Sukses


Jelang Final Liga Champions: Latar Performa 2 Kiper

Bola.com, Milan - Laga pamungkas Liga Champions 2015-2016 menjadi panggung bagi para penggawa Real Madrid dan Atletico Madrid. Satu di antara atraksi yang layak mendapat atensi adalah apa yang bakal diperlihatkan dua kiper utama mereka.

Sosok Keylor Navas di kubu Real Madrid dan Jan Oblak (Atletico Madrid), memiliki porsi istimewa tersendiri sepanjang perjalanan tim mereka di kancah Liga Champions. Keduanya layak disebut satu di antara kunci sukses keberhasilan terjadinya derby Madrid di puncak perhelatan Liga Champions.

Navas dan Oblak terhitung bisa tampil konsisten sepanjang turnamen. Mereka menjadi faktor penting catatan bagus performa lini pertahanan. Navas misalnya, ia mampu membuat Real Madrid menuai 10 clean sheets dalam 12 pertandingan di Liga Champions 2015-2016.

Rangkaian tersebut menjadi catatan tersendiri, karena mampu menyamai apa yang pernah ditorehkan Arsenal pada Liga Champions 2005-2006. Fungsi Navas bakal semakin krusial, karena lini depan dan area tengah Atletico Madrid memiliki deretan pemain kreatif. Meski hanya mengumpulkan 16 gol, Fernando Torres dkk punya energi berlipat. Setidaknya, mereka juga berhasrat untuk menuai rekor, yakni untuk kali pertama mengangkat trofi juara.

Performa Navas di lapangan juga menjadi satu di antara kehebatan lini pertahanan Real Madrid. Tercatat, mereka hanya kebobolan lima gol. "Saya senang bisa membawa Madrid ke final, dan motivasiku sangat berlipat. Saya harap kami bisa mendapatkan satu trofi, setelah gagal di La Liga," tegas Navas, di Marca.com, Sabtu (28/5/2016).

Ucapan Navas menjadi pendukung dari catatan Real Madrid di perhelatan Liga Champions. Si Putih mampu melangkah 14 kali ke laga final LIga Champions dan atau Piala Champions. Mereka mampu menuai 10 trofi, dan pernah mencatat empat keberhasilan secara beruntun, yakni pada 1998, 2000, 2002 dan 2014.

Sang lawan, Atletico Madrid juga tak boleh dianggap remeh. Mereka sudah tiga kali berada di partai puncak Liga Champions/Piala Champons, yakni 1974, 2014 dan 2016. Sayang, mereka tak bisa juara.

Kehadiran Atletico Madrid di laga puncak juga tak lepas dari peran Jan Oblak. Kiper yang musim depan diminati Chelsea ini memiliki catatan impresif. Ia mampu membawa Atletico Madrid menuai 15 clean sheets dalam 21 laga terakhir di Liga Champions.

Faktor pengalaman Oblak juga sangat berharga, karena lawan memiliki daftar pemain agresif, seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Gareth Bale, Luka Modric sampai bek kiri, Marcelo.

Khusus Ronaldo, ia sudah mencetak gol atau mencatat asis sebanyak 20 dari 27 kesempatan alias 74 persen. Ia juga hanya berselisih satu gol dari rekor Liga Champions dalam satu musim.

"Madrid tak hanya Ronaldo, Benzema dan Bale. Mereka memiliki skuat yang solid, dan kerja keras menjadi kunci bagi Atletico untuk mengangkat trofi. Saya ingin menggunakan secara maksimal pengalamanku, kami akan mengeluarkan seluruh kemampuan," janji Oblak.

Pertemuan Real Madrid dan Atletico Madrid di laga final menjadi magnet kuat. Keberadaan mereka membuat akan ada pemenang asal Spanyol untuk ketiga kali secara beruntun. Catatan terlama yang pernah dicapai adalah enam kali beruntun pada 1977-1982, yang dilakukan tim-tim asal Inggris.

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer