Bola.com — Air mata bukan hanya lambang kesedihan, melainkan juga dapat menjadi inspirasi kehidupan. Dalam dunia sepak bola, misalnya, air mata terkadang memiliki banyak arti. Mulai rasa sukacita, duka, hingga reaksi atas momen istimewa yang dapat menyuburkan hati.
Advertisement
Baca Juga
Puluhan ribu suporter yang memenuhi Stade de France, Jumat (10/6/2016), pun menjadi saksi ketika Dimitri Payet menyeka air mata. Namun, bukan karena rasa duka, melainkan setelah sukses berperan besar dalam kemenangan Prancis atas Rumania, di ajang Piala Eropa 2016.
Pertandingan itu berakhir 2-1 untuk Prancis. Meski sempat tertinggal lebih dulu melalui gol Olivier Giroud pada menit ke-57, Rumania yang bermain dengan semangat tinggi, mampu menyamakan kedudukan delapan menit berselang. Usai gol itu, Prancis terlihat frustasi.
Beberapa kali Giroud berusaha kembali membobol gawang Rumania, namun beberapa kali juga kiper Ciprian Tatarusanu tampil kian istimewa. Hingga pada akhirnya, satu menit sebelum pertandingan usai, N'Golo Kante memberikan umpan pendek kepada Payet di depan kotak penalti.
Tanpa banyak basa-basi, Payet mengontrol bola, sebelum melepaskan tendangan keras, yang menurut Straits Times berkecepatan 90 km/jam. Gol! Bola bersarang ke pojok kanan atas gawang lawan. Puluhan ribu suporter Les Bleus berjingkrak bahagia. Pun halnya dengan para pemain Prancis di dalam lapangan.
Gol tersebut akhirnya menjadi faktor kunci tiga poin pertama Prancis di ajang Piala Eropa. Gol yang juga mengawali asa puluhan juta masyarakat Kota Mode itu kembali berpesta di negara sendiri. Saat ditarik keluar pada masa injury time, Payet pun tak kuasa menahan air mata bahagia.
"Pada awal musim, banyak orang yang sulit memercayai saya akan berada di sini (Piala Eropa). Namun, saya bisa membuktikannya dengan kerja keras. Kami tahu semuanya tidak berjalan sempurna, tetapi ini baru awal dan kami akan berupaya memperbaiki diri," ujar Payet.
Bintang
Payet pantas disebut bintang kemenangan Prancis. Bahkan, Whoscored, memberikan nilai 9,67 atas performa pemain berusia 29 tahun tersebut. Sepanjang 90 menit, persentase umpan berhasil Payet mencapai 81,4 persen, angka tertinggi dibanding para pemain Prancis lainnya.
Selain itu, Payet juga memiliki peran besar ketika memberikan assist untuk gol Giroud. Permainan bintang West Ham United yang sering beroperasi di sisi kiri lapangan tersebut pun kian efektif lantaran satu dari dua tendangannya ke arah gawang Rumania berbuah gol.
Squawka juga mencatat, Payet mampu melepaskan 13 umpan silang dan menciptakan delapan peluang di jantung pertahanan Rumania. Berdasar statistik inilah, wajar jika UEFA memberikan penghargaan "Man of the Match" kepada sang pemain usai pertandingan.
Sebelum tampil di ajang Piala Eropa, publik sepak bola sudah menilai Payet bakal bersinar di Prancis. Maklum, mantan pemain Marseille itu merupakan salah satu sosok penting terhadap keberhasilan West Ham finis di peringkat tujuh klasemen akhir Premier League 2015-16.
Sepanjang musim lalu, Payet menyumbang 12 gol dan 14 assist dari 38 pertandingan di semua ajang bersama West Ham United. Berkat penampilan impresif tersebut, ditambah peluang tampil lebih cemerlang di Prancis, banderol Payet pun diperkirakan meroket usai gelaran Piala Eropa.
Payet diboyong West Ham dari Marseille hanya dengan nilai transfer 10 juta pounds. Kini, menurut media-media Inggris, West Ham berniat menaikkan banderol hingga 60 juta pounds. Kabar itu pun bisa menjadi kenyataan jika di Prancis Payet terus menampilkan performa menawan.
Kita tunggu saja...
Sumber: UEFA, Whoscored, Squawka, Transfermarkt