Bola.com, Jakarta - Pesawat LaMia Airlines bernomor penerbangan 2933 yang mengangkut skuad klub Brasil, Chapecoense, jatuh di Antioquia, Kolombia, Senin (28/11/2016) antara lain karena bahan bakar habis dan sistem kelistrikan rusak. Demikian diberitakan sejumlah media Kolombia, mengacu pada rekaman yang diduga percakapan terakhir antara pilot LaMia 2933 dengan menara pengawas.
Advertisement
Baca Juga
Seorang pengawas disebut terdengar memberikan instruksi kepada pilot, ketika pesawat itu mengalami penurunan kecepatan dan ketinggian. Saat itu, pesawat diduga berada delapan mil dari Bandara Medellin, yang menjadi tujuan pesawat tersebut. Sesaat sebelum percakapan berhenti, pilot disebut terdengar mengatakan bahwa pesawat tengah berada pada ketinggian 9000 kaki.
Sejauh ini, otoritas terkait belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kecelakaan, yang menewaskan 72 orang, termasuk 20 pemain Chapecoense. Satu dari 20 orang itu, yaitu kiper Marcos Danilo meninggal dunia ketika dirawat di rumah sakit.
Chapecoense menumpang LaMia 2933 untuk melakoni leg pertama final Copa Sudamericana melawan klub Kolombia, Atletico Nacional, yang seharusnya digelar pada Rabu (30/11/2016). Chapecoense dijadwalkan menjadi tuan rumah pada Rabu (7/11/2016).
Atletico Nacional menolak menerima gelar Copa Sudamericana 2016. Mereka bahkan meminta Federasi Sepak Bola Amerika Latin (Conmebol) untuk memberikan gelar juara itu kepada Chapecoense.
Sementara itu, klub-klub Brasil bersepakat untuk membantu Chapecoense. Kepada Federasi Sepak Bola Brasil (CBF), klub-klub itu menyatakan akan meminjamkan pemain mereka ke Chapecoense secara gratis. Mereka juga meminta CBF memberikan Chapecoense eksepsi bebas dari risiko degradasi selama tiga musim.