Bola.com, Jakarta Legenda timnas Argentina, Maradona, meramalkan timnas Portugal takkan meraih kesuksesan pada ajang Piala Eropa 2016. Alasannya, Selecao Eropa terlalu bergantung kepada kapten Cristiano Ronaldo.
Advertisement
Baca Juga
Dua gol Cristiano Ronaldo mengantar timnas Portugal meraih hasil imbang 3-3 melawan Hungaria pada partai pamungkas Grup F Piala Eropa 2016 yang berlangsung di Parc Olympique Lyonnais, Lyon, (22/6/2016).
Tambahan satu angka itu membuat Portugal mengumpulkan tiga poin dari tiga laga. Selecao Eropa lolos ke babak 16 besar dengan status sebagai juara tiga terbaik.
"Portugal terlalu bergantung dengan Ronaldo," sebut Maradona yang membawa Argentina juara Piala Dunia 1986.
Cristiano Ronaldo, menjadi pemain yang paling banyak menghasilkan tembakan ke arah gawang lawan dengan 30 tembakan. Namun, hanya tujuh yang berbuah peluang.
"Ronaldo bermain dengan brilian, tapi Kroasia akan memastikan Ronaldo tidak akan mendapatkan bola." ia menambahkan.
Lawan Portugal pada babak 16 besar adalah jawara dari Grup D, Kroasia. Mereka meraih tujuh angka dari tiga laga di Grup D, dengan rincian dua kali menang dan sekali imbang. Partai antara Kroasia melawan Portugal akan berlangsung di Stade Bollaert-Delelis, Lens, (25/6/2016).
"Menurut saya Kroasia adalah favorit, karena gelandang dan bek Portugal sering melakukan kesalahan, sehingga tidak heran jika seringkali Ronaldo harus meninggalkan posisinya untuk mendapatkan bola," tambah Maradona.
Maradona kemudian memuji Kroasia yang dilatih Anto Cacic tersebut, yang juga memiliki pemain bintang mereka seperti Luka Modric, Ivan Rakitic and Ivan Perisic.
"Kroasia selalu bermain baik ketika mereka melawan Ceko maupun Spanyol. Tim manapun biasanya akan jatuh semangatnya, seperti ketika Kroasia tertinggal 2-0 dari Ceska. Tapi cara mereka mencetak 2 gol balasan tanpa [Luka] Modric dan [Mario] Mandzukic membuktikan bahwa mereka memiliki tekad baja dan kemampuan," sebut Maradona.
"Kroasia seperti tim Eropa yang dulu saya temui ketika masih aktif, yang tidak meninggalkan satu pemain pun ketika melakukan serangan balik dan sedikit operan," Maradona mengakhiri pembicaraan.
Sumber: ESPN