Bola.com, Rio de Janeiro - Argentina gagal melaju ke babak perempat final cabang sepak bola Olimpiade Rio 2016. Pada partai terakhir Grup D, di Estadio Estádio Nacional Mané Garrincha, Brasília, Rabu (10/8/2016) atau Kamis (11/8/2016) dini hari WIB, mereka hanya meraih hasil imbang kontra Honduras dengan skor 1-1.
Raihan satu angka tak cukup untuk membawa armada Julio Olarticoechea mendampingi Portugal ke fase 8 besar. Argentina mengakhiri babak grup dengan koleksi 2 angka, sama dengan Honduras, namun kalah selisih gol.
Advertisement
Gol Honduras lahir pada menit ke-75. Striker Anthony Lozano berhasil mengirim bola ke sisi kanan atas jala Tim Tango. Kiper Argentina, Gerónimo Rulli sudah tepat membaca arah bola, namun tetap masih kalah cepat.
Gol tersebut menjadi 'penebusan dosa' saat Honduras mendapat kesempatan melakukan tendangan penalti pada akhir babak pertama. Pada menit ke-6 injury time babak pertama, pemain Honduras, Bryan Acosta gagal membuka rekening gol.
Sepakan kaki kananya berhasil ditepis Rulli yang bergerak tepat, dan bola ditahan menggunakan tangan kiri. Sebenarnya Argentina punya kesempatan untuk unggul terlebih dulu pada menit ke-55.
Argentina mendapat hadiah tendangan 12 pas dari wasit Antonio Mateu Lahoz, setelah bek Honduras, Marcelo Pereira melakukan tekel terhadap Jonathan Calleri. Sayang, sepakan bomber Angel Correa melenceng tipis di sisi kiri gawang Luis López.
Barulah pada menit ke-93 Argentina mampu menyamakan kedudukan. Sepakan bebas Mauricio Martinez gagal ditepis Luis López. Sayang, gol tersebut hanya mengubah skor 1-1, dan tetap bertahan sampai akhir pertandingan.
Laga yang dipimpin wasit asal Spanyol, Antonio Mateu Lahoz tersebut berlangsung ketat. Sejak menit awal, kedua tim saling menekan. Argentina yang membutuhkan hasil menang menggebrak melalui trio lini depan, Jonathan Calleri, Angel Correa dan Cristiano Pavon.
Serangan mereka tak berjalan mulus. Barisan pertahanan lawan yang diisi kuartet Allan Vargas, Jonathan Paz, Marcelo Pereira dan Brayan García, bak tembok karang yang tak mudah dikikis. Sokongan dari dua gelandang, Mauricio Martínez dan Santiago Ascacibar sempat membantu.
Namun, lagi-lagi kreasi keduanya harus berhadapan dengan soliditas Brayan Ramírez, Bryan Acosta, Allan Banegas dan Romell Quioto. Meski tertekan, bukan berarti Honduras tak bisa membahayakan gawang Argentina.
Sepanjang 2 x 45 menit, wakil Amerika Utara tersebut mampu mengirim 8 tembakan tepat sasaran dari 15 percobaan. Romell Quioto, Alberth Elis dan Anthony Lozano, bergantian mengancam jala Gerónimo Rulli.
Bagi Honduras, keberhasilan mereka melaju ke babak perempat final menjadi catatan tersendiri. Armada Jorge Luis Pinto mengulangi pencapaian maksimal empat tahun di London.
Saat itu mereka lolos dengan status runner-up Grup D, alias sama persis dengan apa yang mereka lakukan di Olimpiade Rio 2016. Sayang, pada babak perempat final, langkah Honduras terhenti setelah kalah 2-3 dari Brasil.
Susunan Pemain
Argentina: 1-Gerónimo Rulli, 16-Leandro Vega, 2-Lautaro Gianetti, 3-Alexis Soto (18-Cristian Espinoza, 81'), 4-José Gómez, 14-Giovani Lo Celso (11-Giovanni Simeone, 70'), 17-Mauricio Martínez, 8-Santiago Ascacibar, 9-Jonathan Calleri, 10-Ángel Correa, 7-Cristiano Pavon
Pelatih: Julio Olarticoechea (Argentina)
Honduras: 1-Luis López, 5-Allan Vargas, 2-Jonathan Paz, 3-Marcelo Pereira, 16-Brayan García, 7-Brayan Ramírez (4-Kevin Álvarez, 87'), 6-Bryan Acosta, 15-Allan Banegas (11-Marcelo Espinal, 62'), 12-Romell Quioto (13-Jhow Benavidez, 81'), 17-Alberth Elis, 9-Anthony Lozano
Pelatih: Jorge Luis Pinto (Kolombia)
Sumber: Berbagai sumber