Bola.com, Gabon - Kamerun merengkuh trofi juara Piala Afrika 2017 setelah menumbangkan Mesir, di Stade de l'AmitiƩ, Libreville. Dua gol dari Nicolas N'Koulou pada menit ke-59 dan Vincent Aboubakar, dua menit jelang usai pertandingan, membuat Kamerun unggul 2-1.
Advertisement
Baca Juga
Pada laga final Piala Afrika 2017 tersebut, Mesir unggul terlebih dulu pada menit ke-22 melalui pemain asal klub Arsenal, Mohamed Elneny (22'). Spirit pantang menyerah membuat Kamerun tampil menggila pada babak kedua.
Walhasil, dua gol usai rehat memberi trofi Piala Afrika ke-5 bagi Kamerun. Pelatih Kamerun, Hugo Bross mengakui timnya tampil konsisten sepanjang turnamen. Berstatus runner-up pada fase Grup A, Kamerun terus melaju hingga laga puncak.
Menurut Broos, satu di antara kunci permainan timnya sepanjang turnamen adalah komponen penggawa berusia muda. "Bagi saya, energi mereka luar biasa. Memang, tak banyak yang bisa tampil, tapi setidaknya para anak muda itu mendapatkan pengalaman berharga," kata Broos, di camerpost.com.
Pada Piala Afrika 2017, Hugo Broos membawa 10 pemain berusia 24 tahun ke bawah. Satu yang paling menonjol adalah sang pencetak gol kemenangan pada laga final, Vincent Aboubakar.
Striker asal klub Turki, Besiktas tersebut tampil bagus, meski tak subur. Bagi Broos, kualitas bomber berusia 24 tahun tersebut bakal menjadi andalan Kamerun pada turnamen-turnamen berikutnya, termasuk kualifikasi Piala Dunia.
Selain Aboubakar, beberapa nama lain yang menonjol adalah Edgar Salli (24), Fabrice Ondoa (21) dan Clinton N'Jie (23). Selain itu, Broos juga mengajak Frank Boya (20), Christian Bassogog (21), Robert Ndip Tambe (22), bek asal Standard Liege, Collins Fai (24).
Selain itu, Broos juga memberi pengalaman pada Karl Toko Ekambi (24) dan Mohammed Djetei (22). Bagi Broos, kehadiran para pemain muda pada Piala Afrika 2017, menjadi investasi yang akan memberi benefit pada beberapa tahun ke depan.
Sumber: camerpost.com