Sukses


6 Pelatih Asal Eropa yang Melatih Klub-klub Asia

Bola.com - Pelatih-pelatih asal Eropa memang terkenal akan kemampuannya dalam meracik strategi di atas lapangan hijau. Hal itu memang tidaklah aneh, mengingat level sepak bola terbaik saat ini berasal dari kompetisi benua tersebut.

Tidak hanya sebagai destinasi terbaik, Eropa juga memiliki andil dalam menelurkan sejumlah pelatih-pelatih dengan kemampuan hebat. Sebut saja Luis Enrique dari Spanyol, Massimiliano Allegri (Italia), Laurent Blanc (Prancis), Jose Mourinho (Portugal), Antonio Conte (Italia) dan lain sebagainya.

Saat ini, banyak dari pelatih top Eropa yang mulai melirik Asia. Sebab, perkembangan sepak bola di sana mulai beranjak ke level permainan tertinggi. Apalagi, klub-klub asal Asia berani membayar mahal jasa mereka.

Liga China dan Qatar saat ini menjadi buah bibir di kancah sepak bola dunia. Mereka berani mengeluarkan gaji selangit untuk memboyong para pemain dan pelatih asal Eropa. Alhasil, banyak pelatih dan pemain Eropa yang tergiur untuk hijrah ke sana

Atas dasar itu, bola.com mencoba merangkum enam pelatih asal Eropa yang pernah atau tengah menangani klub dari Asia. Berikut adalah penjabarannya:

1. Marcelo Lippi

Pelatih asal Italia, Marcello Lippi. (AFP/Toshifumi Kitamura)

Siapa yang tidak mengenal sosok pelatih yang satu ini. Pria 68 tahun ini sukses meraih berbagai gelar, mulai dari kompetisi domestik hingga internasional.

Lippi memulai petualangannya di dunia kepelatihan bersama tim muda Sampdoria pada 1982. Akan tetapi, namanya baru benar-benar berkibar saat menahkodai Juventus pada 1994-1999 dan 2001-2004

Bersama Bianconeri, pria berpaspor Italia ini sukses meraih lima Scudetto, empat trofi Piala Super Italia, serta masing-masing satu gelar Liga Champions, Coppa Italia, Piala Super Eropa, dan Piala Interkontinental.

Bahkan, Lippi juga meraih kesuksesan ketika dipercaya melatih tim nasional Italia. Dia mampu mengantarkan Gli Azzurri menjadi kampiun juara pada Piala Dunia 2006.

Lalu pada 17 Mei 2012, Lippi akhirnya mencoba berpetualang ke klub asal Tiongkok, Guangzhou Evergrande Taobao. Selama dua musim melatih, pria kelahiran Viareggio itu sukses meraih lima gelar yakni tiga trofi liga tiongkok, serta masing-masing satu Liga Champions asia dan Piala Tiongkok.

2. Sven-Goran Eriksson

Pelatih asal Swedia, Sven-Goran Eriksson. (AFP)

Eriksson adalah salah satu pelatih tersukses di era sepak bola saat ini. Tercatat, pria asal Swedia itu telah menahkodai tim-tim Eropa seperti Benfica, Manchester City, Fiorentina, AS Roma, Lazio, hingga Leicester City.

Bahkan Eriksson juga memiliki pengalaman melatih tim nasional seperti Mexico, Pantai Gading, hingga Inggris. Prestasi terbaiknya adalah saat menukangi Lazio pada periode 1997 hingga 2000. Kala itu, pria 68 tahun itu mampu meraih tujuh trofi untuk tim Elang Ibukota yang salah satunya adalah Scudetto musim 1998-1999.

Saat ini, Eriksson tengah melatih tim asal Liga Tiongkok, Shanghai SIPG. Dia diikat kontrak hingga 31 Desember 2016. Akan tetapi, hingga kini eks pelatih Sampdoria itu belum memberikan satu trofi pun untuk klub tersebut.

3. Gregorio Manzano

Pelatih asal Spanyol, Gregorio Manzano. (AFP/Dani Pozo)

Manzano lahir di Bailen, Spanyol. Pria kelahiran 11 Maret 1956 itu terkenal sebagai sosok pelatih berpengalaman di pentas kompetisi negeri Matador. Dia memulai karier sebagai pelatih bersama klub asal Spanyol, CD Ilturgi pada 1 Juli 1986.

Tercatat 13 klub asal Spanyol pernah merasakan dilatih oleh Manzano. Bahkan, dia pernah menukangi klub-klub mapan La Liga seperti Malaga, Sevilla, hingga Atletico Madrid. Namun prestasi terbaiknya adalah ketika membawa RCD Mallorca menjuarai trofi Copa Del Rey pada musim 2002-2003.

Lantas dengan berbagai pengalamannya itu, klub asal Tiongkok, Shanghai Shenhua, tidak ragu untuk meminang jasanya per 18 Desember 2015. Saat ini, Demba Ba dan kawan-kawan berada di peringkat kedelapan klasemen sementara dengan 10 poin dari delapan laga.

4. Jesualdo Ferreira

Pelatih asal Portugal, Jesualdo Ferreira. (AFP/Jorge Guerrero)

Ferreira lahir di Mirandela, Portugal, 24 Mei 1946. Tercatat dia pernah menangani beberpa klub Eropa seperti Benfica, Panathinaikos, Sporting Lisbon, Malaga, hingga FC Porto. Bahkan, Ferreira juga sempat melatih tim nasional U-21 Portugal pada medio 1996 hingga 1999.

Berbicara prestasi, karier terbaik Ferreira adalah ketika membusut Porto. Tercatat, dia mampu meraih tiga trofi Liga Portugal, dua Piala Portugal, dan satu trofi Piala Super Portugal.

Kini, pria 69 tahun itu melatih dipercaya melatih klub asal Qatar, Al-Sadd. Saat ini, Xavi Hernandez dan kawan-kawan berada di urutan ketiga klasemen sementara dengan 47 poin dari 26 laga.

5. Michael Petrovic

Pelatih asal Austria, Michael Petrovic. (dok. diepresse)

Petrovic memulai karier kepelatihannya bersama TSV Pollau, pada musim 1993-1994. Namun, pria 58 tahun itu hanya bertahan selama dua musim bersama klub asal Austria tersebut.

Setelah itu, Petrovic melajutakan petualangannya bersama berbagai klub asal Austria lainnya seperti Strurm Graz dan FC Karnten. Bahkan, dia juga pernah menangani tim-tim Slovenia seperti NK Domzale, NK Olimpija, serta NK Dravograd.

Alhasil, klub asal Jepang, Sanfrecce, tertarik meminang jasanya pada 10 Juni 2009. Sayangnya, dia belum bisa mempersembahkan satupun trofi selama lima tahun melatih klub tersebut. Kini, Petrovic kembali melatih klub Jepang lainnya, yakni Urawa Reds.

6. Alfreid Riedl

Alfred Riedl pernah ditunjuk melatih PSM di awal ISL 2015, tetapi lantas mundur dengan alasan kesehatan. (Bola.com/Ahmad Latando)

Bagi sepak bola internasional, nama Riedl mungkin saja tidak terlalu familiar. Namun, pagi pecinta sikulit bundar di Indonesia, pria asal Austria itu memang sudah tidak asing di telinga.

Lelaki paruh baya berusia 66 tahun itu terkenal memiliki banyak pengalaman dalam karier kepelatihan, baik dari level internasional maupun domestik. Tercatat, Riedl pernah menukangi negara-negara seperti Vietnam, Iran, Austria, dan Indonesia.

Namun, hingga kini belum ada satupun gelar yang mampu diraih Riedl. Sementara itu, Riedl saat ini dipercaya menangani PSM Makassar per 14 Januari 2015.

Sumber: Berbagai sumber

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer