Bola.com, Geneva - Timnas Belgia mendapat modal positif jelang tampil pada putaran final Piala Eropa 2016. Datang ke markas Swiss, Stade de Geneva, Minggu (29/5/2016) dini hari WIB, mereka meraih kemenangan dengan skor 2-1.
Gelandang asal klub Manchester City, Kevin De Bruyne, menjadi penentu kemenangan setelah merobek jala tuan rumah, tujuh menit jelang bubaran. Sebelumnya, Swiss unggul lebih dulu pada menit ke-31 melalui aksi pemain asal Napoli, Blerim Dzemaili.
Baca Juga
Advertisement
Keunggulan tersebut tak berlangsung lama. Dua menit berselang, gawang Yann Sommer bergetar usai mendapat kiriman bola dari Romelu Lukaku. Bagi nama terakhir, gol tersebut sekaligus menjadi pembuktian kalau dirinya masih bisa bersaing untuk menjadi striker utama.
Pelatih Belgia, Marc Wilmots, seperti dirilis de Telegraaf, menyebut, raihan kemenangan di markas Swiss, memberi tambahan moral. Ia menepis anggapan anak asuhnya terbebani dengan status tim favorit pada ajang Euro 2016.
"Saya tak ingin banyak berspekulasi. Intinya, hasil pertandingan ini memberi gambaran apa yang harus kami perbaiki pada di Prancis. Seluruh pemain harus bisa menampilkan potensi terbaik, dan itu yang akan memberi kami jalan menjadi juara," tegas Wilmots.
Pada partai kontra Swiss, Wilmots menurunkan tim terbaik sejak awal. Thibaut Courtois berjaga di bawah mistar, dengan pelapis empat bek di depannya, yakni Thomas Vermaelen, Toby Alderweireld, Jan Vertonghen, dan Axel Witsel.
Sosok terakhir menjadi kejutan, karena Wilmots menempatkan Witsel sebagai bek kanan. Peran tersebut baru, namun sang pemain dianggap sukses dengan penampilan yang cenderung ofensif.
Pada area gelandang, Belgia menggunakan kombinasi Kevin De Bruyne, Mousa Dembele, Marouane Fellaini, Eden Hazard dan Dries Mertens. Mereka menyokong pergerakan target man, Romelu Lukaku.
Baru pada babak kedua, beberapa perubahan terjadi. Wilmots mencoba Jordan Lukaku, menurunkan Laurent Ciman, Christian Benteke, Michy Batshuayi dan bomber Divock Origi.
Sementara bagi Swiss, kekalahan ini membuat Pelatih Vladimir Petkovic harus bekerja keras untuk menutup kekurangan. "Sistem permainan berjalan bagus. Sayang, kami harus kehilangan satu pemain, sehingga memudahkan Belgia untuk menguasai pertandingan, lalu mencetak gol kemenangan," ujarnya.
Pada pertandingan tersebut, tuan rumah harus mengakhiri laga dengan 10 orang. Penyebabnya, bomber Haris Seferovic mendapat kartu merah pada menit ke-81, atau dua menit sebelum gol penentu kemenangan Belgia.
Pada putaran final Euro 2016, Belgia berada di Grup E bersama Italia, Irlandia dan Swedia. Eden Hazar dkk akan menjalani laga pertama kontra Italia di Lyon (13/6/2016). Sementara Swiss akan bersua Albania (11/6/2016) di Stade Bollaert-Delelis, Lens.
Sumber: de Telegraaf, Soccernet