Sukses


Bintang Muda Piala Eropa 2016: Granit Xhaka

Bola.com, Jakarta - Bagi Granit Xhaka, perhelatan Piala Eropa 2016 menjadi ajang pembuktian. Tak hanya urusan kemampuan, melainkan juga pandangan orang tentang dirinya. Hal itu berkaitan dengan statusnya usai Euro 2016, yang menjadi bagian dari keluarga besar Arsenal.

Granit Xhaka memutuskan bergabung dengan Arsenal mulai musim depan. Hal yang tak mengejutkan, meski fans Borussia Monchengladbach sangat berat hati kehilangan sang kapten.

Namun godaan nilai transfer sebesar 35 juta pounds atau sekitar Rp 700 miliar, jelas bukan hal mudah untuk ditolak manajemen Borussia Monchengladbach. Apalagi saat didatangkan dari FC Basel, harganya cuma Rp 170 miliar. Artinya, dengan nilai keuntungan investasi yang tinggi, tim asal Jerman tersebut jelas tak berdaya.

Di tengah ekspektasi tinggi fans Arsenal, Xhaka harus membuktika kapasitas tinggi dirinya pada Piala Eropa 2016. Ia bakal menjadi sorotan, meski sebenarnya tak mudah menembus skuat utama Timnas Swiss.

Namun, ada faktor yang akan memudahkan pemuda berusia 23 tahun ini untuk menjadi pilihan utama Vladimir Petkovic. Benefit utama terletak pada karier di timnas junior yang cemerlang.

Granit Xhaka (kanan), melahap sesi latihan bersama Timnas Swiss, di Lugano (30/5/2016). Xhaka bakal membuktikan dirinya layak menjadi pemain kunci Timnas Swiss pada perhelatan Piala Eropa 2016.  (EPA/Jean-Christophe Bott)

Xhaka menjadi bagian dari tim yang mampu menjadi jawara pada perhelatan Piala Dunia U-17 pada tahun 2009. Berselang dua tahun berikutnya, giliran ia menjadi kunci yang mampu membawa Swiss U-21 menjadi jawara Piala Eropa U-21.

Dua gelar juara tersebut membuat dirinya masuk dalam tim yang disebut-sebut sebagai generasi emas Swiss. Xhaka mampu menempatkan diri sebagai gelandang serang mumpuni, meski secara usia terbilang muda.

Pemain kelahiran 27 September 1992 ini sudah mengoleksi 41 penampilan bersama timnas Swiss. Kondisi itu pula yang membuat namanya, secara teori, tak akan susah untuk masuk ke skuat utama. Ujung-ujungnya, Xhaka bisa bermain reguler sepanjang turnamen.

Itu juga yang menjadi harapan pria kelahiran kota Basel tersebut. "Saya sudah merasakan secara gradual, dan kini kans terbuka lebar untuk bisa memberikan trofi juara pada Swiss senior," tegas Xhaka.

Warna Xhaka yang paling utama adalah determinasi dan daya jelajah tinggi. Sepanjang membela Borussia Monchengladbach, pemain berpostur 185 cm ini menunjukkan kapasitas mumpuninya. Ia bisa mengendalikan permainan, sebagai penyerang ataupun sayap.

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer