4 Sosok di Manchester City yang Tak Asing dengan Barcelona

1. Josep Guardiola

Josep Guardiola begitu kental dengan darah Catalan. Selain pernah menjadi pemain, dia juga sempat menangani Barcelona pada 2008-2012.

Karier kepelatihannya dimulai di sana dan langsung menyumbangkan banyak trofi. Selama empat tahun melatih La Blaugrana, Guardiola memberikan gelar La Liga (3 kali), Copa del Rey (2 kali), Liga Champions (2 kali), Piala Super Eropa (2 kali), dan Piala Dunia Antarklub (2 kali).

Menghadapi Barcelona sebenarnya pernah dialami Guardiola saat masih menangani Bayern Munchen. Namun, langkah Bayern terhenti pada babak semifinal Liga Champions 2014-2015 setelah kalah 0-3 di Camp Nou, serta sempat meraih kemenangan 3-2 di Allianz Arena.

2. Yaya Toure

Yaya Toure merupakan pemain kesayangan pelatih Barcelona, Frank Rijkaard, saat dibawa dari AS Monaco pada 2007-2008. Namun, kedatangan Guardiola pada musim panas 2008, merusak karier Toure.

Setelah bertahan hingga musim 2009-2010, Toure akhirnya memilih hengkang ke Manchester City. Uniknya, kini dia kembali akan bekerja di bawah asuhan Guardiola.

Saat masih membela Barcelona selama tiga musim, Toure mempersembahkan gelar La Liga (2 kali), Copa del Rey (1 kali), Piala Super Spanyol (1 kali), Liga Champions (1 kali), Piala Super Eropa (1 kali), dan Piala Dunia Antarklub (1 kali).

3. Nolito

Nolito bukan produk asli binaan Barcelona. Dia direkrut dari Ecija pada usia 22 tahun untuk bermain di Barcelona B. Selama tiga tahun, Nolito hanya didaftarkan untuk klub cadangan Barcelona.

Dia sempat lima kali tampil untuk tim senior Barcelona pada musim 2010-2011. Pada musim panas 2011, Barcelona akhirnya melego Nolito ke Benfica. Sejak saat itu, karier Nolito menanjak dan pernah membela Granada serta Celta Vigo.

4. Claudio Bravo

Cerita unik mengawali langkah Claudio Bravo bersama Manchester City. Pada hari peresmiannya sebagai penggawa The Citizens, Kamis (25/8/2016), Bravo mengatahui bahwa klub barunya itu bakal berhadapan dengan Barcelona di Liga Champions.

Bravo sejatinya tidak ingin meninggalkan Barcelona. Namun, pihak klub memutuskan melego kiper asal Cile itu demi memberikan kesempatan bermain lebih banyak kepada Marc-Andre ter Stegen.

Saat berseragam Barcelona, Bravo merupakan pilihan utama di kompetisi La Liga. Dalam dua musim tersebut, Bravo berperan besar membawa Azulgrana menjadi juara La Liga. Dia juga merasakan trofi Liga Champions, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.