Bola.com, Seattle - Clint Dempsey tampil gemilang dengan mencetak satu gol dan satu assist, saat Amerika Serikat (AS) menaklukkan Ekuador, pada laga semifinal Copa America Centenario 2016, di Stadion CenturyLink Field, Seattle, Jumat (17/6/2016) pagi WIB.
Bomber berusia 33 tahun tersebut mencetak gol pada menit ke-22, dan membuat AS unggul 1-0 pada babak pertama. Usai rehat, Dempsey menunjukkan kreativitas tinggi dengan mengirim umpan matang ke Gyasi Zardes.
Advertisement
Baca Juga
Pemain asal klub Los Angeles (LA) Galaxy tersebut tinggal mendorong bola ke dalam gawang Ekuador, pada menit ke-65. Tim tamu bereaksi, dan berhasil mengoyak jala AS melalui aksi Michael Arroyo pada menit ke-74.
Pada laga tersebut, wasit asal Kolombia, Wilmar Roldan mengeluarkan dua kartu merah, yakni untuk pemain tuan rumah Jermain Jones dan winger Ekuador, Antonio Valencia. Dua pemain tersebut harus keluar lapangan pada menit ke-52.
Hasil ini membuat AS bakal bertemu pemenang antara Argentina kontra Venezuela. Pelatih AS, Jurgen Klinsmann mengakui sulit menaklukkan Ekuador. Kemenangan dalam pertandingan dengan tensi tinggi memberi bekal berharga untuk bersua calon lawan pada babak semifinal.
"Pasukanku sudah berjuang maksimal, dan mereka selalu menunjukkan itu di setiap pertandingan. Saya yakin kami akan semakin tangguh pada semifinal, dan berharap bisa melaju ke partai puncak untuk memberi kebahagiaan pada suporter," sebut Klinsi.
Bagi Dempsey, pencapaian kontra Ekuador membuatnya semakin mendekati koleksi gol Landon Donovan. Saat ini, eks Fulham tersebut sudah mengumpulan 52 gol dalma 128 partai. Ia hanya berselisih lima gol dari Donovan, yang sudah mengemas 157 partai.
Tak hanya itu, Dempsey juga tercatat sebagai satu-satunya pemain yang dalam tiga perhelatan terakhir Copa America, berhasil mencatat 3 gol dan 3 assists. Ia pun menyamai pencapaian Eric Wynalda.
Wynalda berstatus top skorer sementara Copa America dalam 5 partai, sedangkan Dempsey menggapai itu hanya dalam 4 laga. Dempsey juga membawa AS mencetak sejarah, yakni untuk kali kedua lolos ke semifinal, setelah pada 1995 di Uruguay.
Sumber: ESPN