Bola.com, Milan - Pesta Liga Champions 2015-2016 bakal terjadi di Stadion San Siro, Milan, Italia, Sabtu (28/5/2016) atau Minggu (29/5/2016) dini hari WIB. Pertemuan Real Madrid kontra Atletico Madrid di laga final akan menarik, karena kedua tim memiliki corak permainan yang berbeda 180 derajad.
Amunisi utama kedua tim sudah menggambarkan apa yang bakal terjadi di lapangan. Real Madrid tetap mengandalkan Karim Benzema, Gareth Bale, Luka Modric dan Cristiano Ronaldo. Menurut Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, nama terakhir sudah berada dalam kondisi 100 persen.
Advertisement
Baca Juga
Pada kubu lawan, sosok Fernando Torres, Saul Niguez, Antoine Griezmann, Gabi dan Koke, juga menunjukkan strategi yang terbiasa dilakukan Pelatih Diego Simeone. Namun, ada satu ciri khas yang akan muncul, meski tidak dominan, pada laga di kota mode tersebut, yakni alur serangan balik nan cepat.
Statistik yang didapat bola.com dari Opta, EuroIndex serta Soccerstats memperlihatkan, kedua tim memiliki pola serangan balik yang efektif. Setidaknya, Real Madrid punya catatan 70 persen counter attack mereka berujung pada peluang. Sang lawan tak terpaut jauh, namun lebih baik, yakni ada di angka 75 persen.
Dari total corak pemanfaatan serangan balik tersebut, Real Madrid mampu mengoleksi 15 tendangan tepat sasaran dari 20 sepakan ke gawang lawan sepanjang Liga Champions musim ini. Sementara Griezmann dkk sanggup membuat 21 tembakan tepat dari 28 tendangan.
Kondisi tersebut tak terlepas dari kerja keras para 'penjagal' serangan lawan, yang selanjutnya bakal terkonversi menjadi serangan balik mematikan. Hasil penelusuran bola.com menyimpulkan, sosok Casemiro (Real Madrid) dan Koke menjadi sentral dari awal serangan balik tim mereka.
Casemiro misalnya, sepanjang turnamen musim ini, ia berhasil menempatkan diri sebagai gelandang bertahan yang memiliki banyak kehebatan. Sudah 10 partai dengan 805 menit tampil di laoangan, ia mampu melakukan tekel bersih 3,5 kali per partai, intersep sebanyak 1,2 kali dan hanya melakukan 0,2 pelanggaran per partai.
Angka-angka tersebut memberi tanda Casemiro sanggup bermain efektif. Pujian sudah telontar dari mulut Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone. Ia menganggap pemuda berusia 24 tahun tersebut menjadi pemain kunci bagi Real Madrid.
Bagi Simeone, El Real boleh saja memiliki CR7, Bale, Modric atau Kroos, namun kinerja Casemiro membuatnya khawatir. Rasa bimbang tersebut merujuk pada bakal sulitnya Saul Niguez dkk mengirim bola-bola matang ke Torres dan Griezmann.
"Saya pikir dia menjadi pemain yang paling berbahaya di kubu Madrid. Penampilan konsisten memberi kami kewaspadaan tinggi, karena dia yang membuat serangan balik Los Blancos sangat berbahaya. Kami tak ingin terpeleset, dan tentu saja berharap sanggup mencari solusi tepat agar bisa melewati Casemiro," jelas Simeone.
Komentar pelatih berkebangsaan Argentina tersebut juga memperlihatkan kemampuan lain dari Casemiro. Pada Liga Champions 2015-2016, gelandang asal Brasil tersebut sanggup membuat 1,3 sepakan per pertandingan, dengan level akurasi umpan mencapai 87,7 persen.
Hal itu ditambah dengan catatan 1,8 menghalau bola di depan gawang sendiri per partai, dan 0,2 blok per partai. Angka itu seimbang dengan apa yang diperlihatkan Casemiro di level La Liga 2015-2016.
Pada kompetisi domestik, ia bermain 23 partai, dengan 3 asis, cagatan 0,9 sepakan per pertandingan dan akurasi umpan 87,2 persen. Tak heran jika Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, berharap timnya bisa seimbang di area tengah, dan efektif melakukan serangan balik.
"Pertandingan bakal berlangsung ketat, dan itu akan dimulai sejak awal. Saya senang karena para pemain berada dalam kondisi terbaik. Kami akan melakukan hal maksimal, termasuk memanfaatkan peluang serangan balik," tegas Zidane.
Kubu Real Madrid memiliki Casemiro, sang lawan punya Koke. Gelandang bernama lengkap Jorge Resurreccion Merodio tersebut menjadi satu di antara kunci keberhasilan Atletico Madrid melaju ke final.
Ia bermain 10 partai tanpa pernah diganti pemain lain. Selain itu, ia juga sanggup bermain stabil dengan catatan 1,3 tembakan per partai, plus akurasi umpan ada di angka 80,8 persen. Sosoknya menjadi sentral permainan di area tengah Atletico Madrid, setidaknya dalam urusan menjegal serangan lawan.
Statistik gelandang timnas Spantol tersebut menunjukkan, sepanjang Liga Champions musim ini, Koke mampu mencatat 2,3 tekel bersih per pertandingan, 1,2 intersep per gim dan 1,1 pelanggaran per partai.
Angka itu ditambah dengan 0,4 blok per pertandingan, lalu 1,2 dribel sukses per partai dan membantu membuang bola bahaya dari lawan sebanyak 1,4 per pertandingan. Ia tak sendiri, karena di sana ada sosok sang kapten, Gabi, yang juga bermain konsisten menjaga kedalaman wilayah sentral Los Rojiblancos.
Namun, sosok Koke memiliki keunggulan dalam kreativitas untuk membantu membuka celah di area pertahanan musuh. Tak heran jika Koke bakal menjadi motor pergerakan aliran bola yang terarah pada Antoione Griezmann, Saul Niguez ataupun langsung tertuju pada Fernando Torres.
Angka-angka statistik tersebut juga tak berbeda jauh dengan apa yang diperlihatkan Koke di area La Liga. Sebut saja ia sanggup melesakkan 5 gol dan 14 asis, plus 1,2 tembakan per pertandingan dan akurasi umpan 82 persen.
Koke mengakui, timnya bakal memilih sisi serangan balik menjadi titik utama jika corak penguasaan bola mereka tak se-dominan Real Madrid. "Lawan memiliki kualitas pemain bagus, namun kami sudah saling kenal. Itu memudahkan juga menyulitkan. Tim akan bermain seimbang, dan serangan balik bisa menjadi faktor penentu, karena kami sudah merasakan itu pada fase-fase sebelum laga final," katanya, di Sport.es.
Koke gembira, karena rekan-rekannya datang untuk menang, bukan membalas dendam. Maklum, sebagian skuat Atletico Madrid yang akan berlaga di San Siro, pernah merasakan rasa pahit kekalahan pada laga final Liga Champions 2013-2014. Saat itu, mereka terpuruk dengan skor 1-4, meski kemenangan hampir ada di tangan.
"Saat itu kami lengah, dan menganggap pertandingan akan segera berakhir. Sayang, gol pada menit-menit akhir membuat angin berubah, dan tiga gol dalam rentang perpanjangan waktu, membuat mimpi kami menjadi buyar. Itu tak akan terjadi lagi di Milan," janji Koke.
Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone berharap anak asuhnya fokus dan tak perlu memikirkan tentang apa yang terjadi dua musim lalu. "Tensi akan tinggi, tapi kami harus memastikan konversi tenaga kami tak hilang hanya karena emosi. Kami sudah menjalani laga-laga luar biasa, dan harus berbuah trofi juara," tegasnya.
Prakiraan pemain
Real Madrid (4-3-3): Navas; Carvajal, Pepe, Ramos, Marcelo; Casemiro, Kroos, Modrić; Bale, Benzema, Ronaldo
Atletico (4-4-2): Oblak; Juanfran, Godín, Giménez, Filipe Luís; Koke, Gabi, Fernández, Níguez; Griezmann, Torres.
Head to Head
27/2/2016 Real Madrid 0-1 Atletico Madrid (La Liga)
4/10/2015 Atletico Madrid 1-1 Real Madrid (La Liga)
22/4/2015 Real Madrid 1-0 Atletico Madrid (La Liga)
14/4/2015 Atletico Madrid 0-0 Real Madrid (Liga Champions)
7/2/2015 Atletico Madrid 4-0 Real Madrid (La Liga)
15/1/2015 Real Madrid 2-2 Atletico Madrid (Copa Del Rey)
5 Laga Terakhir Real Madrid
27/4/2016 Manchester City 0-0 Real Madrid (Liga Champions)
30/4/2016 Real Sociedad 0-1 Real Madrid (La Liga)
5/5/2016 Real Madrid 1-0 Manchester City (Liga Champions)
8/5/2016 Real Madrid 3-2 Valencia (La Liga)
14/5/2016 La Coruna 0-2 Real Madrid (La Liga)
5 Laga Terakhir Atletico Madrid
28/4/2016 Atletico Madrid 1-0 Bayern Munchen (Liga Champions)
30/4/2016 Atletico Madrid 1-0 Rayo Vallecano (La Liga)
4/5/2016 Bayern Munchen 2-1 Atlético Madrid (Liga Champions)
8/5/2016 Levante 2-1 Atlético Madrid (La Liga)
15/5/2016 Atlético Madrid 2-0 Celta Vigo (La Liga)
Prediksi bola.com
Real Madrid 45:55 Atletico Madrid
Sumber: Berbagai sumber