Laporan langsung jurnalis Bola.com, Ary Wibowo dan Vitalis Yogi Trisna, dari Paris, Prancis ...Lukisan Mona Lisa hingga detik ini masih menjadi objek pembahasan menarik. Belum lagi bicara soal siapa perempuan yang dijadikan model Leonardo Da Vinci? Berbagai misteri sosok dan senyuman dari Mona Lisa itulah ikhwal yang membuat banyak tamu di Louvre jatuh hati.
Petualangan belum selesai. Masih ada satu wanita jelita yang perlu disambangi di Louvre. Berdasar arahan peta, kaki pun melanjutkan langkah ke ruang koleksi sejarah Yunani. Tak berselang lama, terlihatlah patung Venus de Milo, karya pemahat legendaris Italia, Michelangelo.
Advertisement
Baca Juga
Venus de Milo atau biasa disebut Aphrodite, menurut catatan sejarah, ditemukan pada 1829, di Pulau Melos, Yunani. Patung itu memang memikat hati, sama seperti cerita legenda yang menyebut karya klasik Yunani abad kelima itu sebagai sebagai dewi cinta dan simbol kecantikan.
Berbahan batu marmer putih, pahatan Aphrodite terlihat sangat halus. Anatomi tubuhnya pun menawan karena dipahat dengan keelokan sempurna. Meski bagian tangan tidak utuh, patung tersebut kiranya tetap membius ratusan pengunjung yang menghampirinya.
Salah satu pengunjung asal Vietnam, Tung, menuturkan, Venus de Milo memang menjadi salah satu objek koleksi yang sering dikunjungi tamu Louvre, selain Mona Lisa. Selain karena cantik, patung berusia ratusan tahun itu juga menyimpan misteri yang belum terjawab.
Teka-teki misteri tersebut terletak di bagian tangan Aphrodite yang hilang. Berbagai teori pun sempat muncul. Salah satunya adalah teori yang menyebut salah satu tangan sang dewi, sebelum hilang, sedang memegang cermin untuk mengagumi kecantikannya sendiri.
"Dia memang cantik sekali," kata Tung.
Pelajar
Tidak hanya menjadi daya tarik pengunjung, berbagai koleksi di Museum Louvre juga menjadi tempat favorit bagi sekelompok mahasiswa-mahasiswi. Mereka terlihat asyik duduk di beberapa sudut ruangan sembari memegang kertas lukis dan mengamati objek patung.
Biasanya para pelajar yang datang ke Louvre berasal dari jurusan seni beberapa universitas besar di Paris. Catherine (24), misalnya, yang mengaku dalam satu pekan bisa dua atau tiga kali mengunjungi Louvre untuk menyelesaikan tugas kuliah.
"Koleksi seni di sini sangat banyak dan sering menjadi tugas di kuluah," ungkap mahasiswi jurusan seni di Universitas Esmod Paris tersebut.
Bagi warga Prancis, membangun budaya berpikir untuk belajar memang tidak hanya di kampus, tetapi juga bisa dalam tiap denyut kehidupan masa lampau. Oleh sebab itu, selain bagi para turis, museum menjadi salah satu tempat yang paling sering dikunjungi para pelajar.
Bersambung...