Sukses


7 Pesepak Bola yang Mengalami Kelebihan Berat Badan

Bola.com, Jakarta - Fenomena kelebihan berat badan yang dialami oleh penyerang anyar Juventus, Gonzalo Higuain, menjadi buah bibir penikmat sepak bola. Penyerang alas Argentina itu terlihat tidak berada dalam kondisi fisik yang bagus saat kali pertama membela Si Nyonya Tua dalam laga uji coba melawan West Ham United.

Kritikan pun bermunculan dari para pemerhati sepak bola, termasuk legenda Kroasia, Robert Prosinecki. Pelatih tim nasional Azerbaijan tersebut mengeluarkan kritik yang cukup pedas untuk striker asal Argentina tersebut.

Padahal, Higuain dibeli Juventus daroi Napoli dengan harga sangat mahal, yakni 90 juta euro (sekitar Rp 1,3 triliun).
Penampilan cemerlang Higuain dengan mencetak 38 gol dari 42 pertandingan untuk Napoli musim lalu menjadi alasan utama Si Nyonya Tua tertarik merekrutnya.

"Saya tidak percaya ketika melihat Gonzalo Higuain, ia bahkan lebih gemuk dari saya dan Juventus menjadikannya sebagai satu di antara pemain termahal di dunia. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana terkejutnya Allegri. Namun saya yakin pelatih fisik Juventus dapat mengembalikan Higuain ke kondisi yang prima," ungkap Prosinecki.

Masalah kelebihan berat badan tidak hanya dialami oleh Gonzalo Higuain saja. Beberapa pemain terkenal sebelumnya juga pernah mengalami hal yang sama. Liburan pasca berakhirnya musim menjadi momok bagi para pesepak bola yang tidak memerhatikan dietnya.

Berikut pesepak bola yang pernah mengalami masalah dengan berat badan:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 8 halaman

1

Mark Bosnich
Mark Bosnich menikmati puncak karier ketika Sir Alex Ferguson menariknya untuk kali kedua ke Manchester United pada tahun 1999. Kiper asal Australia ini merupakan satu-satunya pemain yang pernah diboyong sebanyak dua kali oleh Sir Alex. Bosnich yang menjadi suksesor Peter Schmeichel menunjukkan penampilan yang positif pada musim perdananya.

Kedatangan Fabien Barthez pada tahun 2000 membuat Bosnich tergusur. Sir Alex menyebut Bosnich sebagai pemain yang tidak profesional karena tidak menjaga kondisi fisiknya saat jeda musim.

"Mark kembali ke klub dengan kondisi fisik yang sangat buruk. Ia terlambat tiga jam dan mengalami kelebihan berat badan," ungkap Sir Alex kala itu.

Bosnich mencoba mengembalikan kariernya dengan bergabung ke Chelsea pada Januari 2001. Namun ia tersandung kasus obat-obatan terlarang dan dipecat oleh The Blues pada September 2002.

3 dari 8 halaman

2

Adel Taarabt
Nama Adel Taarabt meroket ketika bermain untuk Queens Park Rangers pada periode 2008 - 2013. Pada periode ini, pemain asal Maroko tersebut berada di puncak penampilannya berkat bakat yang ia miliki. Degradasi yang dialami oleh QPR pada akhir musim 2012-13 menjadi awal kemunduran sang pemain.

Taarabt menjalani masa peminjaman yang kurang sukses ke Fulham dan AC Milan. Pada tahun 2014 ia kembali ke QPR namun manajer Harry Redknapp urung memberikan kesempatan kepada sang pemain. Redknapp menilai kalau Taarabt tidak berada dalam kondisi yang fit karena kelebihan berat badan. Sejak saat itu kariernya pun redup. Ia pindah ke Benfica hanya untuk ditempatkan sebagai anggota tim B.

4 dari 8 halaman

3

Ahmed Mido
Ahmed Mido pernah diprediksi akan menjadi pemain terbaik bagi timnas Mesir. Kariernya mulai bersinar di Ajax Amsterdam pada periode 2001-2003. Mido hengkang ke Tottenham Hotspur pada tahun 2004 dengan status pinjaman. Pada tahun 2006 Spurs membelinya dari AS Roma. Mido menunjukkan penampilan yang menjanjikan namun ia mulai mengalami masalah berat badan.

Mido beberapa kali mendapat denda karena kelebihan berat badan di Spurs. Pada tahun 2007 ia bergabung dengan Middlesbrough dan berjanji mengontrol berat badannya. Tetapi ia gagal melakukannya dan kariernya pun meredup

5 dari 8 halaman

4

Adriano Leite
Adriano Leite tampil menawan pada awal kemunculannya bersama Inter Milan. Penyerang asal Brasil ini terkenal mempunyai tendangan kaki kiri yang keras. Namun kondisi fisik dan mentalnya berubah ketika ayahnya meninggal. Adriano pun mulai suka berpesta dan meminum alkohol untuk melupakan rasa sedihnya.

Kebiasannya yang tidak kunjung berhenti membuat Inter melepasnya untuk kembali ke Brasil. Sampai ke kampung halamannya, kebiasaan Adriano tetap tidak berubah. Corinthians yang saat itu menampungnya sampai harus memberlakukan diet ketat kepada Adriano.

6 dari 8 halaman

5

Antonio Cassano
Antonio Cassano disebut mempunyai bakat untuk menjadi pemain besar ketika kali pertama muncul bersama Bari pada tahun 1999. Ia direkrut AS Roma pada tahun 2001 dan membela klub tersebut selama lima musim. Terkenal sebagai pemain yang bengal, Real Madrid melakukan perjudian dengan membelinya pada tahun 2006. Ia menjadi pemain Italia kedua setelah Christian Panucci yang pernah berkostum Real Madrid.

Empat bulan berada di Madrid, ia mulai mengalami masalah berat badan karena kebiasaan makannya yang buruk. Pihak manajemen sampai harus memberikan denda untuk setiap gram kelebihan beratnya dari berat badan ideal.

7 dari 8 halaman

6

Ronaldinho
Ronaldinho mengalami puncak karier ketika membela Barcelona. Pada tahun 2005, pemain asal Brasil ini meraih gelar Ballon d'Or berkat aksinya bersama klub Catalan tersebut. Barcelona menunjukkan pintu keluar kepada Ronaldinho pada tahun 2008 karena kemunculan Lionel Messi dan kebiasaan berpesta sampai larut yang sering dilakukan Ronaldinho.

Ia bergabung bersama AC Milan pada tahun tersebut. Kebiasaan pesta Ronaldinho tidak kunjung hilang setelah ia berada di Italia. Ronaldinho mengalami masalah berat badan dan kembali ke Brasil pada tahun 2011. Setelah itu, ia tercatat membela beberapa klub di negaranya.

8 dari 8 halaman

7

Ronaldo Nazario
Ronaldo Nazario masih dikenang sebagai satu di antara pemain terbaik di dunia. Kemampuan individu dan ketajamannya dalam mencetak gol membuatnya menjadi peraih Ballon d'Or sebanyak dua kali yaitu pada tahun 1997 dan 2002.

Ronaldo mulai mengalami masalah berat badan pada tahun 2005 ketika berkostum Real Madrid. Pemain Brasil tersebut gagal mengontrol berat badannya dan mulai kehilangan tempat di tim utama. Kedatangan Ruud van Nistelrooy pada tahun 2006 membuatnya kehilangan tempat di skuat utama El Real.

Ronaldo bergabung ke AC Milan pada tahun 2007, namun berat badan kembali menjadi penghalang baginya untuk tampil optimal. Ia pun kembali ke Brasil untuk bergabung dengan Corinthians dan mengakhiri kariernya pada tahun 2011.

Sumber: Berbagai Sumber

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer