Bola.com, Marsielle - Kekerasan yang melibatkan fans kembali terjadi di kota Marseille, Prancis. Setelah di luar lapangan, kali ini bentrok yang melibatkan pendukung Inggris dan Rusia, terjadi usai laga kedua negara di Stadion Velodrome, Sabtu (11/6/2016) atau Minggu (12/6/2016) dini hari WIB.
Kerusahan terjadi sesaat setelah Rusia mampu mencetak gol penyeimbang ke gawang Inggris, melalui Vasili Berezutski, dua menit injury time babak kedua. Sebelumnya, The Three Lions unggul terlebih dulu pada menit ke-73, melalui sepakan bebas Eric Dier.
Advertisement
Usai wasit asal Italia, Nicola Rizzoli meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, kerusuhan mulai terjadi. Pemicu utama berada tepat di belakang gawang kiper timnas Inggris, Joe Hart.
Pada beberapa tayangan video amatir dan capture foto, terlihat kiper asal klub Manchester City tersebut sibuk menjadi dirigen penenang ulah supporter kedua tim. Ia beberapa kali melambaikan tangan, lalu mengarahkan kedua telapak ke arah tribu penonton.
Sayang, tindakannya sia-sia, karena perang supporter tetap berlangsung. Menurut keterangan pihak berwenang, pemicu utama berasal dari fans Rusia yang mulai merangsek ke arah supporter Inggris.
Mereka melompat pagar pembatas, dan langsung menyerang kelompok fans Inggris. Akibatnya, supporter The Three Lions harus pontang-panting menyelamatkan diri karena tak siap. Mereka saling berebut untuk meloncat pagar yang terbuat dari fiber glass.
Akibat serangan mendadak tersebut, 20 orang menderita cedera, sementara 2 lainnya terluka parah dan harus mendapat perawatan intensif. Usai insiden, jajaran petinggi UEFA langsung melakukan rapat mendadak.
Kabarnya, mereka sudah membawa materi investigasi yang mengarah pada kesalahan fans Rusia. Mereka dianggap menjadi biang keladi kerusuhan di dalam stadion. Akibatnya, Rusia terancam mendapat hukuman berat.
Pada gelaran Piala Eropa 2012, fans Rusia juga pernah melakukan hal yang sama, berbuat onar dan menyalakan flare di dalam stadion. Akibatnya, mereka menuai hukuman, yakni pemotongan enam poin.
Bukan tidak mungkin hukuman tersebut bakal kembali mereka terima, jika bukti-bukti mengarah pada kesalahan fans. Pembelaan dari Menteri Olah Raga Rusia, Vitaly Mutko. Ia mengatakan, apa yang terjadi di tribun penonton akibat ulah segelintir fans Inggris yang melakukan intimidasi, sehingga membuat emosi.
"Saya pikir itu bukan kekerasan, karena faktanya semua baik-baik saja. Ketika pertandingan selesai, tak ada batas di antara fans. Pada sisi lain, saya pikir aparat keamanan Prancis kurang sigap untuk mengantisipasi kemungkinan bentrok," ucap Mutko.
Kota Marseille menjadi satu di antara fokus perhatian aparat keamanan Prancis. Latarnya tak lain faktor hooligan, fans garis keras Inggris. Peristiwa di Stade de Velodrome menjadikan kerusuhan di kota pelabuhan tersebut sudah berlangsung tiga hari.
Sumber: Daily Mail, Reuters