Bola.com — Banyak orang menganggap, sepak bola hanyalah hobi semata. Namun, tidak demikian dengan anggapan stiker tim nasional Inggris, Jamie Vardy. Bagi pemain Leicester City itu, sepak bola adalah kerja keras dan upaya memeras keringat setiap hari agar dapat meraih prestasi.
Advertisement
Baca Juga
Gelar Premier League 2015-16 pun menjadi bukti. Bahkan, tak hanya trofi, ketajaman Vardy juga telah teruji karena ia sukses mencatatkan nama sebagai pencetak gol terbanyak kedua dengan total torehan 19 gol, kalah tiga gol dari penyerang Tottenham, Harry Kane.
Sepanjang musim 2015-16, Vardy menorehkan 24 gol dan delapan assist di semua kompetisi. Ia pun sempat mencetak sejarah dengan menjadi pemain pertama yang mampu mencetak gol dalam 11 pertandingan beruntun, mengalahkan rekor Ruud van Nistelrooy.
Berkat penampilan gemilang tersebut, Vardy akhirnya kembali berpeluang merajut mimpi setelah untuk kali pertama dipanggil tim nasional Inggris. Tak tanggung-tanggung, pemanggilan itu bertujuan mencari pemain-pemain untuk gelaran Piala Eropa 2016 di Prancis.
Ujian pun berlangsung sukses. Vardy melakoni debut dan mencetak gol perdana pada 26 Maret saat Inggris menang 3-2 atas Jerman. Setelah itu, mantan pemain klub amatir, Fleetwood Town tersebut kembali mencatatkan namanya di papan skor ketika menghadapi Belanda.
"Ini (bermain untuk Inggris) adalah sesuatu yang saya impikan sejak lama. Kesempatan ini tidak akan saya buang begitu saja. Semoga saya bisa membantu tim meraih hasil maksimal di Prancis," ujar Vardy, menjelang keberangkatan skuat Inggris ke Prancis, awal Juni lalu.
Bukti
Kegagalan Inggris meraih poin penuh saat bermain 1-1 dengan Rusia pada laga perdana Grup B Piala Eropa 2016, Minggu (12/6/2016), memunculkan pertanyaan. Salah satunya adalah mengapa pelatih Inggris, Roy Hodgson, tidak menurunkan Vardy dalam laga tersebut.
Hodgson beralasan hal itu merupakan strategi tim. Namun, ada pula kabar yang menyebut pelatih berusia 64 tahun tersebut terlalu menganakemaskan Harry Kane. Agar spekulasi tak berkembang liar, Hodgson lalu menurunkan Vardy saat menghadapi Wales, Kamis (16/6/2016).
Meski tampil dari bangku cadangan, Vardy pun langsung memberi bukti. Hanya berselang beberapa menit menginjakan kaki di rumput Stade Bollaert-Delelis, Vardy langsung membuat pendukung Inggris bersorak gembira karena sukses mencetak gol penyama kedudukan.
Berkat gol itulah semangat para pemain Inggris kembali meningkat setelah sempat dikejutkan dengan gol spektakuler bintang Wales, Gareth Bale, pada paruh pertama. Gol tambahan Daniel Sturridge pada menit-menit akhir membuat Inggris menutup laga dengan kemenangan 2-1.
Beberapa suporter Inggris pun bersukacita ketika menyaksikan negaranya meraih kemenangan di Piala Eropa 2016. Sally Elbertt, fans dari Mosborough, misalnya, yang menilai Vardy seharusnya bermain sejak menit pertama agar ketajaman lini depan skuat Tiga Singa lebih garang.
"Menurut saya, kami seharusnya memang memenangi pertandingan ini dan Vardy harusnya juga harus bermain sejak menit pertama," kata Sally.
Torehan ke gawang Wales adalah gol ketiga Vardy untuk Inggris. Jumlah itu bisa bertambah jika sang pemain kembali mendapat kesempatan dari Hodgson. Setidaknya, meski harus menunggu dari bangku cadangan, Vardy sudah memberi bukti yang berakhir dengan kemenangan.
"Kita akan lihat apakah nanti saya bisa jadi pemain inti atau tidak. Saya hanya ingin berlatih sebaik mungkin untuk pertandingan berikutnya," ujar Vardy.
Sumber: Berbagai sumber