Bola.com, Lille - Belgia membawa modal tak bagus saat bersua Wales pada perempat final Piala Eropa 2016, Jumat (1/7/2016) atau Sabtu (2/7/2016) dini hari WIB. Hal itu terkait absennya beberapa pemain belakang. Tak peka, krisis lini pertahanan di Stade Pierre-Mauroy, Villeneuve-d'Ascq, bisa membahayakan ambisi Setan Merah.
Setelah Vincent Kompany tak tampil, dua bek tangguh justru absen pada laga kontra Wales. Jan Vertonghen absen setelah mendapat cedera saat melahap sesi latihan. Sedangkan Thomas Vermaelen terkena akumulasi kartu kuning.
Advertisement
Baca Juga
Walhasil, stok pemain bertahan milik Belgia, semakin minim. Pelatih Marc Wilmots harus berpikir keras untuk menutup lini pertahanan yang menyisakan sosok Toby Alderweireld, sebagai pemain paling berpengalaman.
"Saya terkejut dengan apa yang terjadi dengan Vertonghen. Itu peristiwa yang benar-benar tak kami harapkan. Sesi latihan sebenarnya sudah selesai, tapi sayang sesuatu yang negatif itu justru terjadi. Sekarang, kami tetap menuju laga versus Wales dengan kepercayaan diri tinggi," ucap Wilmots, seperti dirilis de Telegraaf.
Klik di sini untuk mengikuti laporan langsung Bola.com dari Prancis
Wilmots wajib berpikir keras agar menemukan formula yang tepat di lini belakang. Belgia-pun berada pada situasi siaga satu, karena Wales tampil dengan skuat terbaik. Kini, di lini belakang Belgia tinggal menyisakan Toby Alderweireld, Jordan Lukaku, Jason Denayer, Christian Kabasele, Laurent Ciman dan bek asal Club Brugge, Thomas Meunier.
Krisis di lini belakang memberi ancaman nyata. Wales tak hanya Gareth Bale saja. Marabahaya bisa datang dari pemain seperti Aaron Ramsey, Joe Ledley, bomber Sam Vokes sampai bek sayap, Chris Gunter.
"Apa yang terjadi pada Vertonghen menjadi pelajaran berharga bagi kami, dan justru itu memberikan kekuatan luar biasa. Jika mendapat kepercayaan, saya akan mencoba yang terbaik di lapangan," tegas Jordan Lukaku.
Pemain asal klub Oostende tersebut menganggap langkah Belgia tak akan mudah karena Wales punya banyak senjata. Apalagi sebagian besar dari skuat Belgia sudah terbiasa bermain dengan armada lawan.
Status sesama pemain yang berkarier di Premier League, membuat mereka tak lagi bisa bersembunyi satu sama lain. "Tim harus kreatif dan memaksimalkan setiap peluang. Laga ini akan ketat, karena sebagian besar dari kami sudah saling mengenal. Satu hal, kami tak ingin terbebani," sebut Kevin De Bruyne, gelandang asal Manchester City.
Ucapan eks Wolfsburg tersebut mengacu pada bursa prediksi yang lebih mengunggulkan Belgia. Faktor materi pemain menjadi modal utama. Sayang, benar apa kata De Bruyne, nyatanya hal itu bukan menjadi jaminan.
Pada fase kualifikasi Euro 2016, kedua negara sudah bertemu. Hasilnya, Wales justru tak terkalahkan. Armada Chris Coleman menuai kemenangan 1-0 pada pertemuan di Cardiff. Pada laga tandang, Wales mampu menahan imbang tanpa gol di Brussels.
Latar itu pula yang membuat kubu Wales tak menganggap diri mereka minor. Pelatih Wales, Chris Coleman mengaku sudah mempersiapkan materi pemain terbaik. Kubu negara asal Britania Raya tersebut juga sudah melakukan serangkaian latihan agar pekerjaan rumah pada fase sebelumnya, bisa teratasi.
Satu di antara yang menyita perhatian adalah kemampuan menyelesaikan peluang. Pada laga kontra Irlandia Utara misalnya, mereka hanya sanggup melakukan satu tembakan tepat sasaran. Itu-pun berasal dari sepakan bebas Gareth Bale.
"Lini penggempur kami kurang bagus, dan mungkin itu efek dari zona pertahanan yang terlalu dalam. Kami akan mengubah permainan, meski bagiku area di depan gawang kami harus steril terlebih dulu," ungkap Coleman.
Komentar Coleman sejalan dengan daya gempur Belgia yang semakin bagus. Usai kalah dari Italia pada laga pembuka Piala Eropa 2016, Eden Hazard dkk mampu menciptakan delapan gol dan tak kebobolan.
Wales tercatat sebagai tim paling produktif pada Babak 16 Besar. Tujuh dari delapan gol tersebut lahir usai babak pertama. Hebatnya, enam di antaranya tercipta pada setengah jam terakhir.
"Belgia menjadi satu di antara tim terbaik di dunia. Kami tahu mereka, dan mereka mengerti pasukanku. Jadi, saya yakin pertemuan kali ini akan berjalan ketat," ujar Coleman.
Prakiraan pemain
Belgia (3-5-1-1): Hennessey; Davies, Williams, Chester; Taylor, Ramsey, Ledley,
Allen, Gunter; Bale; Vokes
Belgia (4-2-3-1): Courtois; Lukaku, Denayer, Alderweireld, Meunier; Nainggolan, Witsel; Hazard, Bruyne, Mertens; Lukaku
Head to Head
31/3/1993 Wales 2-0 Belgia (Kualifikasi Piala Dunia)
29/3/1997 Wales 1-2 Belgia (Kualifikasi Piala Dunia)
11/10/1997 Belgia 3-2 Wales (Kualifikasi Piala Dunia)
7/9/2012 Wales 0-2 Belgia (Kualifikasi Piala Dunia)
15/10/2013 Belgia 1-1 Wales (Kualifikasi Piala Dunia)
16/11/2014 Belgia 0-0 Wales (Kualifikasi Piala Eropa)
12/6/2015 Wales 1-0 Belgia (Kualifikasi Piala Eropa)
Road to Perempat Final
Wales
11/6/2016 Wales 2-1 Slovakia
16/6/2016 Inggris 2-1 Wales
21/6/2016 Rusia 0-3 Wales
25/6/2016 Wales 1-0 Irlandia Utara
Belgia
14/6/2016 Belgia 0-2 Italia
18/6/2016 Belgia 3-0 Irlandia
23/6/2016 Swedia 0-1 Belgia
27/6/2016 Hungaria 0-4 Belgia