Sukses


Jelang Final Liga Champions: Madrid Ofensif, Atletico Solid

Bola.com, Milan - Partai Real Madrid kontra Atletico Madrid pada final Liga Champions 2015-2016, bakal mempertontonkan dua modal berbeda tim raksasa asal Spanyol tersebut. Secara statistik, Real Madrid memiliki kemampuan bermain ofensif. Sedangkan sang rival cenderung menonjolkan sisi soliditas.

Dua perbedaan tersebut bisa terlihat dari apa yang telah mereka lalui dari awal babak grup sampai semi final. Real Madrid misalnya, mampu tampil konsisten dengan sistem ofensif yang mereka bangun.

Ciri 4-3-3, dengan kombinasi ke arah 4-2-3-1, membuahkan hasil bagus secara statistik. Pada sisi penguasaan bola misalnya, Real Madrid sukses mengemas rata-rata 55 persen penguasaan bola. Hal itu berbeda dengan sistem permainan solid yang dibeberkan Atletico Madrid di lapangan. Hasil dari pola tersebut adalah 48 persen penguasaan bola.

Sisi lain pembuktian Real Madrid mengandalkan permainan menyerang adalah faktor operan sukses (89%), total operan (610) dan menciptakan peluang di depan gawang lawan (15,9 per pertandingan).

Deretan angka tersebut berbeda dengan Los Rojiblancos. Armada Diego Simeone cenderung menahan diri, lalu 'mematikan' lawan dengan sistem kolektif. Tak heran jika operan sukses mereka ada di angka 80 persen, total operean 455 kali dan menciptakan peluang rata-rata 11,2 per partai.

Statistik pertandingan Real Madrid dan Atletico Madrid sepanjang Liga Champions 2015-2016. Kedua tim asal Spanyol tersebut bakal bertarung di Stadion San Siro, Minggu (29/5/2016) dini hari WIB.

Imbas tersebut memberi perbedaan pada hasil akhir. Pada versi gol, Real Madrid mampu menghasilkan 2,2 gol per partai, berbanding 1,3 gol per partai milik Atletico Mdrid. Gol dari situasi set piece lebih tinggi Real Madrid (0,3) dibanding Atletico Madrid (0,2).

Level dominasi permainan juga membuat tembakan tepat sasaran milik Real Madrid berada di angka 7,1 per partai. Hal itu berbeda dengan Atletico Madrid, yang hanya ada di angka 6,1 per pertandingan.

Imbas dari sistem permainan yang cenderung menahan diri, membuat Atletico Madrid harus bekerja keras, terutama di area pertahanan. Pada wilayah tersebut, indikator terlihat dari jumlah tekel (37,3 per partai), intersep (19,3 per partai), pelanggaran (11,4 per partai), sapuan bola berbahaya (19,8 per partai) dan duel udara (18,4 per partai).

Catatan itu berbeda cukup jauh dengan Real Madrid, yang mengandalkan penguasaan bola. El Real hanya melakukan 25,8 tekel per partai, lalu 14,3 intersep per partai, pelanggaran ada di angka 10,3 per partai, sapuan bola (15,2 per partai) dan duel udara (10,8 per pertandingan).

Pertemuan kedua tim juga menonjolkan sisi pembuktian konsistensi permainan sepanjang musim. Real Madrid dan Atletico Madrid mendapatkan hadiah dari perjalanan jauh yang harus ditempuh, baik via darat maupun udara.

Tak heran jika keberadaan mereka pada puncak turnamen Liga Champions 2015-2016, memberikan gambaran sebuah kebanggaan dan gengsi. Bagi Spanyol, Los Blancos dan Los Rojiblancos menunjukkan untuk tiga kali dalam empat tahun terakhir, finalis berasal dari satu negara. Tiga kenyataan tersebut terjadi pada 2013 (Jerman), 2014 (Spanyol) dan 2016 (Spanyol).

Bagi kota Madrid, final tahun ini membuat mereka mengumpulkan total 17 pengalaman ada di laga puncak, dengan rincian 14 dari Real Madrid serta 3 berkat sumbangsih Atletico Madrid. Situasi tersebut membuat Madrid mengungguli kota Milan (16).

Pertarungan semakin menarik, karena kedua tim punya rekor cukup bagus. Atletico Madmrid mampu menuai tujuh kemenangan dalam 16 partai terakhir kontra Real Madrid, di semua kompetisi.

Sedangkan Real Madrid hanya menuai 2 kemenangan dalam 12 laga kompetitif terakhir kontra Atletico. Tapi dua hasil positif tersebut berasal dari ajang Liga Champions, yakni pada final tahun 2014 (4-1) dan leg 2 perempatfinal musim lalu (1-0).

Sumber: Lab Bola, FourFourTwo

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer