Laporan langsung jurnalis Bola.com, Ary Wibowo dan Vitalis Yogi Trisna, dari Paris, Prancis Don't take me home,
Please don't take me home,
I just don't wanna go to work,
I wanna stay here and drink all the beer,
Please don't,
Please don't take me home...
Lirik di atas terus menggema begitu tim nasional Wales mencetak sejarah untuk kali pertama lolos ke perempat final Piala Eropa, Sabtu (25/6/2016). Perayaan para suporter The Dragons pun kian spesial karena yang dikalahkan adalah "saudara" dari negeri tetangga, Irlandia Utara.
Advertisement
Baca Juga
Para suporter asal Britania Raya memang luar biasa. Memang Hooligan Inggris sempat bikin ulah di Prancis pada saat awal turnamen, namun itulah sepak bola. Meski kekerasan dilarang, sepak bola sejatinya adalah permainan yang terkadang tak bisa dijelaskan logika biasa.
Nyanyian dan yel-yel Don't take me home sudah identik sejak lama bagi sepak bola dan rakyat Britania Raya, khususnya para suporter mereka. Tidak hanya pada saat tim nasional Inggris bertanding, ketika Wales hingga Skotlandia bertanding pun lagu tersebut selalu menggema.
Ibaratnya, para suporter tersebut tidak ingin kenikmatan mereka menyaksikan permainan indah bernama sepak bola terhenti. Jangankan untuk berbicara kepada rekan, di saat pertandingan berlangsung pun, mata para suporter itu selalu mengikuti arah bola di lapangan.
Setidaknya itulah yang saya rasakan begitu menyaksikan laga 16 besar antara Wales dan Irlandia Utara, di Parc des Princes, Paris, Sabtu (25/6/2016). Salah satu suporter tiada henti memaki, mengumpat ketika Gareth Bale dan kawan-kawan dikasari atau diberi hukuman dari wasit.
Para suporter itu juga terus berteriak, menyemangati para pemain Wales begitu mendekat ke kotak penalti lawan. Berbagai aktivitas tersebut semakin terasa istimewa karena kelompok suporter di beberapa tribune Parc des Princes menyanyikan yel-yel hingga akhir laga.
Kurang lebih selama 90 menit momen istimewa ini terjadi di depan mata saya. Momen yang juga menyadarkan antara cinta, persaudaraan, hingga kekeluargaan di antara para suporter begitu kental terasa dalam sepak bola.
"Ini kemenangan fantastis. Kami datang jauh dari Wales untuk mendukung mereka dan kami tentu tidak ingin kecewa," ujar Robert, salah satu suporter Wales usai pertandingan. Saat menjawab pertanyaan Bola.com, beberapa rekannya pun tak berhenti berjoget gembira.
Atmosfer pesta pun terasa begitu kami ke menuju ke luar stadion Parc des Princes. Raut bahagia terpancar jelas dari wajah suporter Wales yang memenuhi beberapa cafe. Pun halnya bagi sejumlah pasangan suporter Wales yang terlihat terus saling berpegangan tangan.
Beberapa menit larut dalam pesta para suporter Wales, saya pun tak mengira ternyata sudah berjalan hingga mendekati bus yang ingin kami tumpangi menuju hotel. Salah satu rekan asal Indonesia pada hari terakhirnya di Paris pun sempat berucap, "Please, don't take me home..."