Bola.com, Bucaramanga - Usianya sudah 39 tahun. Namun, teknik serta ketajamannya tak pudar dimakan usia. Falcao, legenda futsal Brasil bahkan dunia, memutuskan pensiun dari ajang internasional.
Keputusan yang mungkin terjadi terlalu cepat. Tidak ada yang mengira, Falcao "dipaksa" pensiun di babak 16 besar Piala Dunia Futsal setelah kalah dari Iran, Rabu (21/9/2016).
Advertisement
Baca Juga
Sebagai pemegang lima kali titel juara dunia, langkah Brasil terhenti melalui adu penalti. Namun, daya magis Falcao masih kentara dengan mencetak hattrick ke gawang Iran.
"Saya sangat senang mengakhiri karier (di level internasional) dengan tiga gol ke gawang Iran. Namun, semua itu seakan tak berarti," kata Falcao seusai pertandingan.
"Gol-gol itu tak bernilai. Rekan-rekan membantu saya menajamkan rekor. Jika hidup ini bisa diulang, saya ingin menukar gol-gol saya di Piala Dunia Futsal kali ini dengan trofi juara dunia," lanjut pemain bernama lengkap Alessandro Rosa Vieira itu.
Nasi sudah menjadi bubur. Falcao harus mengubur mimpi mengangkat trofi Piala Dunia Futsal untuk ketiga kalinya. Sebelum tahun ini, Falcao pernah merasakan menjadi juara pada Piala Dunia Futsal 2008 dan 2012.
Falcao meninggalkan Brasil dengan rekor impresif, 34 pertandingan dan 48 gol dalam lima Piala Dunia Futsal. Rekor yang tampaknya sulit dipecahkan oleh pemain futsal manapun dalam beberapa dekade ke depan.
Namun, ketenaran Falcao dalam futsal, tetap menjadi magnet, baik rekan, penonton, ataupun lawan. Setelah laga terakhirnya berseragam Selecao, Falcao diangkat para pemain Iran bak pahlawan.
Para pemain Iran tak malu memberikan selebrasi perpisahan untuk sang lawan yang telah menggelotorkan tiga gol ke gawang mereka. Nama besar Falcao seolah melupakan pertandingan yang sudah berlalu. Hanya ada rasa bangga dan takjub bagi para pemain Iran bisa menghadapi pemain sekelas Falcao.
"Pengaruh Falcao sangat besar untuk futsal. Akan tetapi, ini menjadi akhir kariernya bersama Brasil. Untuk kali pertama, kami tidak melangkah ke semifinal Piala Dunia Futsal," kata pelatih Selecao, Sergio.
"Kami bermain hebat melawan Iran, namun tetap kalah adu penalti. Kami tidak beruntung saat tendangan penalti Ari mengenai tiang gawang. Kami harus bangkit. Inilah roda kehidupan," lanjut sang pelatih.
Cerita abu-abu iringi langkah Falcao meninggalkan Kolombia, tempat berlangsungnya turnamen itu. Dia mencatat dua rekor Piala Dunia Futsal di sana, namun juga harus angkat kaki lebih cepat, sekaligus gagal membawa Brasil mempertahankan gelar juara dunia.
Sumber: Berbagai sumber