi Jerman Barat pada menit ke-115 dan 119. Jerman pun melangkah ke final. Pada akhirnya, Muller dan kawan-kawan memastikan gelar juara Eropa usai mengalahkan Cekoslowakia lewat adu penalti.
2. Klaus Allofs (Grup A Piala Eropa 1980 — Jerman Barat vs Belanda)
Berstatus sebagai juara bertahan, Jerman Barat menjalani laga perdana di ajang Piala Eropa 1980 dengan percaya diri. Setelah mengalahkan Cekoslowakia 1-0 pada pertandingan pertama, giliran Belanda yang takluk 2-3 ketika bersua skuat Die Panzer, di
Stadio San Paolo, Naples.
Klaus Allofs pun menjadi bintang pada laga tersebut. Ia sukses membawa Jerman Barat unggul tiga gol lebih dulu usai mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-20, 60 dan 65. Belanda memperkecil kedudukan menjadi 2-3 lewat torehan Johhny Rep (79') dan Willy van de Kerkhof (85').
3. Michel Platini (Grup A Piala Eropa 1984 — Prancis vs Belgia)
Piala Eropa 1984 bisa dikatakan menjadi ajang unjuk gigi kehebatan Michel Platini. Mantan pemain Juventus tersebut memulai penampilan impresifnya pada turnamen ini ketika mencetak tiga gol saat Prancis menang 5-0 atas Belgia pada laga kedua Grup A, di Stade de la Beaujoire, Nantes.
4. Michel Platini (Grup A Piala Eropa 1984 — Prancis vs Yugoslavia)
Usai mencetak hattrick ketika melawan Belgia, Platini kembali tampil gemilang ketika menghadapi Yugoslavia pada pertandingan terakhir Grup A. Prancis sempat tertinggal lebih dulu melalui gol Milos Sestic pada menit ke-30, namun Les Bleus bangkit setelah Platini mencetak tiga gol (59', 62' 77').
Prancis pun pada akhirnya keluar sebagai kampiun setelah menekuk Spanyol 2-0 pada laga final. Sementara itu, Platini sukses menjadi top scorer dengan torehan sembilan gol. Jumlah itu pun hingga kini tercatat sebagai gol terbanyak yang pernah dibuat pemain dalam satu edisi turnamen.
5. Marco van Basten (Grup B Piala Eropa 1988 — Inggris vs Belanda)
Inggris awalnya dianggap akan menjadi batu sandungan bagi Belanda pada ajang Piala Eropa 1988. Namun, Marco van Basten mampu mematahkan anggapan tersebut setelah tampil gemilang ketika kedua tim bertemu pada pertandingan kedua Grup B di Rheinstadion, Dusseldorf.
Belanda menang 3-1. Van Basten memborong tiga gol kemenangan De Oranje, sementara satu-satunya torehan Inggris dikreasi Bryan Robson. Van Basten dan kawan-kawan pun pada akhirnya sukses meraih gelar internasional pertama setelah mengalahkan Uni Soviet 2-0 pada laga final.
6. Sergio Conceicao (Grup A Piala Eropa 2000 — Portugal vs Jerman)
Portugal tampil perkasa pada penyisihan Grup A Piala Eropa 2000. Tak tanggung-tanggung, setelah menekuk Inggris serta Rumania, tim sekelas Jerman berhasil mereka kalahkan dengan skor tiga gol tanpa balas pada laga terakhir grup tersebut. Portugal pun finis sebagai juara grup.
Sergio Conceicao menjadi pahlawan kemenangan Portugal atas Jerman dengan mencetak tiga gol pada menit ke-35, 54, dan 71. Sayang, kegemilangan Conceicao dan kawan-kawan terhenti di semifinal setelah dikalahkan Prancis 1-2 lewat babak perpanjangan waktu yang menggunakan sistem golden goal.
7. Patrick Kluivert (perempat final Piala Eropa 2000 — Belanda vs Yugoslavia)
Pagelaran Piala Eropa 2000 juga menjadi pengalaman berkesan bagi striker Belanda, Patrick Kluivert. Meski Belanda gagal menjadi juara, Kluivert mendapat penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak turnamen bersama striker Yugoslavia, Savo Milosevic, dengan torehan lima gol.
Tiga dari lima gol Kluivert tersebut diciptakannya pada perempat final saat mengalahkan Yugoslavia 6-1. Sayang, pada semifinal, De Oranje harus tersingkir setelah dikalahkan Italia 1-3 lewat babak adu penalti. Kluivert menjadi satu-satunya eksekutor Belanda yang menceploskan bola.
8. David Villa (Grup D Piala Eropa 2008 — Spanyol vs Rusia)
Piala Eropa 2008 dianggap sebagai awal mula dominasi Spanyol di dunia sepak bola. Skuat asuhan Luis Aragones tersebut menjadi juara setelah mengalahkan Jerman 1-0 pada partai final. Bagi David Villa, turnamen ini tambah berkesan karena dia mampu menjadi top scorer (5 gol).
Kegemilangan Villa sudah terlihat sejak babak penyisihan Grup D. Ketika menghadapi Rusia, di Tivoli-Neu, Innsbruck, pemain yang saat itu masih membela Barcelona tersebut mencetak hattrick yang membantu skuat La Furia Roja menang 4-1 atas pasukan Beruang Merah.
Sumber: UEFA