Bola.com, Prancis - Fase grup Piala Eropa 2016 telah usai. Sebanyak 16 negara yang akan tampil di fase grup telah diketahui. Delapan laga menarik siap dipertandingkan para negara peserta untuk memperebutkan tiket menuju laga puncak.
Advertisement
Baca Juga
Untuk lebih mengenal ke-16 kontestan pada babak 16 besar, berikut ini adalah preview singkat delapan pertandingan tersebut:
1. Swiss vs Polandia
Swiss maju ke babak 16 besar dengan status runners-up Grup A. Skuat asuhan Vladimir Petkovic ini mengoleksi lima poin hasil dari satu kemenangan dan dua hasil imbang. Pada laga terakhir fase grup, Swiss sanggup menahan tuan rumah tanpa gol. Kesolidan yang ditunjukkan oleh Xherdan Shaqiri dan rekan-rekannya menjadi modal utama Swiss untuk melewati Polandia.
Namun, Polandia bukanlah lawan yang bisa diremehkan. Berada satu grup dengan Jerman tidak mengendurkan semangat pemain Polandia. Dua kemenangan dan satu hasil imbang menempatkan Polandia di posisi kedua Grup C, tetapi bukan berarti Jerman lebih baik, karena kedua negara mengumpulkan poin yang sama. Polandia hanya kalah catatan selisih gol dari Jerman. Rasa penasaran Robert Lewandowski yang tak kunjung mencetak gol patut diwaspadi. Laga melawan Swiss bisa menjadi penanda terbukanya keran gol Lewy di Piala Eropa.
2. Kroasia vs Portugal
Kroasia tampil mengejutkan setelah sukses menaklukkan Spanyol pada laga terakhir fase grup dan memastikan posisi pertama di Grup D. Luka Modric, Ivan Rakitic dan Ivan Perisic menjadi aktor utama di balik kesuksesan Kroasia. Jika dapat mempertahankan momentum, Kroasia bisa saja meneruskan kejutannya. Gangguan utama Kroasia justru datang dari pendukungnya sendiri yang kerap melakukan tindakan irasional yang mengancam langkah Kroasia.
Lawan Kroasia di perdelapan final adalah Portugal. Meskipun dihuni pemain berteknik individu bagus, namun Portugal gagal memenuhi ekspektasi pada fase grup. Kapten Portugal, Cristiano Ronaldo, bahkan baru bisa membobol gawang lawan pada laga terakhir fase grup. Tiga hasil imbang dan hanya lolos sebagai peringkat ketiga membuat Portugal tidak difavoritkan untuk bisa melangkah lebih
jauh. Bahkan bisa menembus babak 16 besar dinilai sebagai suatu keberuntungan.
3. Wales vs Irlandia Utara
Duel Britania Raya terjadi di babak 16 besar ketika Wales bertemu dengan Irlandia Utara. Dua negara debutan di ajang Piala Eropa ini sukses memberikan kejutan berkat performa mereka. Wales tampil sebagai juara Grup B melampaui Inggris, sementara Irlandia Utara mengoleksi kemenangan atas Ukraina dan hanya kalah 0-1 ketika berhadapan dengan juara dunia, Jerman.
Menilik performa kedua tim, Wales lebih difavoritkan untuk melaju ke babak selanjutnya.
4. Hungaria vs Belgia
Keputusan Hungaria untuk menyertakan kiper veteran, Gabor Kiraly, sempat dipertanyakan. Namun akhirnya Kiraly menjawab kritikan dengan penampilannya di lapangan. Kiper eksentrik ini bahkan membawa negaranya finis sebagai peringkat pertama di Grup F dengan koleksi lima poin.
Belgia akan menjadi lawan yang berat untuk Hungaria. Tim asuhan Marc Wilmots ini menjadi salah negara yang berpeluang menjadi juara karena diisi oleh pemain-pemain bintang. Setelah takluk di laga pembuka dari Italia, tim berjuluk "Si Setan Merah" ini berhasil bangkit dan menyapu bersih kemenangan pada dua laga sisa. Eden Hazard, Radja Nainggolan dan Romelu Lukaku akan menjadi tumpuan utama Belgia untuk mengejar prestasi.
5. Jerman vs Slovakia
Jerman sedang berupaya mengikuti prestasi Spanyol dan Prancis yang berhasil melengkapi trofi Piala Dunia dengan trofi Piala Eropa. Namun ujian pertama mereka akan datang dari Slovakia. Jerman yang lolos sebagai juara Grup C sejauh belum tampil maksimal. Pada fase grup Die Mannschaft hanya membukukan tiga gol.
Marek Hamsik akan menjadi andalan Slovakia untuk menangkal permainan Jerman. Meskipun berstatus tim non unggulan dan hanya lolos sebagai peringkat ketiga, Slovakia diprediksi mampu merepotkan permainan Jerman.
6. Italia vs Spanyol
Laga paling menarik di babak 16 besar terjadi di Stadion Saint-Denis ketika Italia bertemu Spanyol. Laga ulangan final Piala Eropa 2012 ini akan dijadikan Italia sebagai ajang balas dendam. Pertahanan Italia terbukti tangguh pada dua laga pertama fase grup. Pergantian komposisi hingga delapan pemain pada laga terakhir, membuat skuat asuhan Antonio Conte menelan kekalahan dari Republik Irlandia.
Spanyol yang berstatus juara bertahan lolos sebagai runners-up Grup D. Tampil meyakinkan pada dua laga awal, Spanyol justru tunduk dari Kroasia. Bermain di fase knockout, Spanyol harus meningkatkan kualitas permainannya, apalagi lawan yang dihadapi adalah Italia. Andres Iniesta masih diharapkan sebagai pengatur irama permainan La Furia Roja.
7. Prancis vs Republik Irlandia
Tuan rumah Prancis berharap dapat kembali meraih prestasi di pentas internasional. Diisi oleh pemain dengan kualitas yang bagus, pelatih Didier Deschamps masih kesulitan untuk membuat sistem permainan yang efektif untuk menghasilkan gol. Dimitri Payet sejauh ini menjadi pemain yang paling bersinar untuk skuat Ayam Jantan.
Republik Irlandia lolos dari lubang jarum berkat kemenangan atas Italia di laga terakhir fase grup. Menghadapi Prancis, Rep. Irlandia terlecut dendam tahun 2009 ketika Prancis menyingkirkan mereka di babak play-off Piala Dunia 2010 karena handball yang dilakukan Thierry Henry.
8. Inggris vs Islandia
Inggris tampil dominan di fase grup dengan memainkan sepak bola menyerang, namun Roy Hodgson masih belum menemukan kunci agar para pemainnya bisa efektif dalam memanfaatkan peluang. The Three Lions tercatat mempunyai 64 peluang gol, namun hanya tiga peluang yang bisa dikonversi menjadi gol.
Menghadapi Islandia, Inggris harus meningkatkan performa mereka. Harry Kane dituntut untuk bisa mengakhiri puasa golnya pada laga nanti. Sementara peran Wayne Rooney di lini tengah semakin krusial dan diharapkan mampu menjadi penyambung antar lini.
Sumber: Sky Sports