Laporan langsung jurnalis Bola.com, Ary Wibowo dan Vitalis Yogi Trisna, dari Paris, Prancis Lionel Messi memang istimewa. Namun, keistimewaan sang bintang Barcelona tentu belum afdal jika tidak mampu membawa tim nasional Argentina keluar sebagai juara. Pendapat itulah yang memunculkan apriori di Argentina, apakah benar Messi mencintai tanah airnya?
Baca Juga
Advertisement
Baca Juga
Toh, bagi masyarakat Argentina, Messi jelas berbeda dengan sang legenda sepak bola mereka, Diego Maradona. Bahkan, ada yang menyebut jangan pernah membandingkan performa pemain berjuluk La Pulga tersebut di Barcelona dan timnas jika tidak ingin kecewa.
Bersama Blaugrana, Messi adalah raja dengan berbagai koleksi gelar dan penghargaan individu, sebaliknya, bagi masyarakat negara penduduk 43 juta jiwa itu, Messi ibarat tak punya jati diri lantaran belum mampu mengakhiri puasa gelar selama rentang dua dasawarsa.
Pun halnya dalam "kesempatan kedua". Di ajang Copa America 2015, Messi meringis setelah Argentina melepas gelar juara di depan mata usai kalah adu penalti dari Cile pada partai final. Satu tahun berselang, situasinya sama. Messi gagal meraih gelar setelah kembali takluk dari Cile.
Kekecewaan Messi bahkan kian besar, karena ia juga gagal mengeksekusi penalti. Argentina kalah, sementara Cile kembali berpesta. Seusai laga, pemain berusia 29 tahun itu memutuskan pensiun dari timnas. Keputusan yang mengakhiri berbagai pertanyaan rakyat Argentina soal apriori.
Rooney
Hanya selang beberapa jam, rumput Stadion Allianz Riviera, Nice, Prancis, juga digenangi air mata. Malam itu, kapten Wayne Rooney melangkai gontai. Ia memeluk rekan-rekannya dan menghibur mereka, padahal ia sendiri sesungguhnya berduka. Terlihat air matanya juga berlinang.
Pada Senin (27/6/2016), Inggris yang dipimpin Rooney secara mengejutkan takluk 1-2 dari Islandia, pada 16 besar Piala Eropa 2016. Skor pada papan skor itulah yang membuat Rooney tak kuasa menahan kecewa. Sembari duduk di atas rumput, kepalanya tertunduk lesu.
"Kami tahu kami adalah tim yang lebih baik. Anda tidak bisa mengatakan, kami harus begini atau begitu. Kami mencoba menciptakan banyak peluang, tetapi sayangnya kami tidak bisa meraih kemenangan," ujar Rooney seusai pertandingan.
Jika Messi memutuskan untuk mengakhiri kekecewaan dengan pensiun dari dunia internasional, Rooney mengaku akan kembali mencoba dua tahun lagi di ajang Piala Dunia 2018. Namun, itu bisa terjadi jika pelatih Inggris tetap mempercayakan posisi dalam skuat kepadanya.
"Saya sering ditanya. Saya hingga saat ini masih bangga bisa bermain untuk Inggris dan kita akan lihat siapa manajer berikutnya dan jika dipilih, saya akan siap bermain," kata Rooney.
Headline
Kekalahan Inggris pun menjadi pemberitaan utama beberapa media Eropa, salah satunya di Prancis. Meski skuat Les Bleus berhasil memastikan diri ke perempat final Piala Eropa 2016, ternyata kekalahan skuat Tiga Singa dari Islandia menjadi topik yang sangat menarik untuk dibahas.
Harian Les Parisiens, misalnya, yang memajang judul, "Sensasi dari Islandia" di halaman depan. Sementara itu, L' Equipe memasang foto para pemain Islandia sedang berpesta yang diikuti judul, "Luar Biasa Islandia. Mengalahkan Inggris dan akan bertemu Prancis di perempat final."
Sisi lain yang menarik adalah bahasan soal Brexit. Menurut pengamatan Bola.com dari Paris, Brexit pun menjadi isu utama media-media di Prancis. Bahkan, salah satu halaman Les Parisiens, secara khusus memuat foto-foto suporter Islandia memegang spanduk "Brexit 2".
Putusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa memang mengguncang negara-negara dunia. Meski pengaruh besar ditengarai akan terjadi di sektor perekonomian, persoalan sepak bola pun berpeluang besar kena imbas, khususnya bagi pemain non-Eropa yang berkarier di Inggris.
Bagi Rooney, Brexit tentunya tidak akan berpengaruh besar lantaran dia sudah berseragam Manchester United. Namun, bagi Messi kiranya butuh berpikir ulang jika ingin berniat melanjutkan karier di Inggris, seperti yang sempat dirumorkan sejumlah media Eropa.